Jakarta, TopBusiness – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk sudah beberapa kali mendulang penghargaan Bintang 5 dalam ajang TOP CSR Awards yang digelar majalah TopBusiness. Penghargaan ini memang tak lepas dari sederet program CSR bank BUMN terbesar ini yang terbukti sudah mengadopsi Creating Shared Value (CSV) dengan indicator Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) dan Social Return on Investment (SROI) yang tinggi.
Dan dalam proses penjurian TOP CSR Awards 2023, BRI kembali memaparkan beberapa program CSR atau Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL)-nya yang sudah selaras dengan bisnis perusahaan serta telah mengadopsi CSV tersebut. Demikian seperti dibeberkan oleh Muhammad Ganjar Nughara, selaku Assistant Vice President CSR Department BRI bersama Agusman M. Latif, selaku Manager CSR Department BRI, saat mengikuti proses penjurian secara daring, bebeapa waktu yang lalu.
“BRI sendiri memiliki Visi yakni ‘The Most Valuable Banking Group in Southeast Asia & Champion of Financial Inclusion’. Dan dalam rangka mewujudkan Visi dan menjalankan proses bisnisnya, BRI terus meng- Create Value baik Economic Value maupun Social Value. Dalam econic value ini adanya kinerja keuangan yang positif, meningkatkan nilai perusahaan, kontribusi dividen & pajak, serta akselerasi inklusi keuangan. Adapun dalam hal social value ini menjadi penggerak ekonomi negeri serta menjalakan program TJSL,” papat Ganjar.
Dalam program TJSL ini, BRI mengemasnya dalam program BRI Peduli. Dan sederet program prioritas di bawah BRI Peduli pun sudah dilakukan. Antara lain di program pendidikan dengan nama ‘Ini..Sekolahku’ dan Beasiswa anak Pelaku UMKM.
“Program prioritas pendidikan ini, karena dilatarbelakangi oleh adanya sarana & prasarana pendidikan yang tidak memadai, mahalanya dana pendidikan, serta keterlibatan tenaga guru,” ujar Ganjar.
Untuk beasiswa anak pelaku UMKM, penerimanya sebanyak 1.800 anak, dilakukan di 91 Desa BRIlian, dengan jumlah Rp5 juta pe anak. Program ini untuk mendukung pendidikan Indonesia. Untuk program Ini..Sekolahku berpa bantuan pembangunan atau renovas sekolah di tapal batas atau pedalaman Indonesia.
“Sejauh ini, untuk program ini sudah ada 30 sekolah yang direnovasi dengan anggaran di seluruh Indonesia. Untuk SROI-nya di angka 2,51 serta IKM kinerja mencapai 94,43 atau kategori A dan Sangat Puas. Dengan nilai program di angka Rp10.557.123.626,”jelasnya.
Program prioritas selanjutnya, adalah di aspek lingkungan. Program digarap sebagai bentuk komitmen BRI dalam menerapkan ESG dan menjaga lingkungan. Program ini disebut BRI Menanam yang dilatarbelakangi pencemaran sungai atau udara, banyaknya sampah, adanya kerusakan hutan, dan terjadinya banjir atau abrasi.
Disebutkan Ganjar, dalam program ini BRI telah menyalurkan 680.848 bibit pohon dan menjangkau 2.196 desa yang tersebar di seluruh Indonesia. Juga ada program BRI green and grow yakni penanaman pohon bakau dan tanaman keras untuk menjaga ekosistem di pantai dengan menggunakan aplikasi. Serta program waste management journey yakni bantuan sarana prasarana pengelolaan sampah terpadu.
Program prioritas lainnya adalah, di bidang ekonomi yakni ada Desa Wisata BRIlian, Pelatihan dan Sertifikasi Halal UMKM, serta pelatihan disabilitas. “DI program pendidikan ini karena adanya kondisi keterbatasan modal usaha, tidak memiliki izin usaha, pengelolaan keuangan tidak efisien, serta adanya permasalahan jalur pemasaran atau distribusi kurang tepat,” beber Ganjar.
“Untuk Desa Wisata BRIlian ini sudah ada 10 desa dengan melakukan kegiatan literasi keuangan, keaktifan Bumdes, produk unggulan desa, serta fungsi sosal. Di program ini SROI-nya di angka 4,87 dengan IKM kinerja di 96,07 yang berarti masuk Kategori A atau Sangat Puas. Dengan PR Value-nya Rp2.557.123.526,” lanjut dia.
Selanjutnya di program pelatihan dan sertifikasi halal UMKM, sudah dilakukan ke 100 UMKM di wilayah Jawa Barat, Bali, NTT, dan NTB. Program ini juga bagian dari pelatihan Rumah BUMN dengan SROI 9,52 dan IKM Kinerja 93,75 atau Sangat Baik.
Untuk ptogram Pelatihan Disabilitas terdiri dari dua tahap yakni tahap pelatihan dan tahap magang. Program pelatihan ini diselenggaran di 4 kota yaitu Jakarta, Bandung, Yogyakarta, dan Bali. Priode program dilaksanakan selama tiga bulan dimula Februari hingga April 2022.
Kinerja Keberlanjutan
BRI juga terus menjalankan kinerja keberlanjutan yang konsistem mengalami pertumbuhan. Hal ini dilakukannya baik itu dalam hal kinerja bisnis yang kian positif, maupun dalam menggarap kinerja sosial melalui program TJSL-nya.
Terkait kinerja bisnis dan keuangan, selama 2022 lalu yang masih dalam kondisi pandemi, bank pelat merah dengan kode emiten BBRI itu tetap mencatat angka pertumbuhan bisnisnya yang luar biasa seperti laba bersih mencapai Rp51,40 triliun, asset mencapai Rp1.865,64 triliun, kredit tersalurkan hingga Rp1.139,08 triliun dan simpanan yang terhimpun mencapai Rp1.307,88 triliun.
Selanjutnya, dalam kinerja keberlanjutan di aspek social, BRI telah membangun kantor SenyuM di seluruh Indonesia. Tahun lalu jumlahnya 1.013 kantor naik drastic dari 2021 yang hanya 153 kantor. SenyuM adalah Sentra Layanan Ultra Mikro, kantor satu atap antara BRI-Pegadaian-PNM yang memudahkan nasabah dari ketiga perusahaan untuk dapat melakukan transaksi sesuai dengan kebutuhan nasabah.
Lalu kinerja layanan di tahun 2022 lalu, untuk tingkat kepuasan nasabah mencapai 83,58% (Sangat Puas), Tingkat Penyelesaian Keluhan Nasabah tembus angka 99,53% dari tahun sebelumnya di angka yang sama, juga ada indicator Keterikatan Pekerja di angka 3,48 dari skala 4.
Indicator selanjutnya diliat dari peran signifikan BRO terhadap inklusi, literasi dan kedalaman inklusi keuangan (2022) adalah di angka 84,0% untuk inklusi keuangan menurut Penggunaan Produk atau Layanan (termasuk BPJS), lalu di angka 39,6% untuk literasi keuangan secara umum (perkotaan dan pedesaan), serta 23,8% terhadap kedalaman inklusi keuangan.
Adapun untuk SROI dari beberapa program TJSL adalah, 9,97 untuk bantuan renovasi dermaga Pulau Mesah, abuan Bajo, NTT (2019-2022), di angka 9,52 untuk program Rumah BUMN Regional office Yogyakarta (2020-2022), sebesar 4,87 untuk program BRI Peduli Desa BRIlian di Desa SUkalaksana Garut (2022), lalu 2,5 untuk proram Ini…Sekolahku (2022).
Kemudian, di angka 1,71 untuk BRI Peduli Bank Sampah, sebanyak 1,19 untuk program Woman Communi-Tree di Bali (2022), dan di angka 1,19 untuk program Woman Empowerment KWT Kota Pala, Gianyar, Bali.
“Nilai SROI ini merupakan return (dalam rupiah) yang dihasilkan dari setiap Rp1 dana yang diinvestasikan melalui program TJSL, program-prgram BRI menghasilkan dampak di atas 1, yang berarti memberikan dampak posistif bagi penerima manfaat,” pungkas Ginanjar.