Jakarta, TopBusiness – Bagi PT Nusantara Regas, sebagai perusahaan trading dan transportasi pemipaan gas yang langsung terafiliasi dengan PT PGN Tbk, sekaligus merupakan anak perusahaan sub holding PT Pertamina (Persero).
Nusantara Regas dalam hal ini telah membangun budaya perusahaan dengan berbasiskan kepada governance, risk and compliance (GRC). Penerapan tata kelola perusahaan yang baik dan berbasiskan kepada manajemen risiko dan compliance atau kepatuhan dengan berbagai aturan semisal Undang-undang, peraturan daerah, dan pusat. Tak terkecuali, dengan dunia internasional, yang tentu saja sesuai dengan core business.
Ditegaskan Direktur Operasional dan Komersial, I Putu Puja Astawa, perusahaan telah membangun budaya perusahaan dengan “mitigasi risiko”, dan juga telah terbangun komite-komite yang bisa mendukung berjalannya mitigasi risiko. “Komite tersebut terus melakukan pemantauan di setiap hari agar potensi risiko bahkan ancaman bisa terkelola dengan baik”, tegas I Putu Puja Astawa kepada Dewan Juri TOP GRC Awards 2023 melalui jaringan aplikasi rapat zoom, di Jakarta, belum lama ini.
Budaya perusahaan berbasiskan GRC sudah terbangun secara terintegrasi, mulai dari board of director (BOD) dan jajaran komisaris serta seluruh sumber daya manusia (SDM). Bahkan GRC perusahaan telah menjadi bagian dari tingkah laku dalam keseharian, dan budaya hingga sikap di seluruh insan perusahaan, mulai dari level top management hingga seluruh karyawan.
Budaya mitigasi risiko di Nusantara Regas sudah berjalan dengan sangat baik. Hal tersebut dapat terbukti di seluruh insan, lantaran wajib melaporkan kepada manajemen apabila ada potensi risiko di lingkungan pekerjaan, dan operasional seluruh lapangan bisnis yang dikelola, baik itu potensi sekecil apa pun. Dalam hal pelaporan, sudah menggunakan aplikasi digital, sehingga setiap pelaporan langsung direspon oleh komite mitigasi risiko.
“Penerapan potensi risiko, ini kami terapkan dengan sangat baik, seperti sopir dan karyawan wajib melakukan medical check up kesehatan setiap hari, agar seluruh karyawan terdeteksi kesehatannya. Jika ada mengalami minor kesehatannya, maka secara langsung mendapatkan penanganan dengan baik agar karyawan tersebut diberikan advise dari pihak dokter. Jadi itu membuat karyawan menjadi nyaman untuk bekerja,” tegas I Putu Puja Aswata.
Nusantara Regas dalam menerapkan good corporate governance (GCG) patuh terhadap kebijakan dari Kementerian BUMN dan juga menerapkan kebijakan gratifikasi, CoI, CoC, LHKPN dan juga comply dengan PT Pertamina (Persero).
Nusantara Regas juga menerapkan budaya GRC terintegrasi, yang memberikan peningkatan dan nilai positif atas kinerja perusahaan dan penguatan capaian pendapatan bahkan laba usaha yang sangat signifikan.
Peningkatan capaian pendapatan dilakukan melalui 7 inisiatif perusahaan dalam memanfaatkan dan mendayagunakan aset-aset agar tercipta penerimaan bagi perusahaan. Seperti, pemberdayaan atas aset tagboat atau pengangkutan gas yang disewakan ke berbagai pihak, baik itu ke industri yang memerlukan pengangkutan kapal untuk pengiriman gas, maupun industri lainnya.
“7 inisiatif pemanfaatan aset dan memberdayakan dilakukan atas dasar inisiatif bisnis dalam mengemas kebutuhan konsumen akan transportasi gas dan memberikan layanan prima kepada seluruh pengguna transportasi gas berupa tagboat kepada seluruh lini perusahaan, sehingga menjadikan perseroan mendapatkan penghasilan yang sangat menggembirakan,” tegas I Putu Puja Aswata.
Dalam rangka penerapan Net Zero Emission (NZE), Nusantara Regas telah memberikan sumbangsih besar seperti akan menekan 7,62 ton Co2 per tahun.
Dari sisi kinerja keuangan perusahaan trasnportasi gas ini sangat apik. Itu terlihat dengan capaiannya, di tahun 2022 dengan pendapatan sebesar Rp 346.160.056, sementara capaian laba sebesar Rp 29.359.493.