Jakarta, TopBusiness – PT BPR Tugu Artha Sejahtera Kota Malang terus berupaya untuk mendorong digitalisasi layanan dan operasional perusahaan. Hal ini Seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan perubahan perilaku nasabah yang semakin melek digital. Selain menghadirkan kemudahan layanan, digitalisasi diharapkan mampu mengakselerasi kinerja bisnis perusahaan.
Direktur Utama BPR Tugu Artha Sejahtera Nyimas Nunin Anisah Baidury mengatakan saat ini ada dua solusi digital dalam hal layanan pelanggan yang menjadi andalan yakni virtual account dan mobile collection. Layanan tersebut dirilis sebagai upaya BPR Tugu Artha untuk mempermudah masyarakat dan meningkatkan efisiensi dalam pelayanan.
Layanan yang dirilis pada akhir Juli 2023 lalu ini memungkinkan nasabah agar dapat melakukan setoran maupun menabung langsung ke rekening BPR Tugu Artha melalui virtual account. Dalam hal ini pihaknya bekerjasama dengan salah satu bank umum.
“Untuk virtual account host to host ini bekerjasama dengan Bank Danamon untuk transaksi dana masuk (cash in) dari platform pembayaran manapun. Dimana prosesnya adalah dari bank umum manapun, nasabah BPR yang mau menabung atau mau setor angsuran kepada BPR Tugu Artha, tidak perlu datang ke kantor. Jadi transaksinya langsung masuk by system ke rekening di BPR Tugu Artha dan otomatis dibukukan sistem secara online dan realtime,” kata Nyimas Nunin dalam wawancara penjurian Top BUMD Awards 2024 yang diselenggarakan Majalah Top Business secara virtual pada Rabu (6/3/2024).
Nyimas Nuni mengatakan sebagai upaya peningkatan akses informasi (VA) kepada nasabah, Bank melakukan penempelan stiker nomor VA di kartu pinjaman nasabah. Selain itu, Ia Memproyeksikan transaksi digital via VA meningkat minimal 66 transaksi di Tahun 2024. Dan peningkatan tersebut, diproyeksikan akan meningkat sesuai peningkatan nasabah baru.
“Sejauh ini inovasi virtual account ini berhasil mencatatkan transaksi sebesar Rp51,6 juta pada periode perilisan pada Juli hingga Desember 2023. Dan pada awal tahun hingga Februari 2024 transaksinya mencapai Rp11,2 juta. Selain itu, dengan adanya kemudahan akses transaksi keuangan ini meminimalisir dana dana keuangan yang kemungkinan membuat peluang untuk melakukan fraud. Karena transaksi langsung masuk ke sistem,” ujar dia.
Solusi digital kedua adalah Mobile Collection (MCOLL), ini adalah inovasi Bank dimana Penerimaan setoran nasabah dilakukan dengan perangkat mobile collection, yang langsung dibantu untuk dientry online ditempat oleh petugas BPR.
Selama 8 Bulan berjalan (Juli 2023-Februari 2024) sejak perilisannya, Layanan MCOLL ini sudah mencatatkan sebanyak 33.718 kali transaksi. Jumlah ini melebihi jumlah transaksi nasabah secara tunai di kantor BPR yang mencapai 30.090 kali transaksi pada periode yang sama.
Sementara nominal transaksi layanan ini telah mencatatkan nominal sebesar Rp4,50 miliar atau sekitar 17% dari nominal transaksi Bank Tugu Artha pada periode Juli sampai Februari. Sementara transaksi tunai di kantor mencatatkan nominal sebesar Rp21,42 miliar atau sekitar 83% dari nominal transaksi bank di periode yang sama.
“Hal ini menunjukan dari jumlah transaksi, mayoritas menggunakan MCOLL yaitu 53%. Artinya, mayoritas transaksi timbul karena pick up service ke nasabah. Adapun layanan ini menyediakan transaksi yang bervariatif dengan transaksi tunai terbesar adalah Rp. 100.000.000. Sementara dari nominal transaksi, lebih besar transaksi tunai di kantor yaitu 83%. Artinya. Untuk transaksi nominal besar, nasabah lebih merasa aman transaksi di kantor,” papar Nyimas Nuni.
Selain itu layanan ini juga diharapkan dapat mengurangi risiko terjadi kesalahan pencatatan dan potensi fraud. Nasabah yang melakukan setoran tunai akan langsung menerima bukti setoran melalui aplikasi di ponsel.
“Ini setor tunai memakai slip kemudian dicatat. Kalau begitu kemungkinan fraud besar. Kami ingin meminimalisir fraud atau kesalahan pencatatan. Jadi nasabah setor ke kami, langsung dimasukkan ke HP, kemudian transaksinya dicatat berapa. Itu akan muncul setornya berapa, saldo akhirnya berapa. Kita cetak sebagai bukti setoran. Langsung masuk ke rekeningnya nasabah di BPR Tugu Artha,” jelas dia.
Kinerja Keuangan
Meski dirilis pada pertengahan tahun, dua inovasi digital ini nyatanya mampu membantu Bank dalam meningkatkan capaian kinerjanya. Hal ini bisa dilihat dengan bank yang mengalami peningkatan Asset perusahaan dari Rp45,9 miliar ditahun 2022 menjadi Rp51,5 miliar ditahun 2023.
Lalu Penyaluran kredit meningkat dari Rp31,7 miliar pada tahun 2022 menjadi Rp 35,06 miliar pada 2023. Pendapatan perusahaan juga naik dari Rp 6,13 miliar pada 2022 menjadi Rp 7,05miliar pada 2023 dengan saat ini jumlah nasabah sebanyak 3.875 (Tahun 2022 ada 3.728 nasabah).
Kemudian Bank Tugu Artha Sejahtera juga berhasil membukukan laba sebesar Rp1,58 miliar di tahun 2023, ini meningkat dari tahun 2022 dimana laba yang dibukukan sebesar Rp1,35 miliar.
“Secara nominal realisasi tahun 2023 meningkat dibanding 2022, meskipun secara presentase pencapaian lebih besar tahun 2022. Pada tahun 2023 bank mendapat kendala dengan Kredit fintech yang tidak dilanjutkan, karena BPR se-OJK wilayah Malang Raya belum mendapat izin kredit fintech. Juga kredit sindikasi khusus sektor perumahan, mulai dikurangi,” pungkas Nyimas Nuni.
Editor: Nurdian