Jakarta, TopBusiness – PT Surveyor Indonesia (PTSI) merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang memiliki visi menjadi perusahaan Independent Assurance Nasional yang diakui dunia dalam memberikan solusi menyeluruh kepada pelanggan.
PT Surveyor Indonesia menyediakan pelayanan di industri Testing, Inspection, dan Certification (TIC) kepada pelanggan, baik pemerintah, Badan Usaha Milik Negara maupun perusahaan-perusahaan swasta. PT Surveyor Indonesia sebagai perusahaan jasa pemastian nasional, selalu mematuhi dan menerapkan Tata Kelola Perusahaan yang Baik dan Tata Kelola Manajemen Resiko dalam setiap proses bisnis.
“Dengan mengacu pada ISO 31000:2018, PTSI menyusun Pedoman Kebijakan Manajemen Risiko (PD-RISK-01) yang memuat prinsip, kerangka kerja, dan proses manajemen risiko,” ujar David Januardi selaku Sekretaris Perusahaan PT Surveyor Indonesia saat sesi penjurian TOP GRC Awards 2022 secara online oleh Majalah TopBusiness, Rabu (20/07/2022).
ISO 31000 diimplementasikan dalam proses manajemen risiko di tingkat korporat, unit dan proyek dengan mengacu pada ketentuan yang ada di kebijakan, pedoman, dan prosedur manajemen risiko. Perusahaan juga telah memiliki proses bisnis berbasis risiko, diantaranya yaitu: Proses pemasaran/perolehan proyek berbasis risiko, Proses penyampaian jasa berbasis risiko (tata Kelola berbasis risiko) dan Proses pengadaan berbasis risiko.
Dalam menerapkan GRC, PT Surveyor Indonesia telah memiliki sistem dan infrastruktur yang lengkap. Tak sampai disitu, pemanfaatan IT juga turut mendukung penerapan GRC di PT Surveyor Indonesia.
Berikut beberapa contoh implementasi teknologi informasi yang digunakan oleh PT Surveyor Indonesia untuk meningkatkan efektivitas pengelolaan bisnis;
- SIBIS (Sistem Informasi Bisnis): sistem informasi pengelolaan seluruh kegiatan proyek di Cabang Makassar.
- Aplikasi QA/QC: Aplikasi pemantauan mutu pekerjaan.
- ASMOP: Aplikasi pemantauan pencapaian kegiatan operasional.
- MONEV: aplikasi yang memonitor & mengevaluasi kinerja keuangan.
- Aplikasi GCG: Digitalisasi proses self assessment GCG di perusahaan
Penulis: Mi’roji