Jakarta, TopBusiness – PT PLN Indonesia Power (IP) UPDK Keramasan yang berlokasi di Jl. Abikusno Cokrosuyoso No. 2, Kec Kertapati, Kota Palembang, Sumatera Selatan mendukung Misi PLN IP yang salah satunya “Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan”.
Saat ini PT PLN Indonesia Power UPDK Keramasan memiliki Kapasitas Terpasang mencapai 80 MW dan berkontribusi sebesar 7,9% pada kebutuhan listrik Sumatera Selatan. UPDK Keramasan melakukan pemberdayaan masyarakat dengan program Corporate Social Responsibility (CSR) berupa program hortikultura yang bersinergi dengan masyarakat dengan tujuan Peningkatan ekonomi, Pendidikan, Kesehatan dan kelestarian lingkungan dan sosial budaya masyarakat.
“Kami berusaha menjadi perusahaan energi terbaik yang tumbuh berkelanjutan,” ujar Manager PLN UPDK Keramasan, Erwin Andy Herlambang saat mengikuti penjurian TOP CSR Awards 2023 secara online oleh Majalah Top Business, Jumat, 14 April 2023.
Erwin menambahkan, PLN UPDK Keramasan menyadari bahwa proses produksi listrik yang berkelanjutan yang selaras dengan Misi PLN serta pemenuhan GCG, maka PLN IP ULPL Keramasan harus berkolaborasi dengan masyarakat sebagai bentuk tanggung jawab sosial dan lingkungan.
“Untuk menjaga sustainability hubungan tersebut, program CSR ditekankan pada ”Creating Shared Value (CSV)” yang menyeimbangkan kebutuhan bisnis perusahaan dan kebutuhan masyarakat melalui Program pemberdayaan masyarakat ULPL Keramasan di antaranya Green House Hydroponic dan Galeri Wong Kito. Melalui kedua program tersebut diharapkan dapat meningkatkan kondisi sosial ekonomi masyarakat dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan,” terang Erwin.
Program Green House Hidroponik merupakan program CSR yang berlokasi di Kelurahan Kemang Agung dan dimulai sejak tahun 2019. Tanaman yang dibudidayakan yaitu selada, sawi, caisim, bayam, kangkung, seledri dan cabai keriting. Manfaat dari program ini yaitu memberikan lapangan pekerjaan dan pendapatan terhadap anggota kelompok Pemuda Peduli Lingkungan (PPL) yang mencapai kurang lebih Rp 48 juta per tahun atau Rp 4 juta/bulan.
“Terjadi perubahan sistematik dalam masyarakat dari segi ekonomi, sosial dan lingkungan,” kata Erwin.
Sedangkan Ecoprint Gallery Wong kito merupakan program CSR yang dimotori oleh kelompok Ibu-Ibu kecamatan Babat Toman Kabupaten Musi Banyuasin dengan produk yang dihasilkan yaitu Ecoprint jumputan, sandal sepatu, tas, dompet dan aksesoris lainnya.
“Program ini mampu memberi lapangan pekerjaan dan pendapatan terhadap 60 ibu-ibu dan remaja wanita dengan pendapatan kurang lebih Rp 73 juta/tahun,” pungkas Erwin.
Penulis: Mi’roji