Jakarta, TopBusiness – Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Buana Mitra Perwira menjadi perbankan milik daerah yang konsisten mendukung ekonomi masyarakat, khususnnya bagi pelaku industri kecil (mikro) di Kabupaten Purbalingga.
““BPRS Buana Mitra Perwira hadir sebagai salah satu penggerak ekonomi rakyat,” ungkap Sri Aprilliawati Mahtukhah selaku Direktur Utama BPRS Buana Mitra Perwira dalam acara penjurian TOP BUMD Awards 2024 secara virtual, Selasa (13/2/2024).
Masih menurut Aprilliawati, perhatian BPRS Buana Mitra Perwira terhadap industri kecil tak lepas dari upaya perbankan dalam mendukung peningkatan ekonomi keluarga dengan melahirkan produk perbankan, seperti iB Mitra Barokah dengan prinsip syariah. “Ada beberapa produk yang tidak kami sebutkan semaunya. Tapi intinya produk kami ini dengan akad-akad prinsip syariah seperti iB Mitra Barokah,” katanya.
iB Mitra Barokah, lanjut Aprilliawati, merupakan produk unggulan bagi pelaku industri kecil seperti pedagang pasar, pedagang kaki lima dan sejenisnya. Bahkan untuk produk tersebut, BPRS Buana Mitra Perwira memberikan layanan terbaik dengan metode Pick up Service alias mengunjungi langsung setiap hari.
“Itu (iB Mitra Barokah) adalah produk kami untuk pedagang-pedagang pasar dan pedagang kaki lima yang menjadi sasaran kami kunjungan setiap hari melalui teknik pick up service dan ini menjadi unggulan bagi masyarakat karena kemudahan layanan dan juga kemudahan proses dalam pembayaran,” ujarnya.
“Jadi pedagang-pedagang tidak perlu datang kekantor kami, kami lakukan pelayann dengan datang langsung ke tempat usaha dan dengan layanan yang cepat,”lanjutnya.
Selain itu, untuk meminimalkan risiko usaha, BPRS Buana Mitra Perwira memberikan pembinaan terhadap nasabah-nasabah dengan mengadakan peretemuan kelompok setiap minggu. Langkah ini sebagai upaya mengedukasi masyarakat agar dapat meningkatkan usahanya dan terhindar dari kredit macet atau gagal bayar.
“Kami bekerjasama dengan pihak ketiga seperti koperasi sehingga kami bisa menjaga prudential banking dalam hal screening nasabah dan penjagaan pembayaran kewajiban karena ada pertemuan kelompok setiap semingu sekali,” beber Aprilliawati.
“Pada awalnya mereka tidak bankabel, pada awalnya pasti mereka memiliki pembiayan macet tapi kita coba sembuhkan dengan cara pertemuan rutin, penggunaan dana sesuai yang disharing ketika ada kumpulan sehinga berharap mereka memiliki kondisi finansial yang lebih baik,”
Tak hanya itu, untuk mendukung ekonomi Masyarakat, BPRS Buana Mitra Perwira juga menggandeng kelompok-kelompok potensial seperti kelompok Perempuan NU, koperasi dan sejenisnya agar mereka dapat edukasi dan dukungan untuk peningkatan pendapatan.
“Harapan kami setelah ada kelompok-kelompok ini kedepnanya kami bisa mendapatkan offtaker-offtaker untuk bagaiman merubah yang miskin menjadi tidak miskin, bahkan memliliki usaha melalui perdagangan yang kami datangkan untuk mereka,” tegasnya.
Komitmen Berantas Rentenir
Minimnya literasi keuangan menjadi salah satu penyebab rentannya masyarakat terjebak jasa keuangan ‘nakal’ seperti rentenir. Oleh sebab itu, melalui program yang digagas BPRS Buana Mitra Perwira dengan produk iB Mitra Barokah bisa membantu masyarakat industri kecil terlepas dari jerat utang rentenir dan sejenisnya.
“Jadi di Purbalingga untuk rentenir masih sangat tinggi (seperti) bank harian masih banyak sekali, baik di pasar maupun di rumah-rumah,” beber Aprilliawati saat ditanya dewan Juri terkait kontribusi BPRS Buana Mitra Perwira dalam berantas rentenir.
“Harapan kami dengan ini, keunggulannya adalah dilakukan kumpulan seminggu sekali, sehingga proses edukasi yang dilakukan terus menerus. Kita mengobrol dari mulai masalah finansial sampai maslah rumah tangga. Harapannya disini kita bisa menyentuh baik dari sisi ekonomi, sosial, agama karena dari seorang perempuan yang baik, yang mandiri, perempuan yang berfikir luaslah ekonomi akan menjadi naik,” imbuhnya.
Upaya literasi keuangan terhadap masyarakat ini terus dilakukan BPRS Buana Mitra Perwira yang tersebar di seluruh Kabupaten Purbalingga dengan menggandeng stakeholder terkait.
“Produk-produk yang kita luncurkan, kita masih berusaha menguasa 18 kecamatan yan ada di kami dan sekarang baru menguasai di 5 kecamatan denga total 300 orang. Kami akan menggunakan jejaring baik melalui kelompok perempuan NU (Fatayat dan Muslimat) maupun kelompok-kelompok di desa-desa,”
BPRS Buana Mitra Perwira terus berkomitmen mengedukasi Masyarakat secara terus menerus. Hal ini dilakukan karena merubah mindset sesorang tak semudah membalik telapak tangan, butuh ikhtiar dan tenaga maksimal.
“Menyentuh orang miskin tidak bisa instan, misalkan langsung kita kasih produk, kasih jualan tidak bisa seperti itu. Kita butuh merubah mindset, merubah kebiasaan, merubah budaya sehingga mereka menjadi kapabel, menjadi seseorang yang laik mengelola usaha,”
“Ini perjuangan panjang, tapi kami yakin dengan kami bertemu dengan pihak ketiga ini, dengan koperasi kami coba satu per satu mencapai itu semua walaupun ya butuh effort, terangnya optimis.Sebagai informasi, BPRS Buana Mitra Perwira didirikan pada tahun 2004 dengan komposisi sahamnya dimiliki oleh Pemerintah Kabupaten Purbalingga dan Koperasi Serba Usaha Buana Nawa Kartika milik warga Nahdlatul Ulama Kabupaten Purbalingga.
Editor: Nurdian