Jakarta, TopBusiness – PT Jasa Marga (Persero) Tbk kembali terpilih menjadi salah satu finalis TOP CSR Awards 2022. Pada Senin (7/3/2022), tim manajemen PT Jasa Marga ini mengikuti sesi presentasi dan wawancara penjurian TOP CSR Awards 2022 yang dilaksanakan secara virtual.
Tim dari PT Jasa Marga yang hadir dalam penjurian ini antara lain Dwimawan Heru Santoso (Corporate Communication and Community Development Group Head), Irra S. (Regional Metropolitan Tollroad Dept Head), Panji (Regional Nusantara Tollroad Dept Head), Tody (Regional Transjawa Tollroad Dept Head), Jatmiko (Section CSR Head Div), Endang (Senior CSR Div ), dan Arief Basuki (Senior CSR Div).
Dalam presentasinya yang disampaikan oleh Dwimawan Heru Santoso, PT Jasa Marga Tbk dalam dua tahun terakhir ini, terutama di masa pandemi covid-19 dan kenormalan baru, banyak melakukan program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) atau CSR.
Salah satu program TJSL unggulan PT Jasa Marga adalah Program Vaksinasi Drive Thru di Jalan Tol Jagorawi. Untuk melaksanakan program ini, perseroan bersinergi dengan berbagai elemen masyarakat seperti Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI, Dinas Kesehatan DKI Jakarta, dan BEM Universitas Indonesia.
Menurut Heru, program vaksinasi ini digelar selama satu bulan mulai 1 September 2021 di Tol Jagorawi Jalur A KM 14A (SS Cawang–Bogor / Ciawi) dan Tol Jagorawi Jalur B KM 18+600 B (Ciawi/Bogor –SS Cawang). Sedangkan jenis vaksin yang digunakan adalah Pfizer dan Sinovac.
Heru menjelaskan, ada beberapa manfaat dari penyelenggaraan Program Vaksinasi Drive Thru ini, antara lain Ikut menyukseskan program pemerintah dalam pencegahan dan penanggulangan Covid-19. “Ini juga mendorong percepatan vaksinasi Covid-19 sehingga herd immunity bisa segera tercapai,” tuturnya.
Sampai program vaksinasi ini berakhir pada 30 September 2021, tercatat total penerima vaksin Pfizer di KM 14 A sebanyak 7.016 orang, atau 47,95 persen dari kuota vaksin Pfizer yang tersedia sebanyak 14.632 dosis.
Sedangkan penerima vaksin Sinovac di KM 18 B sampai 30 September 2021 sebanyak 17.377 orang, atau 57,9 persen dari kuota vaksin Sinovac yang tersedia sebanyak 30.000 dosis.
Program TJSL lainnya terkait penanggulangan covid-19 adalah bantuan alat kesehatan (alkes) untuk klinik perusahaan dan handsanitizer untuk anak perusahaan. Selain itu penerapan protokol kesehatan di masjid rest area dengan menyediakan handsanitizer dan sarana mencuci tangan. Jasa Marga juga menggelar kegiatan donor plasma konvalesen.
Menurut Heru, program TJSL unggulan Jasa Marga beberapa sudah mengadopsi konsep CSV atau Creating Shared Value (Berbagi Manfaat Bersama). Salah satunya adalah Inisiatif Program Green Toll Road Indonesia. Lokasi program ini berada ruas Tol Gempol – Pandaan (Jawa Timur) dan Ruas Tol Pandaan – Malang (Jawa Timur). Dalam pelaksanaan program ini, Jasa Marga bermitra dengan Kementerian PUPR, GPCI, dan NGO Global Eco Network.
Kegiatan yang dilakukan dalam Program Green Toll Road Indonesia adalah penggantian lampu-lampu Penerangan Jalan Umum (JPU) menggunakan jenis lampu LED. Langkah ini berhasil memangkas biaya operasional dalam penggunaan sumber daya.
Menurut Heru, biaya penggunaan LED hanya menghabiskan Rp. 81.259.174,08, sedangkan biaya penggunaan non-LED mencapai Rp 169.289.946. Itu artinya penggunaan listrik untuk lampu LED menghemat 48 persen dibandingkan non-LED.
Selain mengganti lampu dengan LED, Jasa Marga juga melakukan penanaman jenis-jenis vegetasi penyerap polutan di area terbuka pada ruang milik jalan tol (rumijatol). Manfaat dari kegiatan ini adalah menambah jumlah O2 ke lingkungan dan mengurangi beban emisi dari CO2 di lingkungan.
Jenis pohon yang ditanam antara lain; pohon randu yang berdasarkan pengukuran mampu menyerap CO2 sebesar 35,336 kg/tahun, kemudian Pohon Tabebuya Kuning dengan penyerapan CO2 sebesar 211,99 kg/tahun. Selain itu, Pohon Trembesi dengan penyerapan CO2 sebesar 28.488,39 kg/tahun dan Pohon Kasia Mas dengan penyerapan CO2 sebesar 5.295,47 kg/tahun.
Jasa Marga juga melakukan penanaman pohon penyerap kebisingan. Beberapa jenis tanaman dapat meredam suara dengan cara mengabsorpsi gelombang suara oleh daun, cabang, dan ranting.
Jenis tanaman (pohon, perdu/semak) yang paling efektif untuk meredam suara adalah yang mempunyai tajuk yang tebal dan bermassa daun padat. Jenis-jenis tanaman tersebut diperlukan pada tempat-tempat yang berada di pinggir jalan yang membutuhkan ketenangan dan kenyamanan, antara lain yaitu tempat fasilitas umum (tempat ibadah, pendidikan, kesehatan, perkantoran dan lainnya).
“Contoh tanaman yang bertajuk tebal dan massa daun padat antara lain tanjung, kiara payung, teh-tehan pangkas, puring, pucuk merah, kembang sepatu, bougenville, dan oleander,” tutur Heru. Termasuk juga pohon yang ditanam di sisi tol adalah tanaman penyerap debu.
Menurut dia, penanaman dan pemeliharaan akan terus dilakukan oleh Jasa Marga sebagai tanggung jawab atas dampak dari pengelolaan bisnis. Di samping juga bisa meningkatkan kualitas lansekap sepanjang jalan tol menjadi lebih asri dan lebih teduh.
Hingga tahun 2021, kata Heru, Perseroan telah memperoleh Sertifikasi Green Toll Road perdana di Indonesia untuk dua jalan tol yang dikelolanya; yaitu Jalan Tol Gempol-Pandaan dengan level Silver dan Jalan Tol Pandaan-Malang dengan level Gold plus.
Fokus penilaian Green Toll Road Indonesia meliputi tujuh indikator,yaitu akses, kelayakan dan pelayanan, efisiensi energi, efisiensi air, lingkungan, material, konstruksi serta kerja sama kewilayahan. Indikator tersebut memiliki tujuan sebagaimana tertuang dalam Sustainable Development Goals (SDGs) United Nations.
Jasa Marga juga aktif melakukan Kampanye Keamanan dan Keselamatan Berkendara atau Road Safety Rangers. Tujuan dari kampanye ini adalah untuk memberikan edukasi pesan kepada masyarakat umum, terutama kalangan muda tentang road safety di jalan tol.
Berdasarkan data, kata Heru, sekitar 49,7 persen korban kecelakaan kendaraan bermotor berusia 15-39 tahun. Sekitar 81,9 persen dari jumlah kecelakaan di jalan tol disebabkan faktor pengemudi (speeding, lelah, kurang antisipasi, dan sebagainya). Selain itu, sekitar 57,07 persen kecelakaan berasal dari kurangnya bekal kemampuan dasar pengemudi.
Kampanye Road Safety Rangers ini juga untuk meningkatkan skill dasar pengemudi pada usia muda secara baik, berkeselamatan dan aman di jalan tol. “Kegiatan ini juga menjadi sarana mempromosikan aplikasi Travoy kepada masyarakat umum dan menjalin relasi kerja berkelanjutan dengan BUMN Muda,” tuturnya.
Sinergi program antara PT Jasa Marga dengan elemen masyarakat juga dilakukan dalam pemberian bantuan untuk usaha mikro dan kecil (UMK) di rest area. Perseroan dalam kegiatan ini menggandeng Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah.
Bantuan yang diberikan kepada UMK antara lain berupa pendanaan, pendampingan dan pembinaan. Pendanaan UMK bertujuan untuk meningkatkan kemampuan usaha kecil agar menjadi tangguh dan mandiri sekaligus memberikan dampak bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat
“Sedangkan pendampingan dan pembinaan kepada UMK dilakukan untuk meningkatkan kompetensi, kemudahan dalam pemasaran dan permodalan dengan program terarah untuk menghasilkan UMKM naik kelas,” kata dia.