Jakarta, TopBusiness – Kinerja bisnis yang ciamik serta kontribusinya yang apik terhadap pemerintah daerah berhasil ditorehkan PT Jamkrida Kalimantan Tengah (Jamkrida Kalteng) sepanjang tahun 2021.
Bagaimana tidak, berdasarkan laporan kinerja PT Jamkrida Kalteng tahun 2021, BUMD milik pemerintah daerah di Kalimantan Tengah (Kalteng) ini meraih laba bersih Rp 1,5 miliar, jauh melampaui target perusahaan Rp 739,34 juta. Pencapaian itu tidak lepas dari realisasi pendapatan imbal jasa penjaminan (IJP) brutto 2021 yang juga cukup baik, yakni Rp 32 miliar, sedangkan targetnya Rp 18 miliar.
“Prestasi menonjol kami adalah dari sisi bisnis untuk pendapatan IJP mengalami kenaikan 168 persen pada 2021,” kata Obaid Fahmy, Direktur Operasional PT Jamkrida Kalteng dalam penjurian TOP BUMD Awards 2022 yang dilakukan secara daring, Jumat (8/4/2022).
Tingkat kesehatan perusahaan juga cukup baik, dilihat dari rasio likuiditas PT Jamkrida Kalteng tahun 2021 yang mencapai 727,59 persen, gearing ratio total 20 kali, sedangkan gearing ratio produktif 7,76 kali, ROA 1,03 persen, BOPO (beban operasional pendapatan operasional) 85,38 persen, dan rasio klaim 62,67 persen.
Sementara itu, jumlah pelanggan PT Jamkrida Kalteng naik 42 persen dari 3.822 pada 2020 menjadi 5.412 pada 2021.
Demikian pula kontribusi PT Jamkrida Kalteng terhadap pemerintah daerah dalam bentuk setoran pendapatan asli daerah (PAD) tahun 2021 juga mencapai 915 juta, jauh di atas angka yang dipatok pemerintah daerah Rp 500 juta.
Menurut Obaid, meningkatnya kinerja bisnis PT Jamkrida Kalteng tidak lepas dari berbagai terobosan dan inovasi yang dilakukan manajemen pada 2021. Sepanjang tahun 2021, kata dia, ada PKS baru dengan produk penjaminan yang lebih banyak, yakni PKS Penjaminan kredit Produktif, PKS KPR Umum, dan PKS KPR FLPP. Sedangkan PKS lama hanya ada PKS Penjaminan kredit Multiguna dan PKS Penjaminan kredit Konstruksi.
“Menjelang akhir 2021, kami juga melakukan penandatanganan PKS dengan Lembaga Pengelola Dana Bergulir atau LPDB,” ujar dia.
Dari sisi tata kelola, kata Oebaid, manajemen PT Jamkrida Kalteng melakukan penguatan peran manajemen risiko yang hasilnya berdampak pada rasio klaim yang membaik. Rasio klaim risiko pada pada 2021 sebesar 62,67 persen, sedangkan tahun 2020 mencapai 100,74 persen,” tuturnya.
Perusahaan juga memberikan reward kepada staf penjaminan yang mencapai target secara semesteran. Upaya tersebut jgua dibareng dengan peningkatan kompetensi SDM, Direksi, Komisaris/Pengawas.
“Upaya peningkatan kompetensi SDM dengan melakukan pelatihan pada bidang divisi masing-masing, untuk komisaris dan direksi aktif mengikuti webinar terkait manajemen risiko, ikut pelatihan sertifikasi CRGP. Saat ini, Direktur Utama, Direktur Operasional dan Plt Komisaris Utama telah memiliki sertifikasi CRGP,” tutur Oebaid.
Keberhasilan PT Jamkrida Kalteng juga didukung oleh pemanfaatan Teknologi Informasi (TI) untuk menunjang kinerja bisnis. Progres peningkatan TI perusahaan pada 2021 antara lain peningkatan core sistem, penambahan fitur business roles, integrasi sistem pencetakan dan pemanfaatan cloud storage.
Terkait layanan di masa pandemi covid-19 dan kenormalan baru, menurut Oebaid, ada berapa langkah yang dilakukan terutama terkait restrukturisasi kredit yang dilakukan bank mitra kepada debitur.
PT Jamkrida Kalteng mengikuti kebijakan bank mitra ketika dilakukan upaya restrukturisasi karena pengaruh pandemi pada usaha debitur eksisting mereka dengan menginfokan secara resmi terlebih dahulu.
“Kami juga mengamati sektor bisnis yang terdampak pandemi, sehingga untuk debitur baru dilakukan screening yang lebih ketat,” kata Oebaid.
Sedangkan kontribusi terhadap pembangunan daerah di Kalteng, menurut Oebaid, Jamkrida Kalteng aktif memberikan penjaminan untuk beberapa proyek infrastruktur yang mendapat pembiayaan dari Bank Kalteng, seperti pembangunan jalan, pembangunan sekolah, serta pembangunan pelabuhan yang mendukung food estate.