Jakarta, TopBusiness – Setelah pada tahun 2021 memenangkan penghargaan TOP CSR Awards bintang 4 dan tahun 2022 memenangkan penghargaan TOP CSR Awards bintang 5, PT Chandra Asri Petrochemical kembali mengikuti ajang penjurian TOP CSR Awards 2023 yang diselenggarakan Majalah Top Business. Tahun ini, PT Chandra Asri juga bertekad memenangkan kategori penghargaan tertinggi bintang 5 dengan berbagai program CSR unggulan yang telah dilakukan.
Direktur Legal, External Affairs & Circular Economy Chandra Asri, Edi Rivai mengatakan sebagai perusahaan yang bertekad menjadi perusahaan Petrokimia Indonesia yang Terkemuka dan Terpilih, Chandra Asri memiliki komitmen menjalankan program CSR (Corporate Social Responsibility) dengan tujuan pembangunan yang berkelanjutan (SDGs).
“Chandra Asri memiliki komitmen dan kontribusi dalam tanggung jawab sosial perusahaan khususnya melalui penerapan dan sirkulasi ekonomi. Ketika menjalankan tanggung jawab perusahaan, Chandra Asri berkomitmen pada tiga prinsip yakni people, planet, profit dengan mengadopsi pendekatan Environment, Social, and Governance (ESG) yang tujuan akhirnya adalah mendukung terwujudnya tujuan pembangunan berkelanjutan bagi perusahaan,” kata Edi dalam wawancara penjurian TOP CSR Awards 2023 yang diselenggarakan Majalah Top Business secara virtual beberapa waktu lalu.
Edi mengatakan dalam upaya menjalankan program CSR yang mendukung tujuan bisnis yang berkelanjutan, Chandra Asri terus meningkatkan kinerja sekaligus menciptakan kehidupan yang harmonis dengan masyarakat sekitar dan lingkungan. Selain itu, Program CSR yang dijalankan juga disusun dengan mengadopsi standar ISO 26000 dimana CSR diharapkan mampu menghasilkan nilai manfaat bersama (Creating Shared Value) antara perusahaan, stakeholder dan masyarakat sekitar tempat operasional perusahaan dijalankan.
“Dalam menjalankan program CSR tersebut kami strategi dan kebijakan CSR dimana salah satunya adalah dengan membentuk Sustainability Committee yang langsung dikomandani oleh President Director,” ujar Edi.
“Tugas Sustainability Committee itu ada lima mulai dari menerapkan dan memelihara prinsip dan perilaku tanggung jawab sosial, membangun budaya tanggung jawab sosial perusahaan, melibatkan pemangku kepentingan dalam program CSR, mempromosikan dan mendorong praktik perilaku yang bertanggung jawab secara sosial dan terakhir mengukur, memantau, mengevaluasi, dan mengkomunikasikan kinerja keberlanjutan,” sambung dia.
Adapun program CSR yang telah dijalankan secara umum menurut Edi ada dua kategori yakni pertama, program CSR untuk pengelolaan dampak yang ditimbulkan perusahaan dan kedua, program CSR mengadopsi CSV dalam praktiknya.
Pada program CSR yang dijalankan atas dampak yang ditimbulkan perusahaan, Chandra Asri menganalisa setidaknya ada empat dampak yang ditimbulkan dari operasional perusahaan terhadap lingkungan sekitar. Yakni pertama Gangguan lalu lintas, kedua penurunan kualitas udara dan kebisingan, ketiga penurunan kualitas badan air penerima dan keempat penurunan Kualitas air tanah.
“Untuk pengelolaan buat dampaknya yang pertama itu pada gangguan lalu lintas kita menerapkan pengaturan lalu lintas pada jam sibuk (pagi & sore), pemasangan rambu lalu lintas, menempatkan flag man, penyediaan kendaraan angkutan umum massal untuk karyawan. Lalu untuk dampak penurunan kualitas udara dan kebisingan kita tangani dengan melaksanakan konsep 5R, menggunakan sistem keamanan dan tanggap darurat yang bekerja otomatis bila ada gangguan, menerapkan sistem pendeteksi kebocoran gas sejak 1995, membuat isolasi kedap suara untuk kebisingan mesin produksi serta mengharuskan karyawan menggunakan ear plug & ear muff pada daerah dengan kebisingan ≥ 85 dB,” papar Edi.
“Lalu pada dampak penurunan kualitas badan air penerima kita sudah mengoperasikan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) secara optimal, Penyusunan SOP untuk IPAL, Pengelolaan limbah B3 sesuai Peraturan Pemerintah RI No. 101 Tahun 2014. Dan dampak terakhir itu penurunan Kualitas air tanah kita tanggulangi dengan melakukan perawatan terhadap TPS limbah B3 & Non B3, melakukan identifikasi karakteristik limbah, melakukan pencatatan limbah yang dikelola dan dilaporkan kepada pemerintah, membuat sumur pantau di perbatasan plant dan kampung penduduk,” sambung Edi.
Sementara itu pada program CSR yang mengadopsi nilai manfaat bersama (CSV), Chandra Asri telah melakukan berbagai program. Ini seperti Program Biodiversity Protection dimana Chandra Asri pada 30 Agustus 2022 lalu meresmikan Kawasan Edu-ekowisata Lembur Mangrove Patikang Lestari yang ada di Kampung Patikang, Desa Citeureup, Kecamatan Panimbang, Kabupaten Pandeglang, Banten, yang dibangun di atas area seluas 9.500 m².
“Peresmian Kawasan Edu-ekowisata Lembur Mangrove Patikang yang dibangun sebagai bentuk dukungan perusahaan, diawali dengan melakukan penanaman mangrove jenis rhizopora untuk mewujudkan Net Zero Emission di Indonesia dan komitmen terhadap Environmental, Social and Governance (ESG),” jelas Edi.
Kawasan Mangrove ini merupakan program tanggung jawab dari perusahaan Chandra Asri, yang ditujukan untuk kegiatan sosial dan lingkungan sebagai usaha merawat dan melestarikan bumi, sesuai dengan tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) Ke-13 mengenai perubahan iklim.
“Pembangunan Kawasan Edu-ekowisata Mangrove Patikang ini sebagai kontribusi perusahaan dalam upaya pelestarian daerah pesisir sekaligus untuk mendorong peningkatan perekonomian masyarakat sekitar. Dari segi dampak ekonomi, terbentuknya Kawasan Edu – ekowisata Mangrove Kampung Patikang yang menjadi wilayah penyangga Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung, diharapkan menjadi destinasi wisata baru yang dikelola oleh komunitas sekaligus memelihara kelestarian mangrove sebagai daya tarik utamanya, untuk meningkatkan perekonomian masyarakat di wilayah penyangga.,” tegas dia.
Penulis: Abi Abduljabbar Siddiq