Jakarta, TopBusiness—Penyaluran kredit baru oleh perbankan pada Juli 2023 terindikasi tumbuh terbatas dibandingkan bulan sebelumnya. SBT (saldo bersih tertimbang) penyaluran kredit baru pada Juli 2023 tercatat sebesar 45,1%, tumbuh positif meski lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 81,7%.
“Faktor utama yang memengaruhi penyaluran kredit baru tersebut antara lain permintaan pembiayaan dari nasabah, prospek kondisi moneter dan ekonomi ke depan, serta tingkat persaingan usaha dari bank lain,” kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI), Erwin Haryono, hari ini di Jakarta, secara tertulis ke wartawan.
Sementara itu, untuk keseluruhan triwulan III 2023, penawaran penyaluran kredit baru dari perbankan diprakirakan meningkat.
Di sisi rumah tangga, permintaan pembiayaan baru terindikasi meningkat pada Juli 2023. Sementara itu, pemenuhan pembiayaan yang berasal dari bank umum sedikit melambat dibandingkan bulan sebelumnya. “Adapun selain perbankan, sumber pembiayaan lain yang menjadi preferensi rumah tangga untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan antara lain koperasi dan leasing,” kata Erwin.
Erwin pun menjelaskan bahwa pembiayaan korporasi pada Juli 2023 terindikasi tumbuh terbatas. Hal tersebut tecermin dari SBT pembiayaan korporasi sebesar 17,6%, relatif stabil dibandingkan SBT 17,8% pada Juni 2023. Adapun sumber pembiayaan korporasi terutama berasal dari dana sendiri, diikuti pembiayaan yang berasal dari perbankan dalam negeri dan pemanfaatan fasilitas kelonggaran tarik.