Jakarta, TopBusiness – PT BPD Kalimantan Selatan atau Bank Kalsel telah mendapatkan suntikan dana dari pemegang saham untuk mencapai modal minimum Rp 3 triliun di 2024, sebagaimana yang telah ditetapkan oleh otoritas.
Plt. Direktur Utama sekaligus Direktur Bisnis Bank Kalsel Fachrudin, dalam sesi pemaparan materi presentasi berjudul TOP BUMD Awards 2023: “Inovasi Dalam Membangun Kinerja Bisnis dan Layanan BUMD”, yang digelar secara dalam jaringan aplikasi rapat zoom, menyatakan bahwa pihaknya mengucapkan terima kasih atas apresiasi yang diberikan Majalah Top Business pada tahun lalu. Pasalnya, perseroan mendapatkan penghargaan bintang 4 dan pembina terbaik.
Apresiasi tersebut, pada gilirannya menjadi pemicu bagi manajemen dan sumber daya manusia untuk lebih bekerja secara profesional, dan terintegritas guna memajukan layanan, operasional hingga peningkatan kinerja keuangan.
Tak berhenti di situ saja, pada gilirannya pemegang saham pun memberikan suntikan dana guna memacu intermediasi Bank Kalsel.
“Sebelumnya kami menyampaikan terima kasih atas penghargaan yang kami terima tahun lalu, bintang 4 dan juga pemberian, kalau tidak salah kita juga menerima pembina terbaik di tahun lalu. Dan ini Alhamdulillah menambah kepercayaan pemegang saham pengendali, khususnya di provinsi kepada kami. Dan Alhamdulillah kepercayaan ini dibuktikan dengan semakin bertambahnya aset kami dan juga penambahan modal, yang salah satunya menjadi kewajiban kami sampai dengan 2024,” ungkap Fachrudin, di hadapan Dewan Juri TOP BUMD Awards 2023, di Jakarta, Selasa (14/03/2023).
Sebagaimana diketahui bahwa berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 12/2010, bank milik pemerintah daerah mesti memenuhi modal minimum Rp 3 triliun paling lambat 31 Desember 2024. Sedangkan modal inti Bank Kalsel hingga akhir 2022 lalu, mencapai Rp 2,31 triliun dan tumbuh sebesar 16,39 persen dari tahun 2021 yaitu sebesar Rp 1,9 triliun.
Sementara itu, pemegang saham Bank Kalsel terdiri atas Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan, Pemerintah Kota Banjarmasin, Pemkab Balangan, Pemkab Tabalong, Pemkab Kotabaru, Pemkab Tanah Laut, Pemkab Hulu Sungai Utara, Pemkab Batola, Pemkot Banjarbaru, Pemkab Hulu Sungai Tengah, Pemkab hulu Sungai Selatan. Selanjutnya, Pemkab Tapin, Pemkab Tanah Bumbu dan Pemkab Banjar.
Bank Kalsel telah berupaya untuk menyusun strategi dan rencana kerja, sehingga kinerja perseroan terus tumbuh, mempunyai daya saing, daya dorong hingga daya tahan untuk menghadapi risiko yang mungkin muncul.
“Setelah strategi kami susun seiring dengan apresiasi yang sudah diberikan, modal kami tahun lalu bertambah Rp 210 miliar, itu kalau boleh kami menyampaikan tahun-tahun sebelumnya bertambah sekitar Rp 10-15 miliar, tahun lalu Alhamdulillah tumbuhnya Rp 210 miliar,” ungkap Fachrudin.
Bahkan Fachrudin mengatakan, modal disetor akan terus bertambah hingga mencapai Rp 210 miliar lagi. “Dan di tiga bulan pertama saja sampai saat ini, sudah setor sekitar Rp 100 miliar dan insya Allah sampai dengan April akan disetorkan lagi modal sekitar Rp 110 miliar yah. Jadi Alhamdulillah modal akan tumbuh dan memberi keyakinan kepada kami untuk di 2024 Bank Kalsel masih tetap sebagai bank umum tidak turun kasta menjadi BPR,” tutur dia.
Atas kemampuan manajemen dalam mendapatkan setoran modal, sejumlah bank-bank lain pun ingin mendapatkan edukasi. “Kemudian yang kedua Alhamdulillah, upaya kami memenuhi modal ini mendapat apresiasi dari OJK. Dan juga menjadi rujukan dari beberapa bank, setidaknya ada 10 bank yang terdampak modalnya belum mencapai Rp 3 triliun dan masih berjuang untuk memenuhi sampai dengan 2024. Itu yang menjadi rujukan,” ujar Fachrudin.
Tak terkecuali, peran pemegang saham juga tak bisa diabaikan lantaran berkoordinasi dalam menciptakan efisiensi di Bank Kalsel. “Alhamdulillah beberapa kesempatan upaya kami menurunkan cost of fund berupa penurunan deposito pemda dan beberapa kunjungan dari BPD untuk bisa mendapatkan upaya-upaya perbaikan yang dilakukan melalui hubungan kerja sama dengan bagus dengan pemerintah provinsi kabupaten/kota sehingga bisa menghasilkan cost of fund yang lebih rendah,” pungkas dia.