Jakarta, TopBusiness – PT Taspen (Persero) merupakan badan usaha milik negara (BUMN) yang berfokus pada usaha asuransi sosial dan dana pensiun bagi para aparatur sipil negara (ASN).dan pejabat negara.
Perusahaan ini mendapat tugas dari pemerintah untuk menyelenggarakan Program Tabungan Hari Tua (THT), Program Pensiun, Program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Program Jaminan Kematian (JKM) bagi para ASN dan pejabat negara.
Sesuai wisi perusahaan, Taspen berkomitmen untuk menjadi perusahaan yang unggul, terpercaya, dan berkelanjutan demi mewujudukan kesejahteraan peserta. Untuk mendukung proses bisnis yang berkelanjutan, strategi yang dilakukan PT Taspen adalah dengan mengimplementasikan program-program corporate social responsibility (CSR) atau Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL).
Dalam penyusunan grand desain program TJSL, Taspen tidak hanya memperhatikan faktor internal, terutama core business perusahaan, tapi juga faktor eksternal, antara lain terkait dengan kebijakan dan regulasi pemerintah, ISO 2600 SR, serta 17 konsep Sustainable Development Goals (SDGs).
Program TJSL Taspen juga sudah mengadopsi konsep CSV (Creating Shared Value) atau Berbagi Manfaat Bersama. Program TJSL yang sudah mengadopsi konsep CSV di PT Taspen adalah Program Wirausaha Pintar ASN.
“Program Wirausaha Pintar merupakan komitmen Taspen dalam membuat program CSV berkelanjutan bagi para peserta ASN di seluruh Indonesia dengan memberikan pelatihan, pemodalan, pendampingan serta akses pemasaran,” ujar Senior Manager PKBL PT Taspen (Persero) Yoka Krisma Wijaya dalam penjurian TOP CSR Awards 2022 yang dilakukan secara daring, Jumat (11/2/2022).
Masa pandemi ini, menurut Yoka, pelatihan wirausaha dilakukan secara virtual untuk menghindari penularan Covid-19. Program ini memberikan multiplier effect dengan lapangan kerja baru dan pemberdayaan masyarakat. Selain itu juga mempermudah peserta dengan konsep usaha yang sudah matang, focus mentoring menurut jenis usaha. Peserta juga mendapat aplikasi teknologi yang memudahkan pencatatan cash flow.
“Dengan mengikuti program ini, peserta terutama ASN aktif dan pensiunan mendapat nilai tambah dan manfaat berupa peluang, kemudahan, dan kesempatan peningkatan kesejahteraan bagi mereka,” ujarnya.
Program Wirausaha Pintar ASN dilakukan pada Kantor Cabang Taspen seluruh Indonesia dan didukung oleh mitra perbankan seperti Bank Mandiri Taspen. Peserta program ini akan mendapat pinjaman modal tanpa bunga melalui unit TJSL Taspen. Peserta hanya membayar jasa administrasi sebesar 6 per tahun dengan skema efektif anuitas.
Berdasarkan data Taspen, hingga Desember 2021, ada 66.792 ASN yang sudah mengikuti pelatihan wirausaha pintar. Mereka kebanyakan membuka usaha seperti Kios Warga, Peternakan dan Kebun Hidroponik. “Untuk program Kios Warga rata-rata kenaikan keuntungan peserta Wirausaha Pintar mencapai 32 persen per bulan,” kata Yoka.
Agar program wirausaha ini berkelanjutan, Taspen melakukan pendekatan strategis, antara lain secara internal membekali karyawan dengan mengundang motivator wirausaha dan pelatihan ISO 26000 SR. Sedangkan secara eksternal, Taspen menjalin kerja sama dengan Kementerian Koperasi dan UKM, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Mitra Bayar untuk mendukung kesejahteraan ASN serta market place untuk pemasaran produk.
Selain CSV, Program CSR atau TJSL Taspen juga sudah mengadopsi ISO 26000 SR. Ada beberapa program CSR yang terkait dengan beberapa subyek inti dalam ISO 26000. Pertama adalah yang terkait dengan subyek inti Lingkungan Hidup. Kegiatan antara lain pembuatan Kebun Edukasi di Lampung Selatan, Penanaman pohon di Kawasan Wisata Jatiluhur dan Madura .
“Kebun Edukasi ini untuk memberdayakan masyarakat sekitar tentang teknik budidaya tanaman holtikultura bernilai ekonomis tinggi seperti durian, alpukat, sawo sehingga masyarakat bisa menerapkan dan meningkatkan pendapatannya,” ujar Yoka.
Kedua adalah kegiatan CSR yang terkait Tata Kelola Organisasi antara lain Kurasi Keuangan dan Sertifikasi Halal bagi 16 produk UMKM binaan. Dengan kegiatan ini diharapkan bahwa mitra binaan dapat belajar untuk manajemen usaha dan pengelolaan keuangan usaha.
“Sertifikasi halal juga dilaksanakan untuk memberi kenyamanan bagi pembeli produk mitra binaan bahwa produk tersebut sudah disertifikasi layak dan halal,” tutur dia.
Sedangkan ketiga adalah kegiatan CSR terkait Pelibatan dan Pengembangan Masyarakat, yakni berupa penataan tempat sampah di kawasan Cempaka Putih dan pengolahan sampah terpadu. Kawasan perumahan masyarakat dibangunkan tempat penampungan sampah yang layak dan memadai. Kemudian masyarakat diedukasi untuk bisa memilah sampah organik dan anorganik yang kemudian diolah.
“Masyarakat diberikan bantuan mesin press sampah untuk kemudian sampah anorganik dipress dan dijual kembali , sedangkan sampah organik diurai dengan memanfaatkan magot sehingga hal ini bisa menjadi nilai tambah pendapatan masyarakat,” tutur Yoka.
Taspen juga memiliki beberapa Program CSR/TJSL unggulan lain di masa pandemi covid-19, antara lain Program Bantuan Mobil Ambulance. Sejak 2020, Taspen telah memberikan bantuan 6 unit Mobil Ambulance yang dialokasikan ke BP2MI, BKN, Polri, dan Kementerian BUMN.
Selain untuk meningkatkan pelayanan kesehatan dasar masyarakat dan fasilitas pelayanan umum yang layak, mobil ambulan tersebut membantu mempercepat proses evakuasi masyarakat terdampak Covid-19.
PT Taspen juga memiliki Program Bantuan Kursi Roda yang ditujukan untuk ASN, pensiunan, keluarga ASN yang membutuhkan, masyarakat tidak mampu, Puskesmas/Klinik di 57 Kantor Cabang Taspen. Sampai saat ini tercatat ada 570 unit kursi roda yang sudah tersalurkan ke masyarakat.
Program CSR unggulan lainnya adalah Program Bedah Sekolah. Ini dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan melalui sarana dan prasarana belajar mengajar yang baik.
Ada pula Program Kampung Andal TASPEN “Kampung Ulos”. Ini merupakan program pemberdayaan masyarakat di Desa Wisata Ulos Hutaraja (Danau Toba) agar lebih mandiri secara ekonomi dan memaksimalkan potensi wisata kampung ulos.
Perseroan juga memiliki Program CSR unggulan TASPENpreneur. Ini merupakan program pemberdayaan UMKM melalui pendanaan dan pendampingan terhadap pelaku usaha agar menjadi tangguh dan mandiri.
Dalam pelaksanaan Program CSR, PT Taspen juga melakukan monitoring, evaluasi dan pelaporan. Monitoring dan evaluasi ini untuk melihat pencapaian Key Performance Indicator Program CSR. Beberapa pelaporan yang dibuat antara lain Laporan Keuangan PKBL (bulanan, triwulan dan tahunan).
Selain itu ada laporan bulanan pada aplikasi portal Kementrian BUMN, laporan manajemen atas efektivitas kegiatan CSR secara triwulan. Ada juga laporan Sustainability setiap tahun kepada Kementerian BUMN dan Laporan Perkembangan Usaha UKM per Semester.