Jakarta, TopBusiness – Program Corporate Social Responsibility (CSR) unggulan PT Aqua Golden Missisippi Plant Mekarsari Sukabumi (AGM Mekarsari) yaitu “Desa Ramah Air Hujan” dan “Agro Eduwisata Saung Kampas” berhasil menjaga kelestarian lingkungan berupa konservasi air dan mengangkat kesejahteraan masyarakat dengan pertanian agribisnis dan agro eduwisata.
Kedua Program CSR unggulan AGM Mekarsari tersebut sejalan dengan strategi bisnis pemegang sahamnya “Dual Commitmen Danone “ yaitu kemajuan perusahaan harus dapat memberikan kontribusi bagi masyarakat di sekitar pabrik.
“Saat ini, dua Program Tanggung Jawab Lingkungan dan Sosial unggulan yang kami jalankan yaitu “Desa Ramah Air Hujan” dan “Agro Eduwisata Saung Kampas” di sekitar Ring 1 plant Mekarsari yaitu Daerah Aliran Sungai (DAS) Cicatih di Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi Jawa Barat,” kata Beny Satyahadi selaku CSR Coordinator Danone Aqua Plant Mekarsari, dalam sesi Penjurian TOP CSR Awards 2023, Kamis (09/03/2023) secara daring.
TOP CSR Awards diselenggarakan majalah TOP Business didukung sejumlah asosiasi CSR, Asosiasi Bisnis, dan GCG, serta perusahaan konsultan CSR dan Bisnis. Tema yang diangkat dalam TOP BUMD Awards 2023 adalah “Inovasi–Inovasi Program CSR yang Mendukung Tumbuhnya Bisnis Perusahaan Secara Berkelanjutan”.
Dalam Penjurian TOP CSR Awards 2023, Beny Satyahadi, mewakili AGM Makarsari selaku Finalis TOP CSR Awards 2023, membawakan materi bertajuk “Lazuardi Kubang Lestari Program Tanggung Jawab Lingkungan dan Sosial AQUA Mekarsari di Sub DAS Cicatih yang Terintegrasi”. Turut hadir dari AGM Mekarsari yaitu Faizin.
Bertindak selaku dewan juri yaitu Dwinda Ruslan dari Yayasan Pakem; Ermon Idrus dari Lembaga Kajian Nawacita; Benyamin De Haan dari MSI Group; Isti Rafaaldini Mirzanti dari dan Thendri Suprijatno dari CFCD.
Desa Ramah Air Hujan
Kepada dewan juri, Beny Satyahadi menjelaskan Program CSR Desa Ramah Air Hujan adalah kegiatan konservasi air dengan mengutamakan pemberdayaan masyarakat serta fungsi koordinasi semua pihak, guna memaksimalkan hasil secara ekonomis dan kesejahteraan sosial dalam pola yang tidak mengorbankan keberlangsungan ekosistem.
“Latar belakang kami menjalankan program tersebut yaitu pelaksanaan komitmen perusahaan terhadap Water Balance di Sumber Kubang di DAS Sungai Cicatih, Kec. Cicurug, Kab. Sukabumi dengan melakukan konservasi air di recharge area 600-900 mdpl. Sekaligus mengangkat kesejahteraan masyarakat di daerah tersebut yang banyak berprofesi sebagai tenaga kerja serabutan,” jelas Benny.
Sebagai informasi, recharge area adalah tempat meresapnya air hujan dari permukaan tanah ke dalam zona jenuh air sehingga berpotensi menjadi air tanah.
Dalam pelaksanaannya, lanjut Beny, AGM Mekarsari telah menjalankan sejumlah kegiatan antara lain pembangunan sarana konservasi Air Teknik dari tahun 2017 hingga tahun 2022, pembuatan sumur resapan, pembuatan Waterpond, dan pembuatan Alat Panen Air Hujan.
Setelah dijalankan, dampak yang dihasilkan dari Program CSR Desa Ramah Air Hujan berupa sebanyak 200 Kepala Keluarga telah menerima manfaat dari pembangunan sarana konservasi dan manfaat resapan airnya.
“Ada perputaran uang sebesar Rp 151 juta dari 569 Hari Orang Kerja (HOK) untuk pembangunan sarana konservasi air teknis selama tahun 2021-2022,”ungkap Beny.
Dampak positif berikutnya berupa adanya Resapan Air sejak 2017-2022 sebanyak 1,815 miliar liter dari pembangunan 364 Sumur Resapan, 7 Waterpond, 20 PAH, dan 14.000 biopori
Menurut Beny, dari pengukuran menggunakan metode Social Return on Investment (SROI) atau Laba Sosial atas Investasi, Program CSR Desa Ramah Air Hujan mendapat nilai SROI 1,93. SROI adalah salah satu metode yang digunakan untuk mengukur keberhasilan suatu program sosial lingkungan.
Agribisnis dsn Agro Eduwisata Saung Kampas
Lebih lanjut, Beny mengutarakan Program CSR unggulan kedua yang telah dijalankan AGM Mekarsari yaitu peningkatan taraf hidup petani melalui agribisnis dan agro eduwisata Saung Kampas di Kampung Pisangan, Desa Caringin, Kec. Cicurug, Kab. Sukabumi, Jawa Barat.
“Adanya lahan pertanian, sebagai sumber utama pencaharian masyarakat Desa Caringin, yang terancam rusak akibat pemakaian pupuk kimia yang berlebihan. Bila lahan pertanian yang rusak itu dibiarkan, para petani bisa kehilangan sumber pendapatan dan menimbulkan masalah pengangguran di wilayah Ring 1 Pabrik,” ujar Beny.
Sebagai solusi, lanjutnya, AGM Mekarsari memberikan keterampilan bertani metode regenerative dan peningkatan pendapatan petani melalui agribisnis dan agroeduwisata
Menurut Beny, sejak dijalankan tahun 2019 hingga tahun 2022, ada sejumlah dampak positif dari program CSR agribisnis dan agro eduwisata tersebut. “Sebanyak 81 petani menerima manfaat mendapatkan keterampilan bertani model regenerative dan peningkatan income dari agribisnis.”
“Juga diperoleh omset dari agribisnis dan Harga Tanda Masuk kunjungan ke Agro Eduwisata Saung Kampas selama tahun 2021-2022 sebesar Rp 47 juta,” ungkapnya.
Dampak positif berikutnya, berupa konversi lahan seluas 18.000 m2 pertanian konvensional menjadi pertanian sehat dan 6.500 m2 menjadi lahan pertanian regeneratif.
“Penurunan 70 persen dalam pemakaian pupuk kimia. Lahirnya 1 Kelompok Tani (PokTan) dan 1 Kelompok Wani Tani (KWT) baru di Desa Caringin,” tutur Beny.
“Peningkatan kesuburan tanah (pH, C-Organik, N Total dan kapasitas tukar kation).”
“Ada 491 anak sekolah berkunjung ke area Agro Eduwisata Saung Kampas.”
Menurut Beny, dari pengukuran menggunakan metode Social Return on Investment (SROI) atau Laba Sosial atas Investasi, Program CSR agribisnis dan agro eduwisata . Saung Kampas mendapat nilai SROI 2,20.
Penulis: Teguh IS.