Jakarta, TopBusiness – PT Patra Drilling Contractor (PT PDC) untuk pertama kalinya terpilih menjadi Finalis ajang TOP GRC Awards yang diselenggarakan majalah Top Business bekerja sama dengan sejumlah lembaga terkemuka di Tanah Air, antara lain Asosiasi GRC Indonesia, Perkumpulan Profesional Governansi Indonesia, CRMS Indonesia, IRMAPA, ICoPI, dll.
PT PDC memiliki aktivitas bisnis meliputi Food and Lodging Services, Manpower Services and Contract Services, Trading and General Services, EPCI & HDD, dan Transportation and Logistic.
PT PDC telah mengikuti sesi Penjurian TOP GRC Awards 2023, pada hari Jumát, 18 Agustus 2023 secara daring dengan membawakan materi bertajuk “Tumbuh Lebih Kuat, Melangkah Lebih Cepat.”
Hadir mewakili PT PDC: Jinoko Simbolon selaku Asisten Manager Legal & Compliance; Mochamad Mirfan Sazali selaku Risk Management Ast. Manager; Bambang Widjanarko selaku Humas & CSR; Sarah Veronica selaku Asisten Compliance; dan Bram Thamrin.
Bertindak selaku Dewan Juri TOP TOP GRC Awards 2023 yaitu Wahyudin Zarkasyi dan Aldrin Herwani dari Fakultas Ekonomi Bisnis Univ. Pajajaran Bandung, serta Eri Sumiarso dari Sinergi Daya Prima,.
Dalam sesi ini, Jinoko Simbolon mengatakan, “Kami dari PT Patra Drilling Contractor mengucapkan terima kasih banyak untuk TOP GRC telah memberikan kesempatan kepada kami untuk ikut award untuk pertama kali.”
Ia pun optimis bahwa saat ini, PT PDC yang sudah berdiri sejak tahun 1981 dan telah mengalami banyak rintangan dan turun naik bisnis perusahaan, telah tumbuh lebih pesat dan bertumbuh lagi dengan penerapan tata kelola perusahaan yang baik, manajemen risk dan kepatuhan yang telah terlaksana dengan baik.
“Kami berharap PT PDC akan terus lebih baik dan maju lagi dengan menerapkan GRC,” tutur Jinoko kepada dewan juri.
Penerapan GRC
Dalam sesi Penjurian TOP GRC Awards 2023, Jinoko Simbolon selaku Asisten Manager Legal & Compliance PT PDC memaparkan Sistem dan Infrastruktur GRC PT PDC meliputi seperangkat peraturan dan struktur organisasi; Komite Dewan Komisaris, sistem dan kebijakan GCG; penerapan Whistleblowing System (WBS) serta pengadaan barang dan jasa.
Ia pun mengungkapkan sejumlah capaian positif PT PDC terkait GCG, “Skor Penilaian GCG 67,41 atau Cukup Baik dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).”
Terkait implementasi GCG, Pengisian Compliance System wajib dilakukan oleh seluruh pekerja PDC, termasuk Direksi dan Dewan Komisaris. Dokumen yang diisi meliputi Code of Conduct (COC), Conflict of Interest (COI), gratifikasi (penerimaan, pemberian, dan permintaan), keikutsertaan sosialisasi GCG, dan LHKPN untuk para wajib lapor (level Asisten Manajer, Manajer VP, Direksi, dan Komisaris).
“Pengisian COC dan COI dilakukan setiap 1 tahun sekali, pengisian gratifikasi setiap bulan melalui sistem online yang ada di situs GCG online PDC, sedangkan LHKPN sesuai peraturan baru KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) terkait e-LHKPN diisi saat menjadi wajib lapor baru dan diperbarui setiap tahun serta dilaporkan langsung kepada KPK. Sosialisasi GCG dilakukan langsung setiap tahun,” jelas Jinoko.
Untuk membantu pelaksanaan monitoring terhadap penerapan GCG, pada 2022 PT PDC telah membangun sistem monitoring melalui dashboard GCG online yang terintegrasi dengan pemantauanpengisian laporan Gratifikasi, COC, dan COI.
Penerapan ESG
Lebih lanjut, Jinoko mengutarakan sejumlah program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan Perusahaan yang telah dijalankan.
“Pertama, lingkungan hidup. Dalam kegiatan operasional, Perseroan menghasilkan limbah, agar limbah tersebut tidak merusak lingkungan maka perlu dilakukan pengelolaan dan pemantauan terhadap limbah tersebut, dengan menetapkan 3 sasaran yang terdiri dari: mengedukasi pekerja sehingga budaya dan kesadaran pekerja akan pentingnya perlindungan dan pengelolaan dalam setiap kegiatan operasi dan bisnis Perusahaan meningkat.
“Kemudian, melakukan perbaikan sistem pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan dan mempertahankan sertifikasi Environmental Management System (ISO 14001:2015).”
Kedua, Penghematan Air dan Listrik. Dalam melaksanakan kegiatan operasional Perseroan berupaya menghemat pemakaian air dan listrik. Langkah yang dilakukan adalah monitoring pemakaian air dan listrik di Graha PDSI.
“Konsumsi air di Graha PDSI pada tahun 2022 mencapai 19.155m3 menurun 36,55% dibandingkan konsumsi pada tahun 2021 sebanyak 30.187m3. Sedangkan konsumsi listrik sebesar 846,96kWH menurun 16,45% dibandingkan pemakaian 2021 sebesar 1.013.77kWH,” ungkap Jinoko.
Teknologi Informasi dalam Pengelolaan Bisnis
Dengan memanfaatkan sumber daya manusia yang ada di perusahaan, Divisi ICT & Facilities PT PDC telah berhasil mengembangkan sejumlah sistem untuk memenuhi kebutuhan internal sehingga memperlancar operasional perusahaan.
“Sistem yang telah dihasilkan antara lain aplikasi untuk memonitor pergerakan asset perusahaan, aplikasi E-BPJS, dashboard untuk menampilkan capaian revenue terhadap target Perusahaan, AP Tracking proses pembayaran, P-Sign, absensi, E-Letter aps, RISKA yaitu contract monitoring system, booking meeting room application, dan masih banyak lagi,”pungkas Jinoko.
Penulis: Teguh IS.