Jakarta, TopBusiness – PT Patra Badak Arun Solusi (PT PBAS) kembali terpilih menjadi finalis ajang TOP GRC Awards yang diselenggarakan majalah Top Business bekerja sama dengan sejumlah lembaga terkemuka di Tanah Air, antara lain Asosiasi GRC Indonesia, Perkumpulan Profesional Governansi Indonesia, CRMS Indonesia, IRMAPA, ICoPI, dll.
PT PBAS, “cucu perusahaan” dari PT Pertamina (Persero), dengan pemegang saham PT Pertamina Patra Niaga dan PT Pertamina Pedeve Indonesia. Aktivitas bisnisnya yaitu Engineering Procurement Construction (EPC), Operation & Maintenance, Plant Service, dan Man Power Provider & Training.
Dalam proses penjurian TOP GRC Awards 2023, yang hadir dari PT PBAS, terdiri dari Tengku Fernanda selaku Komisaris Utama, Dwi Muhammad Abdu selalu Direktur Utama dan Suparjono selaku Corporate Secretary, yang dilaksanakan pada hari Rabu, (12/7/2023) secara daring.
Bertindak selaku Dewan Juri TOP TOP GRC Awards 2023 yaitu Aldrin Herwani dari Fakultas Ekonomi Bisnis Univ. Pajajaran Bandung, Melani. Harriman dari Melani K. Harriman & Associates, Eri Sumiarso dari Sinergi Daya Prima, Dwinda Ruslan dari Yayasan Pakem, dan Benjamin De Haan dari MSI Group.
Dalam sesi ini, Dwi Muhammad Abdu selalu Direktur Utama menjelaskan bahwa GRC telah mendukung kinerja bisnis PT PBAS sehingga dapat terus tumbuh berkelanjutan.
“Untuk tahun 2021 ke 2022, Aktivitas Bisnis PT PBAS yaitu Sales, Net Profit, EBITDA meningkat 43 persen. Jumlah kontrak yang diraih meningkat 19 persen. Demikian juga dengan Tingkat Kesehatan Perusahaan meliputi kinerja: keuangan, pertumbuhan, operasional, administrasi, meningkat 11 persen dengan status Sehat A menjadi Sehat AA,” ungkapnya.
Penerapan GRC
Sistem dan Infrastruktur GRC PT PBAS meliputi seperangkat peraturan dan struktur organisasi; Komite Dewan Komisaris, sistem dan kebijakan GCG; penerapan Whistleblowing System (WBS) serta pengadaan barang dan jasa.
“Tahun 2022, kami telah menerapkan ISO 37001:2016 Sistem Manajeman Anti Penyuapan. Kemudian, meraih skor GCG di angka 71,45 atau “Cukup Baik” dengan assessment oleh pihak eksternal,” ujarnya kepada dewan juri.
Target tahun 2023, PT PBAS akan menerapkan digitalisasi GCG melalui system E-Goods, penyampaian LHKPN Direksi perbantuan Pertamina, dan sosialisasi Fraud Awareness dan WBS oleh Tim Investigation, WBS & Fraud Prevention PT Pertamina (Persero).
Untuk pengadaan barang dan jasa, PT PBAS telah menerapkan digitalisasi lewat aplikasi Procsi.
Sedangkan penerapan WBS dengan menginduk ke WBS PT Pertamina (Persero) sebagai induk perusahaan. “Salurannya melalui Website, telepon, SMS & WhatsApp, Faksimili, e-Mail, dan surat,” tutur Dwi Muhammad Abdu.
Kemudian, PT PBAS telah meratifikasi Sistem & Kebijakan Manajemen Risiko sebagaimana tercantum dalam Tata Kerja Individu Penyusunan All Risk & Top Ten Risk PT Pertamina Patra Niaga.
“Kami juga telah menerapkan Manajemen Kepatuhan yang diatur dalam seperangkat peraturan mulai SK Direksi tahun 2002, SMAP, dll,” imbuhnya.
Untuk kebijakan dan implementasu ESG, PT PBAS telah menjalankan berbagai program CSR/SDGs untuk tahun 2021-2023 di bidang Lingkungan, Penanganan Bencana, Sosial & Kesehatan, Pendidikan, dan UMKM.
Menurut Dwi Muhammad Abdu, pihaknya juga telah mengoptimalkan pemanfaatan Teknologi Informasi dalam mendukung pengelolaan bisnis dan GRC.
“Saat ini, telah diimplementasikan SAP, GOFEAT untuk monitoring project dan keuangan, PROCSI untuk pengadaan barang dan jasa, dan Intercomm untuk sarana edukasi ,” pungkasnya.
Penulis: Teguh IS.