Jakarta, TopBusiness – PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk atau Bank Jatim terus konsisten melaksankan program Corporate Social Responsibility (CSR), kendati di tengah pandemic Covid-19. Kebijakan pengucuran CSR ini senantiasa diselaraskan dengan Visi-Misi Pemerintah Provinsi Jawa Timur sebagai pemegang saham masyoritasnya dari perseroan. Pemprov Jatim sendiri per 31 Juni 2021 lalu masih mengantongi 51% lebih saham Bank Jatim.
Untuk itu, banyak program yang sudah dikucurkan Bank Jatim baik yang sifatnya charity, Philantrofi atau pun program yang selaras dengan kinerja bisnis perseroan. Program CSR ini digelar untuk turut memajukan kehidupan masyarakat Jawa Timur sekaligus ikut menciptakan pelaku-pelaku usaha yang mandiri.
Visi-Misi Pemprov Jatim sendiri adalah Visinya, Terwujudnya masyarakat Jawa Timur yang adil, sejahtera, unggul, dan berakhlak dengan tata kelola pemerintahan yang partisipatoris inklusif melalui kerja bersama dan semangat gotong royong.
Ada pun Misi Pemprov adalah, mewujudkan keseimbangan pembangunan ekonomi , baik antar kelompok, antar sektor dan keterhubungan wilayah; terciptanya kesejahteraan yang berkadilan sosial, pemenuhan kebutuhan dasar terutama kesehatan dan pendidikan, penyediaan lapangan kerja dengan memperhatikan kelompok rentan.
Lalu, tata kelola pemerintahan yang bersih, inovatif, terbuka, partisipatoris memperkuat demokrasi kewarganegaraan untuk menghadirkan ruang sosial yang menghargai prinsip kebhinekaan; serta Melaksanakan pembangunan berdasarkan semangat gotong royong, berwawasan lingkungan untuk menjamin keselarasan ruang ekologi, ruang sosial, ruang ekonomi dan ruang budaya.
Sementara, Visi Bank Jatim adalah, Menjadi BPD No 1 di Indonesia. Sedang Misi bank BPD dengan kode saham BJTM itu adalah, akselerasi kinerja dan transformasi bisnis yang sehat menuju digital bank dengan SDM yang berdaya saing tinggi; Memberikan Kontribusi pertumbuhan ekonomi Jawa Timur; serta menerapkan prinsip-prinsip keuangan berkelanjutan.
“Dengan kondis itu, maka ruang lingkup CSR yang kita lakukan itu terkait empat aspek yaitu pendidikan, kesehatan, budaya, dan sosial. Dan program-program yang kita jalankan itu selaras dengan Pemprov sebagai pemegang saham mayoritas Bank Jatim,” tutur Corporate Secretary Bank Jatim, Umi Rodiyah saat mengikuti proses penjurian TOP CSR Awards 2022 yang digelar Majalah TopBusiness secaar virtual, Jumat (18/2/2022).
Salah satu program CSR yang diandalkan oleh perseroan adalah GN Lingkaran. Program ini selaras dengan Misi Pemprov Jatim kedua untuk membantu menyejahterakan para pekerja rentan, guru ngaji, agen Laku Pandai, dan tenaga kesehatan.
“Untuk implementasinya, kita mengutamakan kepentingan di lingkungan dimana kita berkolaborasi. Dan untuk program ini kita menggandeng BPJS Ketenagakerjaan yang kita khususkan untuk para pekerja rentan,” katanya.
Ini program kerja sama dengan BPJS Naker dalam membantu pekerja rentan untuk mendapatkan fasilitas pembayaran premi ketenagakerjaan. Dengan jumlah total penerima manfaat itu di atas 35 ribu pekerja rentan.
“Tentu saja ini mendukung program pemerintah untuk meringkankan beban para pekerja rentan yang sangat terdampak Covid-19 ini,” katanya. “Kami sangat bangga dengan program ini karena mendukung program pemerintah, sehingga kita membayarkan senilai Rp16.800 kali 35 ribu selama tiga bulan. Sehingga yang kita bayarkan sebanyak Rp3,5 miliar. Akan tetapi, saya merasa manfaat mereka sangat luar biasa. Karena program ini tak berhenti selama tiga bulan. Kita juga lanjutkan lagi 3 bulan,” bebernya.
Kepada Dewan Juri, Umi Rodiyah menegaskan, program ini juga tetap menguntungkan pihak Bank Jatim sendiri. Pasalnya, dari program ini, perseroan mendapat penempatan dana dari BPJS Ketenagakerjaan itu sekitar Rp7 triliun.
“Dari sisi bisnis, dengan program ini kami mendapat penempatan dana dari BPJS sekitar di atas Rp7 triliun. Jadi ini bisnis yang menggiurkan. Makanya, ketika ditawari program ini kami tentu sangat tertarik,” cerita Umi.
Program selanjutnya adalah program vaskinasi Covid-19 masal dengan berkoordinasi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Indonesia (BI), Kodam Brawijaya, dengan Universitas Airlangga (Unair) sebagai lanjutan dari program pemerintah provinsi untuk vaksinasi menuju herd immunity. Saat itu ada sekitar enam kota untuk program vaksinasi yaitu dosis 1 dan 2. Bahkan sebagian juga sudah menggelar vaksinasi booster.
“Vaksinasi massal ini menjadi ‘kembang’ di dalam pandemic, dan kita siapkan dana di atas Rp2 miliar. Ini program Penprov yang ditugaskan ke kami. Dari situ, kami mendapat apresasi dari bupati atau walikota dan mereka berbondong-bondong mereka ada vaksinasi lagi. Kami bangga karena bisa bersinergi dengan kepala daerah dan masyarakat menuju herd immunity,” katanya.
Selain vaksinasi, program CSR di era pandemic ini juga dengan menggelar bantuan kendaraan mobil PCR dan alat rapid test. Program ini sesuai pemangku kepentingan dan berdasar skala prioritas. Dulu, cerita dia, saat pertama kali ada kasus suspek Covdi-19 di Magetan, Bank Jatim langsung gerak cepat membantunya.
“Jadi Program ini kegiatan sinergi Bank Jatim dengan OJK yang bertujuan untuk mendorong pemulihan ekonomi dan mempercepat terciptanya herd immunity di Indonesia khususnya di Jatim,” terangnya.
Bina UMKM
Tak ketinggalan, pihak Bank Jatim juga memilik program pengembangan para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang dibina memalui pembiayaan seperti KUR dengan bunga murah. Nama programnya adalah UMKM Award. Memang di program ini, Bank Jatim memberi penghargaan ke pelaku UMKM yang dinilai sukses selama pandemic.
“Di UMKM Award ini kita memberikan award kepada para pelaku UMKM yang menjadi binaan Bank Jatim dimana mereka berhasil mempekerjakan kaum disabilitas dan juga bisnis mereka berhasil digarap dari hulu ke hilir,” katanya.
Binaan lainnya juga berupa bantuan peralatan UMKM. Jadi tak hanya mensupport program pemerintah daerah mengembangkan UMKM seperti di Kediri, tapi juga di daerah lain dengan membangun Rumah UMKM. “Di situ kita bangun rumah UMKM tersebut adengan meng-create UMKM itu sesuai keraifan lokalnya, bisa dijadikan pusat oleh-oleh, UMKM kuliner pecel yang terkenal di Madiun, di Madura juga ada, dan banyak daerah lainnya.”
Mulai dari epralatan untuk memasak, seperti panci, penggorengan, kompor, dan lainnya. Itu untuk mensupport mereka agar mereka bisa meningkatkan kulaitasnya di masa pandemic. Ini dampak luar biasa kalau tidak kita bantu akan mengganggu kesejahteraannya.
Meski begitu, Bank Jatim juga memiliki program CSR di sektor lingkungan dengan program zero ODF (Open Defection Free) dan program pengadaan sarana dan prasarana ruang terbuka hijau Mojoagung, Kabupaten Jombang.
FOTO: SS TopBusiness