Jakarta, TopBusiness – Performa sector pariwisata saat pandemi memang sangat memprihatinkan. Namun demikian, tatkala pembatasan mulai dilonggarkan dan kini pandemic sudah usai, banyak pelaku usaha di sector ini mulai bergeliat, bahkan bangkit. Salah satunya Perumda OW Taman Kyai Langgeng, Kota Magelang, Jawa Tengah.
Perusahaan milik Pemda Kota Magelang itu, di awal-awal pandemi sempat merasakan kondisi yang berat. Kinerja keuangan sampai menyusut. Akan tetapi kemudian dengan menerapkan tiga transformasi tepat, perusahaan pun bangkit dan kini sudah mampu menorehkan kinerja positif. Sederet inovasi yang mereka lakukan tercatat berhasil dan selamat dari jurang pandemi tersebut.
Demikian seperti disebutkan oleh Direktur Taman Kyai Langgeng, Arief Taat Ujiyanto saat mengikuti proses wawancara penjurian TOP BUMD Awards 2023 yang digelar Majalah TopBusiness, pada Kamis (2/2/2023).
Taman Wisata Kyai Langgeng sendiri menjadi salah satu BUMD dari ratusan BUMD di Indonesia yang menjadi nominator pemenang penghargaan TOP BUMD Awards 2023. Dalam proses penjurian yang dilakukan secara daring itu, Arief bercerita banyak terkait keberhasilan inovasi dan transformasi yang diusung oleh perusahaan hingga bisa bangkit dari kondisi sulit di tahun-tahun sebelumnya.
“Ada tiga transformasi yang kami kembangkan selama pandemi lalu itu. Pertama, kami usung business model transformation. Kedua, melakukan brand image transformation yakni dengan mengganti brand menjadi TKL Eco Park. Dan ketiga, financial transformation, dengan menerbitkan emoney TKL card. Ini emoney yang digunakan di lingkungan TKL Eco Park,” tutur Taat.
Taat yang baru menjabat selama 1,5 tahun ini memang sudah mematok beberapa target. Antara lain, dalam lima tahun ke depan, lokasi wisata yang dikelolanya itu bisa Go Nasional yakni menjadi destinasi wisata yang bertaraf nasional. Dan dalam lima tahun selanjutnya dapat Go Intenational, sehingga bisa mendatangkan banyak turis mancanegara.
“Apalagi lokasi wisata kami ini dekat dengan kawasan Taman Wisata Candi Borobudur. Dengan begitu target go international ini masuk akal. Saat ini Taman Kyai Langgeng sudah menyasar pasar kalangan milenial dengan menghadirkan banyak spot baru untuk selfie. Sebelumnya, focus ke kunjungan kalangan pelajar TK saja,” ungkapnya.
Kinerja Positif
Lebih jauh Taat memaparkan, pencapaian positif Perumda ini adalah dalam hal kinerja keuangan. Selama tahun 2022 lalu, pihaknya sudah mampu mencatatkan kentungan ketimbang dari tahun-tahun sebelumnya yang sempat merugi.
Kinerja positif ini terlihat dari torehan perusahaan yang berhasil meningkatkan pendapatan dari sebelumnya sebesar Rp 4,7 miliar di tahun 2021 menjadi Rp 11,6 miliar di tahun 2022.
“Kami juga berhasil menekan biaya melalui efisiensi hingga sebesar Rp2,8 miliar di enam bulan terakhir tahun 2021 lalu. Selain itu kebangkitan kami juga dapat terlihat dari adanya strategi penjualan pre-sale untuk membantu keuangan karyawan sekaligus meningkatkan angka kunjungan,” ungkap dia. Taat menambahkan di tahun ini target pengunjung bisa sebanyak 400.000 hingga 500.000 orang.
Terkait strategi ini, Taat punya cerita. Kata dia, dulu saat pandemi dengan kasus Covid yang masih tinggi dan pemerintah menerapkan PPKM level 2, pihak Perumda melakukan penjualan pre-sale dengan menjual tiket dengan promo hingga 50%. Hal ini sangat membantu penghasilan karyawan mengingat saat itu, gaji karyawan sempat tak dibayar gara-gara kerugiaan perusahaan juga relatif tinggi.
“Selain strategi penjualan presale, kami juga kala itu menerapkan sistem shift sebanyak tiga orang secara bergiliran. Dan perusahaan hanya membayar mereka yang masuk shift itu. Sehingga dengan adanya strategi penjualan presale itu cukup membantu,” kisahnya.
“Namun kemudian dengan kondisi yang berangsur membaik, gaji karyawan juga kemudian secara bertahap dibayarkan. Mulai dari gaji 30%, kemudian 70%, hingga saat ini gaji sudah full 100%,” imbuhnya.
Maka dari itu, kata Taat, dengan adanya pertumbuhan pendapatan Perusahaan dari tahun ke tahun tersebut telah menunjukkan bahwa bisnis berjalan dengan baik dan memiliki potensi pertumbuhan yang baik pula. Setelah Pandemi, pendapatan perusahaan sudah mulai merangkak naik lagi.
“Dengan kondisi itu, TKL Ecopark mampu menunjukkan kemampuan memperoleh investasi dengan memperoleh dana dari investor dan memperluas bisnis kami. Selain itu, kami mampu menunjukkan kemampuan diversifikasi dengan memiliki portofolio bisnis yang beragam dan tidak tergantung pada satu bisnis saja,” jelas Taat.
Keberhasilan lainnya, per 2 Februari 2022 lalu, Perumda ini meluncurkan brand marketing, yakni TKL Ecopark sebagai wajah baru Taman Kyai Langgeng. Brand marketing ini mengusung semangat baru, berslogan Exciting Eco-Friendly Park. Terobosan ini telah mencatatkan sejarah, kali pertama sejak 34 tahun TKL beroperasi.
Berkat semangat baru itulah, pihak tempat wisata di kota yang lekat dengan sejarah militer itu telah menambah banyak wahana-wahana baru. Antara lain ada flying fox, spot selfie balon udara, offroad, rumah kelinci, off road dan rumah arwana. “Wahana-wahana baru ini mampu menarik pengunjung datang ke TKL Ecopark. Salah satunya ada Mahon atau Rumah Pohon yang persisi di pinggir sungai Progo. Ini spot baru untuk foto pasca pandemi, menuju TKL Bangkit,” terang dia.
Selanjutnya, untuk memacu branding, Perumda wisata ini juga menggelar lomba lari tingkat nasional untuk kali pertama di Kota Magelang. Kegiatan itu diberi nama Magelang 10K Powered by TKL Ecopark. Acara tersebut berlangsung tanggal 18 September, sekaligus memperingati HUT ke-35 TKL. Melombakan dua kategori, yakni 10 kilometer (10K) dan 5 kilometer (5K) yang diikuti peserta 2000 peserta dari lokal maupun pelari nasional.
Dan tentu saja keberhasilan dalam transformasi yang dilakukan Taman Kyai Langgeng yaitu financial transformation. Tahap pertama yang dilakukannya adalah dengan digital ticketing. Yang sudah berjalan adanya TKL Card, sehingga tidak perlu lagi menggunakan tiket kertas.
“Pengunjung tinggal tap dan top up saldo bila perlu penambahan saldo untuk menikmati berbagai wahana permainan di Taman Kyai Langgeng. TKL Card diyakini dapat menekan kebocoran operasional yang membengkak,” urai dia.
Kontribusi ke Daerah
Keberhasilan dalam performa keuangan dari Perumda TKL ini juga berefek positif terhadap kontribusi perusahaan berupa setoran ke kas daerah. Kata Taat, sejak 2022 lalu sudah bisa memberikan kontribusi ke pemerintah kota, karena tahun 2022 sudah mencapai laba pertama pasca kerugian selama pandemi lalu.
Selain itu, kiprah TKL Eco Park juga sudah dapat membantu mempercepat pembangunan daerah dengan memperkuat keuangan Pemda dan menyediakan sumber daya untuk proyek pembangunan.
Selanjutnya, turut membantu Pemda dalam menciptakan lapangan kerja dengan mempercepat pembangunan ekonomi dan menyediakan lapangan kerja bagi masyarakat setempat. “Dan tentu saja membantu pengembangan bisnis daerah dengan menyediakan sumber daya serta fasilitas yang dibutuhkan untuk memulai dan mengembangkan bisnis,” pungkas dia