Jakarta, TopBusiness – PT Astra International (Tbk) merupakan salah satu perusahaan besar di Indonesia yang memiliki sejumlah lini bisnis dan banyak anak perusahaan. Seperti dikatakan Triyanto, CSR Department Head PT Astra International, Astra punya tujuh lini bisnis dengan yang terbaru adalah sektor Property.
Selain Property, lini bisnis Astra mencakup sektor Automotive & Components; Heavy Equipment, Mining, Construction and Energy; Financial Services, Information Technology; Infrastructure & Logistics, dan Agribusiness.
Menaungi sekitar 241 anak perusahaan, Astra International dikatakan Triyanto memiliki visi menjadi salah satu perusahaan dengan pengelolaan terbaik di Asia Pasifik dengan pertumbuhan yang berkelanjutan dan dengan struktur keuangan yang solid. Kemudian menjadi perusahaan yang intelligent dan agile yang berfokus pada karyawan, pelanggan, dan masyarakat.
“Misi kita, ingin sejahtera bersama bangsa dengan memberikan nilai terbaik kepada para pemangku kepentingan,” ujar Triyanto pada sesi penjurian TOP CSR Awards 2023 yang diselenggarakan oleh Majalah TopBusiness, Selasa (7/3/2023) lalu.
Bicara lebih dalam mengenai CSR, Triyanto dalam paparannya di hadapan dewan juri mengatakan bahwa Astra International memiliki Catur Dharma yang melandasi kegiatan CSR perusahaan, yaitu
1. To be an asset to the nation.
2. To provide the best service to our customers.
3. To respect individuals and promote teamwork.
4. To continually strive for excellence.
“Kami punya sekitar 190 ribu employee kemudian secara program CSR-nya kami punya empat pilar, ada pendidikan, environment (lingkungan hidup), entrepreneurship, dan (health) kesehatan. Kemudian kita dibantu oleh sembilan yayasan,” ungkap Triyanto.
Kesembilan yayasan itu di antaranya Yayasan Toyota Astra, Yayasan Dharma Bhakti Astra, Yayasan Polman Astra, Yayasan Astra Honda Motor, Yayasan Amaliah Astra, Yayasan Karya Bakti United Tractors, Yayasan Pendidikan Astra, Yayasan Agro Lestari, dan Yayasan Insan Mulai PAMA.
“Itulah beberapa yayasan yang ada di grup kita, dan mostly (kebanyakan) memang bekerjanya di bidang pendidikan, kecuali Yayasan Dharma Bhakti Astra itu bergerak di bidang pengembangan UMKM,” tandas Triyanto.
Secara umum dalam menjalankan aktivitas CSR, Astra International mengusung apa yang disebutnya sebagai Triple-P Roadmap Strategy untuk Sustainability, yang mencakup antara lain Portfolio, People, dan Public Contribution.
Lebih jauh seperti dijelaskan Triyanto, pertama untuk Portfolio, disebutkan bahwa tujuan yang ingin dicapai dari Portfolio adalah sejahtera bersama bangsa.
”Portfolio sebenarnya lebih ke bisnis, tetapi sekarang di tahun 2021 Portfolio itu di-redefined. Jadi tidak hanya bisnis saja, tetapi jadi bisnis yang ramah lingkungan. Bisnis yang kemudian lebih menghasilkan dampak yang positif, kemudian concern terhadap climate (iklim), concern juga terhadap communities. Jadi, bisnis juga punya target lingkungan yang harus dicapai,” jelasnya.
Beberapa target yang ingin dicapai dari sisi Portfolio antara lain mengurangi penggunaan gas rumah tangga khususnya di scope satu dan dua; mendorong adanya renewable energy, yang digunakan dalam proses bisnis perusahaan; lalu ada juga yang tekrait dengan pengelolaan Water & Wastewater Management; serta Solid Waste Management. “Bagaimana kita bisa melakukan re-cycling atau pengelolaan sampah solid di Astra,” singkatnya.
Dari sisi bisnis, di tengah upaya untuk lebih ramah langkungan, Astra disebut sedang mencoba untuk mengembangkan bisnis yang non-coal. “Bagaimana yang non-coal ini bisa sampai 88% di tahun 2030,” tandas Triyanto.
Seperti disebut di atas, selain Portfolio, dalam Triple-P Roadmap Strategy juga terdapat People dan Public Contribution.
Dikatakan lewat strategi People, Astra mendorong adanya pengembangan karyawan, terutama juga terkait dengan diversity dan inclusivity.
“Jadi, bagaimana kemudian kita mengembangkan kondisi karyawan yang inklusif (tidak membeda-bedakan), kemudian diversity dari berbagai macam golongan masyarakat,” ungkap Triyanto.
Masih dari sisi People, perusahaan juga memiliki concern pada Occupational Healthy & Safety, yakni menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan aman bagi karyawan dengan menetapkan target bahwa di tahun 2030 Astra berharap bisa menurunkan angka kecelakaan 60% dari tahun 2019.
“Kemudian kita juga mendorong adanya leader-leader terkait dengan leader-leader perempuan yang ada di BOD (Board of Director)-nya Astra. Itu difokusikan juga ada pelatihan-pelatihan yang mendorong adanya perempuan yang kariernya cukup bagus di Astra,” ucap Triyanto.
Untuk Public Contribution, di sinilah bagaimana Astra International bisa mendorong perusahaan di bawah Grup Astra untuk bisa berkontribusi dalam masyarakat umum seluruh Indonesia. Sebagaimana dikatakan Triyanto, di tahun 2030 perusahaan akan berencana untuk mencapai target untuk bisa memberdayakan masyarakat hingga 2,5 juta orang di Indonesia.
“Bagaimana kemudian program-program kita di CSR itu bisa mengena ke masyarakat rentan yang ada di Indonesia,” ujarnya.
Itulah strategi CSR yang diusung Astra International hingga 2030 yang didorong agar bisa terkelola dengan baik sesuai prinsip Good Corporate Governance.
“Jadi, ada Good Corporate Governance yang kita lakukan sehingga nanti bisa terukur dan bisa di-insurance terkait dengan target-target yang kita canangnya di tahun 2022 lalu, sehingga bisa dicapai di tahun 2030,” pungkas Triyanto.
Penulis: Fauzi