Jakarta, TopBusiness – Perumda Air Minum Tirta Danu Arta Kabupaten Bangli memiliki aplikasi yang bernama KIBAS, merupakan kependekan dari Kita Bisa Bersama. Manajemen sedang menjajaki kemungkinan ada menu-menu baru yang dapat memberikan manfaat dan kemudahan bagi pelanggan di dalam aplikasi tersebut.
Menurut Direktur I Dewa Gede Ratno Suparso Mesi, ST, untuk memberikan kepastian dan transparansi terhadap pemakaian air pelanggan melalui pembacaan meter air, perusahaan telah mengembangkan dan mempergunakan aplikasi baca meter yang terintegrasi ke billing system.
“Peningkatan pelayanan terhadap pelanggan khususnya dalam hal informasi dua arah antara perusahaan dan pelanggan, perusahaan telah membangun dan mengembangkan sebuah aplikasi yang diberi nama “KIBAS” (Kita Bisa Bersama) dimana dengan aplikasi ini dapat mempercepat dan mempermudah segala informasi dua arah yang dibutuhkan baik oleh perusahaan maupun pelanggan,” kata Gede, saat memaparkan presentasi berjudul ‘OPTIMALISASI TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK PENINGKATAN KINERJA PERUSAHAAN’, yang berlangsung secara dalam jaringan melalui aplikasi rapat zoom, di Jakarta, hari ini.
Aplikasi KIBAS ini berisikan menu informasi umum tentang kegiatan perusahaan, lalu menu informasi tagihan pelanggan, menu pengaduan, menu baca meter mandiri, dan menu survey kepuasan pelanggan.
Menurut Gede, untuk Informasi-informasi yang bersifat privat, terhadap pelanggan akan mendapatkan notifikasi dari aplikasi.
Di kesempatan yang sama, Kabag Adm & Keuangan I G A J Sutha Baskara, SH mengatakan bahwa tidak menutup kemungkinan ada penambahan menu-menu lain, yang salah satunya bisa memudahkan pelanggan untuk melakukan pembayaran rekening air secara online melalui aplikasi KIBAS.
“Seperti yang disampaikan di dalam presentasi tadi, di situ ada sebuah aplikasi yang sedang kami kembangkan, yang sedang kami bangun dan akan terus kami update. Salah satu ke depannya bahwa selain aplikasi pada KIBAS, di tahun ini dalam pengembangannya memang berencana seluruh pelanggan, itu bisa melakukan pembayaran melalui aplikasi yang kami miliki,” kata Sutha di hadapan Dewan Juri TOP BUMD Awards 2024.
Sejauh ini, perumda masih melakukan kerja sama dengan beberapa vendor penyedia online payment. Payment point online banking seperti, Bank Pembangunan Daerah Bali (BPD Bali), Bank Daerah Bangli, Bank BTN. Ada lagi, Link Aja, Pos Indonesia, Bank Danamon, CIMB Niaga, Maybank, Shopee, Indomaret, Alfamart, Tokopedia, Griyabayar, Gojek, BNI dan Lembaga Perkreditan Desa (LPD).
Dikatakan Sutha, sampai hari ini aplikasi KIBAS baru mampu terkait komunikasi dua arah. Pertama tentang informasi-informasi kegiatan perusahaan, kemudian yang kedua paling penting ialah masalah pengaduan.
“Secara umum di posisi pengaduan-pengaduan tersebut. Pada saat kami sedang melakukan pelayanan-pelayanan sesuai dengan pengaduan seringkali pelanggan tidak mengetahui bahwa pengaduannya sudah kami tindaklanjuti. Dengan KIBAS nanti setiap pelanggan yang melakukan pengaduan akan mendapatkan notif dari kami, sehingga pelanggan mengetahui bahwa apa yang menjadi pengaduannya sudah kami selesaikan,” papar dia.
Selanjutnya, ada baca meter mandiri. Hal tersebut sebagai salah satu solusi, akibat saat petugas meter datang ke pelanggan untuk pembacaan meter, rumah dalam posisi terkunci.
“Di dalam aplikasi itu yang baru bisa kami bangun adalah baca meter mandiri. Di Kabupaten Bangli, ada masalah sedikit tentang pembacaan meter karena banyak atau seringkali ada pelanggan-pelanggan yang pada saat jam-jam kerja tenaga kami melakukan pengecekan water meter ke rumah-rumah, didapatkan rumah yang terkunci. Sehingga untuk menghindari komplain dari pelanggan, dan untuk peningkatan pelayanan kami memberikan keleluasan bagi pelanggan. Dengan catatan bisa dilakukan pada tanggal tertentu melalui baca meter, yang itu semua bisa dilayani melalui aplikasi,” ungkap Sutha.