Jakarta, TopBusiness – Direktur Utama PT Bank Perkreditan Rakyat Syariah Almadinah Tasikmalaya (Perseroda), M Kaharudin Yasin memaparkan sederet keberhasilan yang sudah dicapai selama ini. Terutama di tahun 2022 lalu yang sukses mencatatkan kinerja positif. Bahkan salah satu indicator keberhasilannya adalah menjadi yang terbaik di wilayah Jawa Barat bagian selatan.
Hal itu dilihat berdasar data yang dikutip dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) wilayah Tasikmalaya, BPRS milik Pemerintah Kota Tasikmalaya itu unggul dalam pertumbuhan pengelolaan asset, kucuran pembiayaan, penghimpunan dana pihak ketiga (DPK), serta berhasil menekan laju pembiayaan macet atau net performing finance (NPF) yang paling rendah.
Demikian seperti terungkap dalam proses penjurian TOP BUMD Awards 2023 yang diikuti oleh BPRS Almadinah Kota Tasikmalaya, secara online, Jumat (24/2/2023). BPRS Kota Tasikmalaya ini terpilih menjadi salah satu calon pemenang nominasi dalam proses penjurian yang diselenggarakan Majalah TopBusiness ini.
Dari data OJK tersebut, menurut Yasin, untuk indicator asset BPRS Almadinah ini menjadi BPR/BPRS yang tertinggi pertumbuhannya di wilayah Jabar selatan itu yakni mencapai 59,18% (year on year) 44,72% (Desember 2021 ke Oktober 2022). BPR lainnya tersebut tersebar di Garut, Tasikmalaya, Ciamis, Sumedang, maupun Pangandaran atau totalnya sebanyak 22 BPR/BPRS.
“Untuk asset kami per Oktober 2022 lalu sebesar Rp60,32 miliar atau melonjak 59,18% (yoy) dibanding Rp37,89 miliar di peridoe yang sama tahun 2021. Serta bertumbuh 44,72% jika dilihat dari Desember 2021 sebesar Rp41,68 miliar,” ujar Yasin.
Selanjutnya, dari sisi pembiayaan juga tak kalah meroketnya. Per Oktober 2022 mencapai Rp50,70 miliar atau naik 68,94% (yoy) dari sebelumnya Rp30,01 miliar dan melambung 78,38% ketimbang Desember 2021 di angka Rp28,42 miliar.
Pun demikian dengan DPK. Per Oktober 2022 sebanyak Rp31,32 miliar atau melonjak 56,57% (yoy) dari sebelumnya Rp20,00 miliar serta terkerek 37,88% dari sebelumnya di Desember 2021 di angka Rp22,72 miliar.
Dengan tingkat NPF/NPL disbanding BPR/BPRS tersebut juga yang dicapai BPRS Almadinah Tasikmalaya ini menjadi yag terkecil. Tercatat NPF mereka sebesar 2,24% lebih rendah dari Desember 2021 sebesar 5,46%.
“Pencapaian kinerja keuangan pada tahun 2022 itu berdasarkan tabel tersebut PT. BPRS Almadinah Tasikmalaya unggul di semua indikator keuangan,” kata dia, bangga.
Beberapa keunggulan itu disebabkan, pertama, dari sisi laju kredit/pembiayaan adanya keberhasilan dalam melakukan ekspansi bisnis yaitu dengan menggarap pembiayaan konstruksi dari proyek-proyek pemerintah.
Kedua, untuk DPK adanya keberhasilan PT. BPRS Almadinah Tasikmalaya menumbukan tingkat kepercayaan publik/stakeholder dengan menonjolkan sebagai Bank Pemerinah Daerah (BPD) Kota Tasikmalaya yang direspon positif oleh masyarakat. Hal ini diterlihat dari jumlah deposan baru yang meningkat cukup tinggi.
“Dan ketiga, untuk penyelesaian pembiayaan bermasalah itu adanya penurunan NPF yang melampaui target disebabkan karena peningkatan kualitas portofolio pembiayaan dan peningkatan kualitas sumber daya khususnya pada bagian remedial,” ungkap dia.
Dengan agresifnya pembiayaan kredit itu membuat rasio FDR meninggi dan membuat likuditas mengetat yakni di posisi 137,70% per Desember 2022. Adapun rasio lainnya adalah, CAR/KPMM di angka 38,99%, cash ratio 81,74%, RoA 1,73%, BOPO 87.93%, dengan modal inti Rp15,09 miliar dan ATMR sebesar Rp37,91 miliar. Alhasil untuk kinerja tahun 2022 lalu, BPRS Almadinah ini berhasil menorehkan laba sebesar Rp704,66 juta.
Pencapaian dan Target
Tahun lalu, disebut Yasin, sebagai tahun yang penuh dengan keberhasilan dan menjadi tonggak kinerja melangkah lebih ke depannya bagi BPRS yang didirikan pada tahun 2010 itu. Kata dia, “Kinerja tahun 2022 dinilai sebagai tahun perubahan dan tonggak awal kemajuan PT. BPRS Almadinah dilihat dari rasio keuangan dan kinerja keuangan.”
Dan di tahun ini juga, sebagai tahun yang banyak memberikan diversifikasi produk dan layanan perbankan syariah.
Sehingga dalam tiga tahun ke depan bisa disebut sebagai tahun untuk memperkuat posisi BPRS ini di hati masyarakat Tasikmalaya. Hal ini sudah tertuang dalam Rencana Bisnis Bank (RBB) BPRS Kota Tasikmalaya itu. Untuk tahun ke-1 (2023) sebagai tahun penguatan penetrasi pasar dan digitalisasi layanan.
Dalam hal ini akan dilakukan tiga hal, pertama, memperkuat kemitraan dengan Pemerintah daerah untuk memperkuat segment pasar di lingkungan Pemerintah Kota Tasikmalaya; kedua, melakukan kerjasama dengan lembaga-lembaga penyaluran dana, seperti dengan SMF, SMI, LPDB, BP Tapera, dll; dan ketiga, proses operasional BPRS dan layanan kepada nasabah dilakukan dengan berbasis digitalisasi teknologi (online).
Untuk tahun kedua (2024) sebagai tahun penguatan asset dan permodalan. Untuk itu dilakukan, pertama, pembangunan gedung baru yang representative untuk meningkatkan ‘trust’ sebagai bank milik dan kebanggaan masyarakat Kota Tasikmalaya; kedua, melakukan penguatan/penambahan modal dasar dan kualitas aktiva produktif; dan ketiga, terpenuhinya rasio-rasio yang memenuhi tingkat kesehatan BPRS.
Dan di tahun ketiga (2025) sebagai tahun penguatan infrastruktur dan jaringan kantor. Sehingga BPRS almadinah akan melakukan, pertama, terpenuhinya strutur organisasi yang ideal sesuai Tata Kelola Perusahaan yang baik; kedua, membuka kantor cabang dan kantor kas di beberapa daerah; dan ketiga, meningkatkan kualitas produk-produk penghimpunan dana dan pembiayaan yang sesuai prinsip syariah.
Dalam hal digitalisasi itu, lanjut Yasin, untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada nasabah PT. BPRS Almadinah Tasikmalaya (Perseroda) telah memiliki: Almadinah Mobile Banking, yaitu fitur layanan transaksi dengan system digital dengan berbagai fasilitas yang tersedia. Almadinah Mobile sudah tersedia pada play store.
Lallu ada juga layanan berbasis Website melalui https://bprsalmadinah.co.id menyajikan fitur informasi dan layanan kepada para nasabah, tersedia fasilitas untuk membantu masyarakat untuk memudahkan dalam transaksi perbankan secara lebih mudah (baik untuk simpanan maupun pembiayaan).
“Serta danya fasilitas Aplikasi MCS (Mobile Colections System), yaitu fasilitas teknologi untuk membantu marketing dalam memudahkan transaksi setoran tabungan dan setoran pembiayaan,” terang dia.