Jakarta, TopBusiness—Perumda Tirta Uli Kota Pematang Siantar (Sumatera Utara) dalam hal tata kelola telah menggelar sejumlah terobosan. Satu di antara itu adalah adanya dokumen GCG (good corporate governance).
“Untuk penyusunan dokumen GCG tersebut, kami didampingi oleh BPKP,” kata Plt. Direktur Utama Perumda Tirta Uli Pematang Siantar, Arianto, hari ini, dalam presentasi online untuk Dewan Juri Top BUMD Awards 2024.
Terobosan lain dalam tata kelola perusahaan, contohnya, adalah telah adanya piagam SPI (satuan pengawasan internal). Pun, BUMD tersebut telah dilengkapi code of GCG.
Di samping itu, Perumda Tirta Uli telah menyusun dokumen manajemen risiko, serta aturan perilaku manajemen risiko. “Kami pun telah meningkatkan dan memerbarui SOP (standar prosedur dan operasi),” Arianto menjelaskan lagi.
Untuk tahun 2022, Perumda Tirta Uli mendapatkan nilai kinerja 3,80 atau berarti ‘baik’. Sementara itu, dari Kementerian PUPR RI, Perumda Tirta Uli memeroleh peringkat pertama di level propinsi. Dan untuk level nasional, Perumda Tirta Uli ada di peringkat 29.
Kemudian, dalam kesempatan tersebut, Arianto menjelaskan bahwa Perumda Tirta Uli di tahun 2022 punya pelanggan sebanyak 70.393 SR. Sedangkan tingkat NRW (non revenue water) di 28,99%. Adapun rata-rata jam layanan adalah pada 22,82 jam per hari.
Performa Keuangan
Laba setelah pajak yang didapatkan Perumda Tirta Uli di tahun 2022 senilai Rp1,77 miliar. Angka ini lebih baik daripada di tahun 2021 yang senilai Rp1,46 miliar.
Kemudian, di tahun 2023, Perumda Tirta Uli menyetorkan dividen laba sebesar Rp700 juta. Itu lebih tinggi daripada di tahun 2022 yang di Rp500 juta.
Arianto pun, selanjutnya, mengatakan bahwa penjualan/pendapatan Perumda Tirta Uli di tahun 2023 di Rp71,43 miliar. Itu lebih tinggi dibandingkan perolehan di tahun 2022 yang senilai Rp70,49 miliar.
“Kami bisa menaikkan laba dan penjualan,” Arianto mengatakan, “walau kami tidak menaikkan tarif untuk para pelanggan.”