Jakarta, TopBusiness – Panitia Kerja (Panja) BUMN Industri Pertahanan Komisi I DPR RI menggelar Kunjungan Kerja ke PT DAHANA. Rombongan DPR RI yang dipimpin oleh Mayjen. TNI., MAR, (Purn) Sturman Panjaitan disambut hangat oleh Direktur Utama DAHANA, Wildan Widarman beserta jajaran direksi PT DAHANA dan Direktur Operasi PT Len Industri (Persero) yang mewakili Holding DEFEND ID di Kantor Manajemen Pusat DAHANA, Subang, Kamis, 6 April 2023.
Dalam sambutannya Wildan menjelaskan sejarah singkat PT DAHANA yang berasal dari Proyek Menang dan terus berevolusi menjadi entitas perusahaan komersial. Ia juga menerangkan, sejak Tahun 2012, Subang terpilih menjadi rumah baru bagi PT DAHANA. Sejak berpindah ke Subang, bisnis DAHANA semakin melesat sejalan dengan dibangunnya Energetic Material Center yang tercatat sebagai pusat bahan peledak terlengkap se-Asia Tenggara.
“Pertama, Kami mengucapkan Selamat Datang kepada Anggota Dewan yang terhormat di Kampus (Kantor Manajemen Pusat) PT DAHANA, Kiblat Bahan Peledak Indonesia. Sejarah PT DAHANA sebagai pionir di industri bahan peledak berawal dari proyek Angkatan Udara Republik Indonesia (AURI) pada tahun 1966 yang dikenal dengan Proyek Menang, berlokasi di Tasikmalaya, Jawa Barat,” ungkap Wildan.
Wildan menambahkan, dalam perjalanannya, DAHANA menjadi anggota dari Holding Industri Pertahanan DEFEND ID yang diluncurkan oleh Presiden Joko Widodo pada 20 April 2022 di Surabaya lalu, dengan harapan BUMN anggota holding semakin terkonsolidasi, terjadinya penguatan ekosistem Industri Pertahanan, pemenuhan kebutuhan dalam negeri, Peningkatan TKDN, masuk dalam Rantai Pasok Global, dapat bersaing secara sehat dan menguntungkan dengan Industri Pertahanan lainnya di dunia, dan dapat menjadi Top 50 Global Defence Company.
Sementara itu, Sturman menyampaikan bahwa BUMNIP masih memiliki beberapa kekurangan yang harus disempurnakan, seperti keberadaan regulasi BUMNIP yang masih belum efektif, keterbatasan akses kepada teknologi tinggi, sinergitas antara pemangku kepentingan yang masih perlu dibenahi hingga keterbatasan pendanaan.
“Tujuan kunjungan kerja ini adalah untuk membuat kebijakan strategis yang mampu menciptkan iklim kondusif bagi pengembangan Industri Pertahanan Nasional, kinerja holding BUMN Industri pertahanan untuk kepentingan bangsa dan negara, serta mampu berdaya saing, serta membangun kebijakan investasi untuk indhan,” ungkap Sturman.
Selain itu, Sturman meminta industri pertahanan harus mengurangi ketergantungan bahan baku impor guna kemandirian. Karena dalam mensupport itu harus menjaga dan meningkatkan kinerja secara berkesinambungan baik dari sisi teknis, keuangan, maupun pengembangan industri dengan melakukan berbagai upaya seperti meningkatkan kontrak kerja sama dengan Pemerintah (Kementerian Pertahanan).
Sebagai tuan rumah, Wildan mengucapkan rasa terima kasih dan syukurnya atas kunjungan PANJA BUMNIP Komisi I DPR RI ke DAHANA. Ia berharap dengan kunjungan para Anggota Dewan, dapat memberikan dampak signifikan terhadap tantangan yang sedang dihadapi oleh DEFEND ID khususnya DAHANA yang saat ini sedang mewujudkan industri propelan nasional sehingga dapat menciptakan serta menghadirkan industri pertahanan yang kuat, sehat dan berdaya saing.