Jakarta, TopBusiness – Hadir di sesi penjurian Top BUMD Awards 2022 yang digelar secara virtual, PDAM Tirta Merapi Kabupaten Klaten mengungkap banyak hal terkait sepak terjang perusahaan dalam dua tahun terakhir.
Diwakili Sigit Setyawan Bimantoro, selaku Direktur Teknik, di sesi penjurian ini PDAM Tirta Merapi Klaten mengambil tema paparan ‘Menjadi perusahaan Terdepan dalam Pelayanan’. “Karena apa pun, kami selaku pelayan publik ini dituntut mau tidak mau pelayanan menjadi hal yang utama,” kata Sigit di hadapan dewa juri.
Lebih lanjut dikatakan Sigit, PDAM Tirta Merapi Kabupaten Klaten memiliki visi Menjadi Perusahaan terdepan dalam pelayanan Air Minum yang sehat dan berkelanjutan.
“Adapun misi yang kita miliki yang pertama memberikan pelayanan Air Minum kepada masyarakat secara tepat kualitas, kuantitas, dan kontinuitas. Ini tiga kata yang sering kali indah kita dengar, tetapi cukup sulit untuk kita laksanakan. Namun begitu, kami berkomitmen untuk melakukan ini,” kata Sigit.
Selanjutnya misi kedua yang diusung PDAM Tirta Klaten adalah meningkatkan tata kelola perusahaan secara maksimal. Dan Misi yang ketiga Berperan aktif dalam pembangunan daerah dan pelestarian lingkungan.
“Karena kita tidak bisa lepas dari kontribusi kita kepada pemerintah daerah termasuk juga keberlangsungan ke depan PDAM maupun dengan kelestarian lingkungan,” ungkapnya.
Untuk diketahui, sesuai dengan amanat PP No. 54 sejak tahun 2016, PDAM Tirta Merapi sudah berubah status menjadi perusahaan umum daerah. Dalam menjalankan usahanya, BUMD ini memiliki proporsi usaha 55% Laba/Profit dan 45% layanan publik atau sosial.
Kinerja
Kinerja perusahaan selama dua tahun terakhir merupakan hal yang tak luput disajikan PDAM Tirta Klaten dalam paparannya di sesi penjurian kali ini. Sekilas tentang hasil kinerja keuangan PDAM Tirta Merapi Klaten untuk tahun 2020 dan 2021 diungkap Sigit dalam kesempatan ini.
Dia mengurai, dari sisi rasio laba terhadap aktiva produksi, tahun 2020 di angka 7,38% tahun 2021 menjadi 9,32%. Rasio Laba Terhadap Penjualan 13,53% (2020) dan 16,97% (2021), Rasio Aktiva Lancar Terhadap Utang Lancar 5,23% (2020) dan 12,14% (2021), kemudian Rasio total Aktiva terhadap Total Utang 8,44% (2020) dan 13,38 % (2021), Rasio Biaya Operasi Terhadap Pendapatan Operasi tahun 2020 0,89% (2020) dan 0,85% (2021), Rasio Aktif Produktif Terhadap Penjualan Air 1,95% (2020) dan 1,94% (2021), Jangka Waktu Penagihan Utang 40 hari (2020) dan 34 hari (2021).
“Dan Efktifitas Penagihan sebesar 99,58% (2020) dan naik menjadi 99,81% (2021),” kata Sigit.
Adapun secara ringkas untuk kinerja keuangan tahun 2021 dibandingkan dengan tahun 2020, di mana secara umum dari rasio-rasio seperti ROE, Rasio Operasi, Cash Ratio, dan Efektivitas Penagihan terpantau mengalami peningkatan. Misalnya, ROE tahun 6,52% (2020) menjadi 7,99% (2021), Rasio Operasi 0,89 % (2020) menjadi 0,85% (2021), Cash Ratio 212,87% (2020) menjadi 450,94% (2021), dan Efektivitas Penagihan 99,58% (2020) menjadi 99,81% (2021).
“Kemudian untuk ringkasan tingkat kesehatan PDAM ini di tahun 2020, nilai kita di aspek keuangan, pelayanan, operasi, dan sumber daya manusia jumlahnya 3,990 sehingga ini masuk kriteria sehat. Dan tahun 2021 berdasarkan self assessment kita ini total nilainya adalah 4,050 masih masuk kriteria sehat,” ungkap Sigit.
Inovasi dan Kontribusi
Bagian menarik lain yang diungkap PDAM Tirta Merapi Klaten dalam sesi penjurian kali ini adalah mengenai inovasi yang telah dilakukan perusahaan yang ditujukan pada aspek layanan pelanggan. Di antara inovasi yang dilakukan perusahaan ini antara lain:
– Mengoptimalkan peran Forum Komunikasi Pelanggan (FKP) untuk menjembatani keluhan dan keinginan pelanggan atas pelayanan PDAM.
– Mengoptimalkan sistem SMS Gateway untuk memberikan informasi tentang rekening air dan pelayanan lainnya secara cepat dan tepat.
– Menerima dan melakukan pelayanan serta penanganan aduan secara cepat dan akurat melalui media sosial yang terintegrasi dengan program yang dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah yaitu “Mall pelayanan publik”.
Tidak berhenti sampai di situ, PDAM Tirta Merapi Klaten masih punya terobosan lain, yakni berupa keberhasilannya memproduksi air minum dalam kemasan (AMDK).
Sementara dalam sisi pengawasan kualitas air, perusahaan ini juga sudah melakukannya secara online. “Dari sisi pengawasan kulaitas air, kami sudah melakukan pemantauan kualitas air secara online yang kita pasang di beberapa titik pantau di Klaten. Harapan kami ini bisa meningkatkan kualitas air di masyarakat atau pelanggan kita secara terus menerus dan secara up to date,” ungkap Sigit.
Beralih ke soal kontribusi BUMD terhadap Pemerintah Daerah, disebutkan bahwasanya dari tahun ke tahun kontribusi yang diberikan PDAM Tirta Merapi Klaten mengalami peningkatan. Tercatat dari tahun 2017 hingga tahun 2020 kontribusi berupa PAD yang diberikan PDAM kepada Pemerintah Daerah meningkat setiap tahunnya. Sedikit catatan ada di tahun 2021, di mana pada tahun tersebut kontribusi yang diberikan perusahaan sedikit mengalami penurunan.
”Alhamdulillah pada tahun 2021 mencapai Rp2,6 miliar, ini karena ada refocusing di mana sebelumnya (2020) mencapai Rp3,1 miliar. Insya Allah nanti di tahun 2022, mudah-mudahan kita bisa mencapai angka Rp3,5 miliar,” kata Sigit.
Tidak ketinggalan, dalam paparannya Sigit juga mengungkap perihal prestasi berdasakan buku kinerja yang dirilis Kementerian PUPR hasil penilaian evaluasi kinerja PDAM Tirta Merapi Kabupaten Klaten tahun 2021 atas pelaksanaan kegiatan tahun 2020.
“Dari sisi kinerja atau prestasi manajemen, Alhamdulillah di tahun 2021 lalu kita berhasil meraih nilai sebesar 3,99 dengan begitu kita sukses menempati urutan nomor 1 di Jawa Tengah,” tegasnya, bangga.
Adapun secara nasional perusahaan ini menempati peringkat ke-8 dengan ring pelanggan 20.000 – 50.000.
Penulis: Fauzi