Jakarta, TopBusiness – PT Tirta Investama (TIV) sebagai produsen air minum dalam kemasan (AMDK) dengan brand besar yang sudah menguasai pasar Indonesia semenjak tahun 1973. Keberadaan brand AQUA dengan strategi bisnisnya semakin tumbuh dan besar.
Tidak hanya menguasai pasar semata, akan tetapi juga mendekatkan sumber daya airnya (SDA) yang tersebar hampir di seluruh daerah di Indonesia.
Tentunya sebagai pelaku usaha, TIV tidak hanya semata hanya memberikan pertumbuhan bisnis dan membuka lapangan pekerjaan semata. Tetapi perusahaan air kemasan pun turut memberikan kontribusi besar sebagai penyelamatan kelestarian alam dan juga menghijaukan bumi serta memberikan konstribusi besar kepada masyarakat di sekitar perusahaan dan membangun budaya masyarakat dalam turut menjaga keseimbangan alam.
Ditegaskan SR CSR Manager PT Tirta Investama, Ilyas Sudarso, tentunya kami sebagai perusahaan AMDK yang langsung berada di kawasan Citeureup ini sangat happy sekali, selama 4 tahun membangun kegiatan yang memmberikan konstribusi besar bagi seluruh stake holder, dengan keberhasilan tersebut menjadikan wisata desa situ Citongtut di desa Cicadas, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor.
“Ini menjadi program pemberdayaan berbasiskan kearifan lokal menuju desa Mandiri. Sejak 11 Februari 2023, situ ini menjadi kebanggaan masyarakat Bogor secara keseluruhan, karena perubahan besar di situ ini sangatlah terasa jelas, jika kita menyaksikan 4 tahun lalu situ tersebut sangat kotor,” kata dia, dalam wawancara penjurian TOP CSR Awards 2023, di Jakarta. Belum lama ini.
Karenanya dia berharap. “Semoga keberhasilan di plant Citeureup ini akan menjadi sebuah contoh dari AQUA grup dan juga bisa acuan pula dengan perusahaan lain dan stake holder lainnya”, jelas Ilyas Sudarso kepada Dewan Juri TOP CSR Awards 2023.
Bagi TIV, seluruh plant dan di sumber daya airnya harus dilakukan kegiatan produksi dan pengambilan air di sumber, serta melestarikan sumber mata air tersebut agar tetap aman dikonsumsi, mulai pada saat beroperasi hingga selesai beroperasinya.
Keberadaan plant dan sumber daya air di Citeureup-Bogor ini menjadi acuan pabrik ideal bagi AQUA grup dalam melakukan operasional dari hulu hingga hilir karena mengelola alam dengan sangat baik dan memberikan konstribusi besar untuk membangkitkan perekonomian rakyat.
Untuk hal tersebut, AQUA plant Citeureup berhasil mendapatakan berbagai penghargaan, berupa PROPER Hijau 2021,2022, MITRA CSR Jabar 2021, Industri Hijau 2022 Level 5, JABAR Ca`ang 2022.
Berbagai program unggulan seperti penyelamatan Situ Citongtut, dimana program penyelamatan situ ini, perseroan tidak hanya melakukan aksi sendiri saja. Ada 16 perusahaan yang terlibat langsung di daerah Citeruep ini, yang sangat peduli atas penyelematan situ ini dan sudah harus menjadi kepedulian bersama antar perusahaan, masyarakat, dan juga pemerintahan daerah serta unsur desa sebagai garda terdepan suksesnya program tersebut.
Pembangunan Situ Citongtut menjadi kawasan wisata, agar bisa memberikan konstribusi besar bagi perekonomian desa, maka dibangunlah Kelompok Sadar Wisata (POKDARWIS). Dengan lahirnya POKDARWIS, maka seluruh masyarakat wajib menjaga hábitat situ dari seluruh sampah dan juga menjaga limbah buangan air dari berbagai pabrik yang berada di hulu situ tersebut.
Dalam penyelamatan situ berbagai komponen memberikan kontribusi besar agar kelestarian alam di Citeureup-Bogor bisa menjadi sebuah kinerja nan apik. Maka pembentukan sekolah situ, agar keterlibatan institusi lembaga pendidikan sejak dini menjadikan pembelajaran bagi masyarakat agar menjaga alam lestari sudah menjadi budaya yang terus dibangun. Pemanfaatan sempadan situ untuk dimanfaatan sebagai lahan tanaman produktif agar bisa dimanfaatkan oleh masyarakat.
Pembangunan masyarakat dan desa tangguh bencana di kawasan Ciuteurup, pembangunan 10 bank sampah dalam program Cicadas bijak berplastik. Kegiatan rutin pembersihan situ dengan pemungutan sampah dari seluruh unsur masyarakat, industri, pemerintahan desa dan walikota.
Dengan kerja keras masyarakat ini memberikan konstribus besar dalam pendapatan masyarakat dengan pengelolaan wisata menghasilkan pendapatan sebesar Rp 4.245.000, juga menghasilkan penghasilan dari penjualan plastik bekas.
Foto: era.id