Jakarta, TopBusiness – Mengusung istilah Estafet Peduli Bumi, Asuransi Astra melaksanakan berbagai program tanggung jawab sosial perusahaan atau CSR-nya di berbagai daerah di Indonesia.
Wioko Yudhantara, Manager Environment and Social Responsibility Asuransi Astra menjelaskan, Estafet Peduli Bumi merupakan bentuk komitmen Asuransi Astra dalam menjawab tantangan keberlanjutan.
“Program ini dilaksanakan di 7 kota yaitu Kota Medan (Sumatera Utara), DKI Jakarta, Semarang, Balikpapan, Makassar, Denpasar, dan Sumba (NTT),” kata Wioko dalam presentasi penjurian TOP CSR Awards 2023 yang dilakukan secara daring, pekan lalu.
Hadir pula dalam penjurian TOP CSR Awards ini Novianto Bagijo (EHS Staff Asuransi Astra), Ito Purwanto Sadjug (CSR Staff Asuransi Astra), Fitri Utaminingtyas Naibaho (ESR Staff Asuransi Astra), dan Aryo Kusuma Putra (Brand Communication Analyst Asuransi Astra).
Dalam presentasi yang juga mengambil judul Estafet Peduli Bumi, Wioko menjelaskan bahwa manajemen menjalankan misi Asuransi Astra ke-4 yakni menjadi warga usaha yang melaksanakan tanggung jawab sosial dan mengelola lingkungan hidup secara berkesinambungan.
“Selain itu juga sarana meningkatkan awareness dan menggerakkan partisipasi dan kontribusi setiap bagian/individu insan Asuransi Astra terkait strategi sustainability secara sistematis dan terkoordinasi,” tutur Wioko.
Dia menjelaskan, ada delapan fokus isu dalam Estafet Peduli Bumi, yakni Penurunan Gas Rumah Kaca (GHG Reduction), Renewable Energy, Penanaman Pohon, Program Pengelolaan Sampah melalui Bank Sampah, Penghematan Air, Edukasi dan Literasi Keuangan, Safety Riding Workshop, dan Community Development (Pendidikan, Kesehatan, Lingkungan, dan Kewirausahaan).
Untuk program penurunan Gas Rumah Kaca, menurut Wioko, Asuransi Astra sepanjang tahun 2022 melakukan penanaman mangrove sebanyak 14.150 pohon yang tersebar di berbagai daerah dan penanaman 500 pohon buah produktif di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.
Untuk penanaman mangrove, rinciannya antara lain sebanyak 2.250 mangrove di Muara Angke, Jakarta Utara (Jakut), 2.000 mangrove di kawasan Elang Pantai Indah Kapuk, Jakut. Selain itu 2.000 mangrove di Edupark Tambakrejo, Semarang, 2.000 mangrove di Graha Indah Balikpapan, 2.400 mangrove di Arboretum Mangrove Pasanggaran, Denpasar, serta penanaman 3.000 mangrove di Pantai Kerewei Mananga.
Sedangkan untuk program pengembangan Renewable Energy atau Energi Terbarukan, Asuransi Astra pada 2022 melakukan pemasangan 1 solar PV 7,63 KWp di Instalasi Denpasar pada September 2022 serta 1 solar PV 9,66 KWp di Instalasi Surabaya yang dipasang pada Desember 2022. “Satu solar panel sudah terpasang di Instalasi Tendean sejak 2021,” ucap Wioko.
Menurut Wioko, dari penanaman mangrove sebanyak 14.150 pohon dan pemasangan panel surya tersebut memberi dampak pada pengurangan emisi sebesar 195,23 tCO2.
Dalam Estafet Peduli Bumi, Asuransi Astra juga fokus pada clean water dan sanitasi. Program yang dilakukan berupa penghematan air atau water withdrawal intensity reduction. Perusahaan berinisiatif memasang kran otomatis di instalasi Asuransi Astra di Bandung dan Denpasar.
“Selain itu penggunaan toilet double flush di seluruh instalasi Asuransi Astra. Yang penting juga behaviour insan Asuransi Astra ini untuk lebih hemat dalam menggunakan air,” kata dia.
Menurut Wioko, upaya tersebut berhasil mengurangi penggunaan air di kantor Asuransi Astra sebesar 3,5 persen. Pencapaian ini lebih baik dari target yang ditetapkan sebesar 2 persen.
Program lain yang juga menjadi fokus Asuransi Astra adalah Waste Diverted. Beberapa upaya yang dilakukan antara lain kolaborasi dengan tujuh bank sampah di instalasi Asuransi Astra, yakni Bank Sampah Merah Delima, Kelapa Gading, Bank sampah RW 01 Pela Mampang, Jakarta, Bank Sampah Sembara Bandung, Bank Sampah Secerah Pagi Cirebon, Bank Sampah Padat Karya Bekasi, Bank Sampah Kota Hijau Balikpapan, dan Bank Sampah Pertiwi Asri Denpasar.
Program ini berhasil mengolah 3,8 ton sampah, dari total 11 ton limbah. “Ke depan tentu ini akan terus kita tingkatkan agar bisa sampai zero, jadi semua sampah bisa diolah,” tutur dia.
Asuransi Astra juga berkomitmen untuk menjaga lost time injury rate atau tingkat kecelakaan kerja di angka 0. Upaya yang dilakukan antara lain dengan memberikan apresiasi kepada instalasi Bandung dan instalasi Denpasar yang telah meraih hasil Emas dalam Corporate Assessment Astra Green Company (AGC) 2022 .
“Kami mencegah terjadinya kecelakaan kerja ini dengan sistem AGC. Kami lakukan self assessment dan corporate assessment di cabang-cabang kami,” ujar Wioko.
Hasil self assessment AGC di instalasi Asuransi Astra pada 2022 adalah 16 instalasi memperoleh Emas, 6 instalasi masuk kategori Hijau, dan satu instalasi kategori Biru.
Empat Pilar
Untuk program Community Development, Asuransi Astra melakukannya dalam empat pilar, yakni Pendidikan, Kesehatan, Lingkungan dan Kewirausahaan. Untuk Pilar Pendidikan, program yang dilakukan antara lain berupa penyaluran 80 paket beasiswa pendidikan dan 34 unit komputer untuk menunjang kegiatan operasional SMK/sekolah vokasi di 7 kota. “Sembari kita lakukan edukasi dan literasi keuangan juga ke sekolah-sekolah,” ucap Wioko.
Selain itu, Asuransi Astra juga memberikan bantuan pembangunan learning center english Goes To Kampung atau pendidikan informal untuk sekitar 1.000 anak usia sekolah di Desa Labaya Bawa, Kabupaten Sumba Barat, NTT.
“Kami mengajari anak-anak di Sumba bahasa Inggris, karena daerah sana banyak dikunjungi turis. Kita tidak hanya bahasa Inggris, tapi life skill dan attitude-nya juga,” tutur Wioko,
Masih di pilar pendidikan, Asuransi Astra melakukan edukasi dan literasi keuangan kepada 936 siswa SMK/sekolah vokasi dan pegiat UMKM di 7 kota. “Dari 1.029 peserta literasi, hasil pre test dan post test menunjukkan bahwa tingkat pemahaman mencapai 110 persen,” ujar dia
Untuk Pilar Lingkungan, program yang dilakukan adalah penanaman 500 pohon buah produktif dan 14.150 mangrove yang diselenggarakan di 7 kota, berkolaborasi dengan stakeholders yang lain. Asuransi Astra juga melakukan transplantasi 2.000 terumbu karang sebagai upaya mengurangi pemanasan global dengan menyerap CO2 (SDGs nomer 14).
Di Pilar kesehatan, Asuransi Astra melakukan program pembinaan Posyandu dengan memberikan alat kesehatan untuk menunjang kegiatan operasional yang diterima oleh 12 Posyandu, 71 Kader dan 860 balita.
Perusahaan juga melakukan revitalisasi Posyandu di Posyandu Bina Sejahtera XIII Kota Balikpapan (Ring 1 kantor Asuransi Astra) dengan penerima manfaat 10 kader dan 52 balita.
Asuransi Astra juga memiliki program pencegahan stunting untuk 115 balita di delapan Posyandu di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara dan Kabupaten Sumba Barat Daya, NTT dengan menggandeng Unpad.
“Kalau yang di Langkat kita sifatnya kuratif karena di sana lebih banyak, ada sekitar 100 anak yang terkena stunting, tapi yang di Sumba kita lebih ke preventif. Sekarang kita coba membuat program TK sehat bebas stunting di Sumba Barat. Ini adalah proyek percontohan,” kata Wioko.
Sedangkan di Pilar Kewirausahaan, program yang dilakukan adalah penguatan UMKM melalui penyaluran dana bergulir bagi 55 UMKM di enam Rumah Ibadah di Bogor dan Semarang. Asuransi Astra juga memberikan bantuan modal untuk kaum difabel. “Kami menyalurkan modal usaha bagi 4 UMKM disabilitas di area ring 1 kantor Asuransi Astra Makassar,” ujarnya.
Program lainnya adalah Dana bergulir for Woman. Ini merupakan program penguatan dan peningkatan produktivitas UMKM melalui penyaluran dana bergulir bagi 70 UMKM tenun ikat Karaja dan relawan EGK Sumba, NTT.
Menurut Wioko, capaian program semua program CSR Asuransi Astra cukup baik. Semua di atas 100 persen. Misal GHG reduction dari target 10 persen, tercapai 12,3 persen, renewable energy target 5 persen tercapai 6,25 persen, penghematan air, target penurunan 2 persen, tercapai 3,5 persen. Waste Diverted target 35 persen, tercapai 35,2 persen, LTI rate 0 atau zero LTI tercapai 0 atau 100 persen. Community Development Beneficiaries target 4.000 penerima manfaat tercapai 4.382 beneficiaries .
Untuk keberlanjutannya, menurut Wioko, manajemen sedang membuka roadmap target Sustainability tahun 2030. Dalam roadmap tersebut, Asuransi Astra memasang target GHG Reduction turun 30 persen, Renewable Energy Mix 40 persen, Water Withdrawal Intensity Reduction berkurang 15 persen, Waste Diverted 40 persen, LTI masih 0, dan Community Development ditargetkan secara akumulatif capai 60 ribu beneficiaries.
“Kami juga akan membuat sustainability digital platform. Ini membantu kita dalam monitoring kegiatan CSR secara digital, sekarang monitoring masih dilakukan secara manual,” ujar dia.
Asuransi Astra adalah perusahaan asuransi umum yang telah berdiri sejak 12 September 1956. Perusahaan Group Astra ini memiliki berbagai jenis produk asuransi seperti asuransi mobil, asuransi kesehatan, asuransi komersial, dan asuransi syariah. Saat ini, Asuransi Astra memiliki 29 kantor cabang dan 13 Garda Center.