Jakarta, TopBusiness – PT Phapros Tbk merupakan salah satu industri farmasi yang tergabung dalam Kimia Farma Group. Dalam kegiatan operasionalnya, PT Phapros tak terlepas dari dampak yang ditimbulkan, baik sosial, lingkungan, maupun ekonomi.
Sebab itulah, perusahaan melakukan inisiatif strategis program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) atau tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) untuk mendukung bisnis berkelanjutan.
“Inisiatif strategis CSR ini diharapkan dapat membantu organisasi dalam berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan,” ujar Asyera Dewi Barita, manajer TJSL PT Phapros Tbk dalam presentasi penjurian TOP CSR Awards 2024 yang dilakukan secara daring, Senin (4/3/2024).
Asyera dalam sesi presentasi didampingi Arie Wicaksono (Manager Utility), Annisa Dewi Yustita (Manajer Corporate Communication), dan Bhisma Akbar P (Manajer EHS). Mereka membawakan materi presentasi berjudul “Economic, Technological, and Environment Sustainability”.
Dalam penyusunan kebijakan dan strategi CSR, menurut Asyera, PT Phapros terlebih dulu melakukan identifikasi dampak operasional perusahaan. PT Phapros saat ini memiliki fasilitas produksi di Semarang, Jawa Tengah.
Berdasarkan identifikasi tersebut, kata Asyera, ada tiga dampak operasional perusahaan. Pertama, Potensi Pencemaran Lingkungan yang berasal dari buangan limbah produksi B3 dan non-B3. Selain itu juga dari polusi udara, suara, dan air. Kedua adalah dampak automation atau kebijakan otomatisasi mesin yang berdampak pada penyerapan tenaga kerja.
Dan, ketiga Climate Change dari listrik untuk operasional, kantor dan penggunaan kertas untuk proses bekerja, konsumsi air tanah untuk operasional.
Dari identifikasi dampak tersebut, kata Asyera, PT Phapros menentukan lima strategi pengelolaan CSR atau TJSL. Yaitu, pelestarian lingkungan dengan pengendalian pencemaran air, pengendalian pencemaran udara, pengolahan limbah B3 dan non-B3, sertaProgram Lingkungan dan KEHATI.
Strategi kedua adalah efisiensi energi melalui program penghematan energi dengan instalasi panel surya atau solar cell serta konversi bahan bakar solar ke CNG pada boiler. Ketiga adalah Program ekonomi dan sosial seperti Pendampingan Kelompok UMKM, Tanggap Kebencanaan, Roemah Difabel, Program Peduli Stunting, dan Budidaya Kelompok Peternak Lele.
Strategi keempat adalah Inovasi yang antara lain dilakukan melalui Program SIKEMON (Digitalisasi UMKM), E-faktur dengan QRCode, Inovasi Dust Collector.
Strategi kelima adalah stakeholder engagement dengan diskusi dan komunikasi dengan stakeholder. Stakeholder ada dari internal dan eksternal. Stakeholder internal ada karyawan dan pemegang saham, sedangkan eksternal antara lain mitra bisnis, media, masyarakat, pemerintah, pelanggan, dan pemasok.
CSR Unggulan
Banyak program CSR atau TJSL yang sudah dijalankan PT Phapros. Namun, ada tiga yang menjadi unggulan. Pertama adalah Program Jahit Rumah Difabel Semarang. Dalam program ini, perseroan melakukan pembinaan kepada anak-anak disabilitas khususnya peningkatan kreativitas dalam hal menjahit.
Pelatihan menjahit ini diberikan hingga mereka bisa menciptakan hasil karya yang bernilai ekonomi dan tentunya memberikan keuntungan bagi Rumah Difabel. “Bahan baku diperoleh dari bahan ecoprint dan bahan baku daur ulang,” ujar Asyera.
Dampak dari program ini adalah peningkatan keterampilan dan kemandirian anak disabilitas. Selain itu, ada pendapatan untuk anak disabilitas sebesar Rp 700 ribu/bulan per anak. Tak kalah penting juga ada lapangan kerja untuk difabel dan mereka juga menjadi lebih dihargai. Berdasarkan pengukuran SROI (social return on investment), nilai SROI program ini sebesar 4,3.
Program CSR unggulan kedua adalah di bidang kesehatan berupa Penanganan Stunting Selama 90 Hari. Program ini merupakan hasil kerja sama yang dilakukan dengan Puskesmas Purwoyoso dan Day Care Hj. Isriati II guna meningkatkan grafik pertumbuhan balita stunting selama 90 hari melalui pemberian makanan dengan gizi lengkap dan pemberian vitamin Taburia.
“Pemberian makanan sehat 90 hari berhasil dilaksanakan untuk tiga balita dan terbukti mengalami kenaikan berat badan rata-rata 1,5 Kg dari tahap awal program dijalankan,” ujar Asyera.
Program CSR ini juga mendukung kebijakan pemerintah dalam Percepatan Penurunan Stunting, dengan target penurunan stunting nasional sebesar 14 persen pada 2024 dan sesuai dengan SDGs. Berdasarkan pengukuran, nilai SROI dari program Penanganan Stunting Selama 90 Hari ini sebesar 2,06.
Program CSR unggulan ketiga adalah bidang ekonomi yaitu Program Budidaya Lele. Program ini membantu kelompok rentan (gelandangan dan orang terlantar) di panti sosial PGOT untuk mendapatkan keterampilan budidaya lele, sekaligus modal usaha beternak lele dan sampai dengan proses panen dan penjualan.
“Tujuannya agar penerima manfaat dapat mandiri dan punya keterampilan untuk memberdayakan diri di masyarakat,” kata Asyera.
Ketiga program CSR itu menjadi unggulan karena terkait dengan bisnis berkelanjutan. Program-program tersebut mendukung konsep Triple Bottom Line dalam business sustainability di mana aspek people dan planet menjadi penting dan diperhatikan oleh PT Phapros Tbk.
Dengan menjalankan konsep Triple Bottom Line dalam Program CSR, kata dia, organisasi diharapkan akan mendapa reputasi perusahaan, loyalitas stakeholder, peningkatan kesejahteraan masyarakat, serta berpartisipasi dalam pelestarian lingkungan.
Implementasi ESG
PT Phapros juga sudah mengimplementasi konsep ESG (environment, social, governance) dalam operasi bisnis perusahaan. Ini dilakukan guna meningkatkan kinerja perusahaan dan agar perusahaan semakin diminiati investor.
Untuk Aspek Lingkungan (Environmental), kata Annisa, berdasar Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) RJPP Kota Semarang tahun 2023, isu utamanya adalah perubahan iklim ekstrim, ancaman banjir rob, Pencemarang air dan udara, dan kurangnya industri hijau.
Terkait hal itu, PT Phapros Tbk yang mengoperasikan pabrik di Semarang berupaya melakukan penurunan beban cemaran. Sejak 2019 sampai 2023, PTPhapros berhasil menurunkan sebanyak 5.843 ton CO2 ke lingkungan sekitar .
Upaya lain yang dilakukan adalah Penghematan Biaya Energi. Perseroan melakukan alih bahan bakar dari solar ke CNG yang menghemat biaya energi Rp 1,6 miliar per tahun. PT Phapros juga menggunakan solar panel yang berhasil menurunkan biaya operasional Rp 437 juta per tahun, serta alih teknologi boiler dengan penurunan biaya operasional Rp 3,1 miliar per tahun.
PT Phapros juga memiliki Program Pelestarian Lingkungan dengan kegiatan antara lain penanaman 8.000 pohon dan penanaman 388.600 bibit mangrove sampai dengan 2023.
Untuk Aspek Sosial, menurut Annisa, isu terkait sosial antara lain jumlah angka kemiskinan ekstrem Kota Semarang mencapai 4,25 persen pada 2022. Selain itu, jumlah persentase stunting di Kota Semarang sebesar 1,47 persen, dan pencapaian penerima vaksin booster 2 Kota Semarang untuk nakes baru mencapai 50 persen.
Tanggung jawab sosial yang dilakukan PT Phapros dalam hal ini adalah pemberian bantuan bahan-bahan pokok dengan sasaran 54 persen warga miskin di Kelurahan Bongsari (Ring 1). Selain itu, aksi cegah stunting dengan hasil 20 persen tingkat penurunan anak stunting penerima manfaat.
PT Phapros juga membantu program pemerintah terkait vaksinasi gratis Covid-19 bekerja sama dengan Puskesmas dan holding Bio Farma. Ada 109 orang yang divaksin dalam program ini.
Perusahaan juga berupaya mewujudkan kemandirian ekonomi bagi komunitas difabel di Semarang dengan pendapatan sudah lebih dari Rp 1 juta per bulan.
Terkait Aspek Tata Kelola,menurut Annisa, isu yang ada adalah tata kelola keuangan yang kurang transparan, birokrasi yang terkadang mengabaikan kode etik perusahaan, serta penyampaian informasi antar stakeholder yang kurang efektif. Upaya yang dilakukan PT Phapros adalah Kewajiban Keterbukaan Infromasi dengan Laporan Keuangan Periodik, Laporan Keuangan Tahunan, Laporan Terintegrasi Tahunan, Laporan Bulanan Komposisi Pemegang Saham, serta Laporan Insidentil.
PT Phapros juga memiliki infrasruktur GCG yang lengkap antara lain audit commitee charter, board manual, code of conduct, code of orporate governance, corporate secretary charter, LHKPN, Nomination & remuneration commitee charter, pedoman penanganan gratifikasi, pedoman pengelolaan anak perusahaan, pedoman sistem pengendalian internal, Risk management & GCG Committee Charter, Risk Management Charter, Tata Kelola Teknologi Informasi dan Whistleblowing System
Berdasarkan penilaian, skor GCG PT Phapros tahun 2022 sebesar 95,55 meningkat 0,19 poin dari skor GCG tahun 2021. Sedangkan skor KPI 94,36 dan tingkat kesehatan Grade A.