Jakarta, TopBusiness—Pada Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) 2022, nilai penjualan mencapai Rp22,7 triliun. Dalam konferensi pers virtual hari ini, Direktur Nielsen IQ Rusdy Sumantri menjelaskan adanya sejumlah hal yang mendorong konsumen berbelanja virtual.
“80% dari konsumen Harbolnas, membeli karena adanya program bebas biaya pengiriman,” kata dia.
Pendorong lainnya adalah adanya fasilitas voucher. Persentase kelompok ini sebesar 33%.
Di urutan berikutnya, kata Rusdi, adalah sebagai berikut: adanya program potongan harga (74%), dan adanya program cash back (23%).
Adapun cara pembayaran yang terbanyak digunakan adalah e-wallet (65%), dan cash on delivery (28%). “Dua cara transaksi tersebut, mendominasi,” kata Rusdi.
Pada kesempatan itu, Rusdi pun menjelaskan bahwa dari total nilai penjualan Harbolnas sebesar Rp22,7 triliun tersebut, yang merupakan penjualan produk lokal sebesar Rp10,0 triliun. “Angka ini naik 1,5% secara year on year,” kata Rusdi.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Idea (Indonesia E-Commerce Association) Arshi Adini mengatakan bahwa Harbolnas 2022 turut mendorong pertumbuhan transaksi e-commerce di Indonesia.
“Pertumbuhan e-commerce Indonesia di 2022 sangat baik. Itu dengan nilai transaksi Rp227,8 triliun atau naik 22% secara year on year,” kata dia.
Kemudian, volume transaksi e-commerce pada tahun 2022 sebanyak 1,74 juta. “Angka ini naik 39,9% dibandingkan tahun 2021,” papar Arshi.