Jakarta, TopBusiness – Ditemui di gelanggang olahraga Cengkareng Artika Sari Devi, mantan Putri Indonesia tahun 2005, mengantar kedua putri cantiknya bersama sang suami Ibrahim Imran atau yang lebih dikenal Baim, mantan vokalis Ada Band, ikut di Kejuaraan Provinsi Anggar Pengrov IKASI 2022 Jakarta. Kedua putri cantik tersebut adalah Sarah Abiela Ibrahim dan Dayana Zoelie Ibrahim.
Artika bercerita bahwa kedua anaknya menggeluti dunia olahraga di bawah naungan Redhawk Club kurang lebih di bulan Juni lalu. “Memang saya sedang mencari kegiatan ekskul untuk anak saya, tapi saya ingin agar kegiatan ekskul-nya yang memang anak saya suka. Saya tidak ingin jika kegiatan di luar sekolah itu tidak dilakukan maksimal oleh anak-anak saya. Caranya saya mengajak dulu kedua anak untuk mengenal olahraga anggar. Saya perkenalkan olahraga anggar di clubnya Bu Eka, kebetulan saya mengenal Redhawk Club dari Instagram. Saya hubungi melalui messenger, niatan saya hanya untuk Zoel panggilan sayang anak yang No. 2. Akhirnya saya ajak kakaknya Abiel juga, kami sekeluarga nonton ramai-ramai di GOR Cilandak,” papar dia, di Jakarta, belum lama ini.
Dikatakan Artika, ternyata anaknya yang tertua Abiel yang suka, justru Zoel yang justru menolak olahraga Fencing, karena saat itu Abiel langsung latihan dan langsung jatuh cinta sama dunia anggar maka masuklah di Redhawk Club milik Ibu Eka di bawah Coach Sugiharto, yang seminggu 3 kali latihan.
“Di bawah bimbingan Coach Sugi, Abiel nyaman latihannya, karena mengajarnya fun tidak melulu teknik-teknik saja, dalam artian dibuat seru seperti permainan, sehingga anak–anak jadi senang, akhirnya si Zoel tertarik. Akhirnya resmi kedua anak tersebut masuk di Redhawk Club di bawah Pimpinan Rr.Eka Widyastuti,S.H.,M.Kn, yang juga adalah Panitia Kejuaraan Anggar Provinsi DKI Jakarta 2022,”ujar Artika yang siang itu menggunakan busana casual, sehingga terlihat cantik dan simple bergerak.
Bulan September 2022, Eka dan Coach Sugi mengarahkan agar Abiela ikut di Kejuaraan Sircuit Pengrov dan ambil yang Sabre dan Abiela mampu meraih Juara 2, mendapatkan Medali Perak, yang membuat anak semakin semangat. Dan Artika semakin mensuport anak-anak, karena kalau anak mempunyai kegiatan olahraga dan dia suka, itu yang membuat Artika sebagai orang tua lega dan akhirnya mampu membuat adiknya terinspirasi untuk ikut mendalami olahraga anggar.
Dijelaskan Artika bahwa dirinya memilih Redhawk karena memang agak susah mencarikan club untuk kedua anaknya, karena yang dia ketahui banyak club anggar yang sudah senior, sedangkan yang dibutuhkan adalah latihan dari usia dini.
“Saya lihat Redhawk ini malah kecil-kecil atletnya kebanyakan, dan di kedua anak saya juga sangat nyaman dengan pelatih–pelatih, diantaranya ada Coach Sugiharto yang memang spesialisasi adalah mencari bibit-bibit, mencetak sang juara dan Eka yang support-nya luar biasa banget untuk anggar di Indonesia,” ungkap dia.
Menurut Artika, Eka dengan dibantu coach yang profesional sangat optimis, bahwa bisa bertanding di kancah Olympic dan bisa mencetak juara yang tentu akan bisa membanggakan Indonesia. “Makanya saya dan Mas Baim terpanggil untuk membantu Mba Eka dan tim di Redhawk. Di jaman sekarang masih ada sosok yang tulus mendukung anak-anak di olahraga anggar”, papar Artika.
“Redhawk dan pelatih di sini ini, menurut saya bagus,memang saya tidak tahu banyak tentang club lain, tapi saya merasakan di Redhawk, anak saya banyak diajarkan banyak hal. Menghadapi anak kecil itu ‘kan tidak gampang ya, emosinya labil dan belum matang. Mereka menghadapi anak-anak di sini sabarnya luar biasa, mereka juga membuat program latihan sangat detil. Ada Coach Ivan juga, mereka sangat mengerti tentang psikologi anak dan juga dapat support dari mahasiswa -mahasiswa UNJ. Ada spesialisasi gizinya. Ada tim psikologinya, jadi mereka dibantu dikuatkan secara mental untuk menjadi atlet-atlet yang tangguh,” dijelaskan Artika.
“Dan istimewanya lagi Redhawk, ini pembina-pembinanya ngajarin anak -anak itu untuk mempunyai empati, jadi habit didalamnya benar-benar baik. Contoh yang muda harus datang dan menyapa yang tua. Contoh memberi salam, cium tangan sebagai wujud berakhlak baik, dan saya merasa tidak menemukan di tempat lain, sopan santun dan adabnya kental sekali. Cara menyelesaikan konflik, jadi tidak hanya skill saja yang dibutuhkan, tapi kematangan emosi juga terdidik baik di Redhawk Club,” lanjut dia.
Sebagai seorang public figure Artika dan juga suami Baim, terpanggil setiap latihan. Keduanya selalu hadir dan terlibat langsung. “Seperti contoh hari ini pertandingan Kejuaraan Provinsi DKI, kami membantu mendokumentasikannya, dan yang paling gampang saya men-share di Media Sosial supaya masyarakat Indonesia lebih aware. Ada lho club anggar yang bisa mencetak prestasi dan bisa membanggakan Indonesia. Itu selalu saya lakukan seperti di Instagram atau story saya. Intinya, saya mengundang para orang tua yang ingin anaknya punya kegiatan anggar atau fencing bisa jadi pilihan,” kata dia.
Diakui Artika, kebosanan dalam latihan sering juga dihadapi anak-anak, apabila latihan sering jenuh, caranya kita harus pintar Tarik-ulur, kapan harus di-push kemudian kapan juga tarik dibesarkan hatinya, kemudian diberi challenge. “Seperti Zoel, anak saya yang kedua type anak yang senang di-challenge, beda sama kakaknya Abiela lebiih persuasive,” ujar mantan Putri Indonesia yang sekarang lebih banyak menggeluti terkait Emansipasi Perempuan.
Wanita kelahiran Babel ini menjelaskan juga bahwa pada KejurProv DKI Sabtu tertanggal, 24 September 2022, Abiela (12 tahun) mendapat Medali Perak untuk kelas Sabre puteri U-14, sedangkan Zoelie ( 9 tahun) mendapat Medali Perunggu untuk kelas Foil putri U-10. Kedua buah hatinya itu, saat ini bersekolah di Highscope Kelapa Gading, yang pertama kelas 8 dan yang kedua kelas 4.
Ditambahkan Artika, dirinya selalu berpesan kepada kedua anaknya, jika mengerjakan sesuatu mesti fokus dan sungguh-sungguh, apapun yang kalian kerjakan jika tidak bersungguh-sungguh jangan berharap akan mendapatkan hasil yang maksimal.
Menutup bincang siang ini Artika menyampaikan harapannya kepada pemerintah. “Mudah -mudahan, ketika club-club Fencing di Jakarta ini sudah menunjukan keseriusannya, pemerintah juga menyambut dan ikut mensuport, karena memang olahraga Anggar ini bukan olahraga yang familiar di masyarakat Indonesia, tetapi club-club ini terutama Redhawk ini mereka punya kesungguhan mempersiapkan atlet-atlet Indonesia dari usia dini, dan itu benar-serius, sampai ada timnya dan latihannya dipersiapkan khusus. Jadi berharap pemerintah bisa men-suport dengan sepenuh hati,” ujarnya, sambil tersenyum.