Jakarta, TopBusiness – PT Transportasi Gas Indonesia alias TGI merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pengangkutan gas atau penyaluran gas bumi melalui pipa transmisi.
Visi TGI adalah menjadi “Transporter Pilihan” gas alam yang melayani pelanggan di pasar domestik Sumatera dan Batam, serta pasar ekspor Singapura dan Malaysia.
Visi tersebut bukan hal yang mustahil dicapai karena saat ini TGI sudah melayani transportasi gas ke Singapura melalui jaringan pipa Grissik Singapore sepanjang 468 Km. Jaringan gas ini memiliki kapasitas 465 mmscfd. TGI juga mengoperasikan jaringan gas Grissik Duri sepanjang 536 Km dengan kapasitas 427 mmscfd. Jaringan gas TGI tersebut melewati empat provinsi, 12 Kabupaten, 38 kecamatan, dan 136 desa.
Sebagai bagian dari Pertamina Gas Negara Grup, menurut President DirectorA.A.P Bagus Putra, TGI turut berkontribusi mendukung pencapaian Sustainable Development Goals ( SDG ) dengan mengintegrasikan prinsip 5 P’s (People, Prosperity, Peace, Partnership, dan Planet) ke dalam operasi perusahaan.
“Tujuannya menciptakan nilai jangka panjang bagi perusahaan dan masyarakat secara keseluruhan,” kata Bagus dalam presentasi penjurian TOP CSR Awards 2024 yang dilakukan secara daring, Senin (25/3/2024).
Hadir pula dalam penjurian ini, Indah Pritanti (Corporate Secretary Manager), Akbar Tanjung (RMCG Manager), Rudolf P M (HSSE Manager), Oddy Jaka Rinaldy (Manager Regional Office 4 Batam), Benny Kurniawan (Investor Relations & Social Responsibility Officer), dan Diki Yulius (HSSE Officer).
Dalam presentasinya yang membawakan materi presentasi berjudul “Driving Sustainable Business Growth: PT Transportasi Gas Indonesia’s CSR & ESG Innovation Programs”, tim PT TGI menyampaikan sejumlah capaian tata kelola dan keberlanjutan bisnis yang telah dilakukan perusahaan pada 2023.
Dari sisi keberlanjutan bisnis, TGI berhasil memperpanjang 2 anchor GTA Utama yaitu GTA PH Rokan dan GTA Singapura sampai tahun 2031 dan 2028. TGI juga berupaya menambah portofolio bisnis baru yang selaras dengan core business perusahaan seperti facility provider, O&M komersial, dan energi baru terbarukan atau EBT (Biomethane, Hydrogen, Solar PV).
“Kami juga merumuskan keberlanjutan bisnis kami melalui dokumen Long Term Strategic Plan yang telah disusun untuk 10 tahun ke depan dari 2024 hingga 2034,” kata Benny Kurniawan.
Untuk kinerja HSSE (Health Safety Security Environment), TGI pada 2023 meraih PROPER Biru untuk Stasiun Panaran. Selain itu, PERCA Jabung raih Peringkat Biru Kompresor Jabung. Per 31 Desember 2023, TGI juga mendapat Zero Accident Award untuk 30, 550, dan 633 jam kerja aman .
TGI juga sudah melakukan audit Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) dengan score 97,8 persen. “Kami juga rutin melakukan MCU dan tindak lanjut hasil MCU,” kata Benny.
Untuk pencapaian pengelolaan emisi, kata Benny, pada 2023 terdapat penurunan total emisi sebesar 9,6 persen yoy (CO2, CH4, NO dan gas lainnya yang termasuk Scope 1 dan Scope 2).
Sedangkan terkait kinerja tata kelola perusahaan, skor GCG TGI tahun 2023 sebesar 93.98, meningkat dibandingkan skor GCG tahun 2022 sebesar 90.96. Perusahaan juga memperleh berbagai penghargaan seperti TOP GRC Awards 2023 bintang 4 dan TOP CSR Awards 2023 bintang 4.
Dari sisi sumber daya manusia (SDM), total karyawan TGI saat ini sebanyak 299 orang dengan 17 persen pekerja wanita. Porsi pekerja wanita ini meningkat 1 persen dibandingkan tahun 2022.
Inovasi Program CSR
Dalam presentasinya, Benny juga menegaskan bahwa TGI dalam menjalankan program-program CSR selalu mengacu pada ketentuan yang berlaku baik Undang-Undang (UU), peraturan menteri BUMN, peraturan pemerintah, serta mengadopsi ISO 26000.
Benny mengutarakan, banyak inovasi program CSR perusahaan yang sudah mengadopsi ISO 26000. Pertama adalah Program Ekonomi Mapan dan Pelatihan Keterampilan. Program CSR ini untuk mendukung potensi ekonomi daerah sekitar wilayah operasional perusahaan guna meningkatkan penghasilan masyarakat setempat.
Kegiatan yang sudah dilakukan antara lain pemberdayaan petani madu Betara Berkah di Jabung, Jambi yang sudah berlangsung sejak tahun 2021. TGI juga memberdayakan petani Madu Kelulut di Desa Sungai Akar, Riau. TGI juga memberdayakan masyarakat untuk menanam durian musangking di Batam.
Sedangkan pelatihan keterampilan yang dilakukan antara lain pelatihan kerajinan lidi sawit, menjahit, dan pengelasan. Ada pula pelatihan desain batik Siak, batik Jerumat Jambi, ecoprint, pelatihan service handphone, serta pelatihan servis HP.
Kegiatan ini juga sebagai bentuk pemberdayaan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dari masyarakat sekitar area operasional TGI. “Manfaat program CSR ini adalah menambah alternatif atau opsi penghasilan bagi masyarakat di sekitar area operasional perusahaan sesuai dengan potensi yang ada di wilayah tersebut,” ujar Benny.
Program CSR lainnya yang terkait dengan klausa dalam ISO 26000 adalah Renewable Energy for Community. TGI meningkatkan penggunaan energi alternatif di tengah masyarakat, khususnya di wilayah yang kesulitan akses listrik seperti di pulau terpencil.
TGI memberikan bantuan berupa lampu penerangan jalan umum (PJU) Solar Cell Dua untuk masyarakat di pulau terpencil yang merupakan area TGI berada yaitu Pulau Tanjung Kubu dan Pulau Pemping, serta area Tanjabbar dan Siak. “Kami berupaya membantu pemerintah meningkatkan rasio elektrifikasi dan bauran energi terbarukan sebesar 23 persen di tahun 2025,” ujar Benny.
Program CSR unggulan lainnya adalah penyediaan air bersih masyarakat untuk masyarakat terutama di daerah terpencil di Sumatera. Ini dilakukan mengingat kebutuhan air bersih di daerah tersebut masih sangat tinggi.
Inovasi Program CSR lainnya adalah penanaman magrove. Penanaman mangrove ini menjadi salah satu program pelestarian lingkungan yang rutin dilakukan TGI terutama untuk area Batam yang dikelilingi pesisir.
“TGI rutin setiap tahun melakukan penanaman mangrove di Pulau Buluh. Pelatihan pengolahan mangrove juga sempat dilakukan pada tahun 2019. Kondisi terkini adalah pengembangan area mangrove tersebut secara bertahap dijadikan ekowisata untuk masyarakat, berkolaborasi dengan pemerintah setempat. Objek ekowisata ini diresmikan oleh Wakil Gubernur Kepri,” tuturnya.
Inovasi program CSR lainnya adalah fasilitas atau infrastruktur masyarakat, termasuk sarana pendidikan dan ibadah untuk masyarakat di sepanjang jalur TGI. Dalam program ini, TGI mendukung perbaikan dan membantu masyarakat memiliki fasilitas umum yang memadai, seperti akses jalan, musola, balai pertemuan, bangunan sekolah, puskesmas dan lainnya.
“Manfaat program CSR ini adalah memastiakan hubungan yang harmonis antara perusahaan dan masyarakat,” tuutrnya.
Inovasi Program CSR TGI lainnya adalah Rehabilitas Daerah Aliran Sungai (DAS). Pada periode 2015-2017, TGI melakukan penanaman pohon di kawasan HLG Sungai Londerang Tanjung Jabung Timur yang sudah dinyatakan berhasil. DAS yang direhabilitasi ini seluas 142,98 hektare dengan jumlah tegakan rata-rata 1.250 batang per Ha. Pohon yang ditanam antara lain jelutung rawa, pulai rawa, nangka, pinang, dan jengkol.
Tahun 2023, TGI kembali melakukan rehabilitas DAS sesuai penetapan Keputusan Menteri KLHK di DAS Solo Kecamatan Randu Blatung, Blora Jawa Tengah seluas 220 Ha. Direncanakan total bibit yang ditanam sebanyak 179.960 terdiri atas pohon jati, mangga, nangka, alpukat, sukun, sirsak, sawo dan kayu putih.
“Penanaman dimulai Desember 2023, saat ini masih on progress. Target serah terima kepada KLHK pada tahun 2026. Kami berkolaborasi dengan Universitas Gadjah Mada,” kata dia.
Sedekah Minyak Jelantah
TGI juga memiliki inovasi program CSR yang juga selaras dengan program ESG (environmental, social and governance) perusahaan. Inovasi tersebut adalah Program Sekolah Tersenyum-Sedekah Minyak Jelantah yang menyasar siswa-siswa sekolah SD-SMP di Jakarta. Ini merupakan program pengumpulan minyak jelantah yang kemudian diolah menjadi biodiesel.
Hasil penjualan minyak jelantah diberikan kepada masing-masing sekolah yang dapat digunakan untuk mendanai kegiatan sosial, pelestarian lingkungan, kesehatan dan kreativitas siswa.
Latar belakang dari program ini adalah konsumsi minyak goreng rumah tangga di Indonesia diperkirakan sekitar 3,3 miliar liter/tahun. Potensi limbah terbuang ke lingkungan sangat tinggi, karena 97,6 persen rumah tangga akan membuang minyak goreng bekas pakai atau minyak jelantah ke saluran air dan tanah (DLH DKI Jakarta). Potensi jumlah limbah jelantah per tahun di Jakarta mencapai 51,5 juta liter.
“Edukasi terkait pengelolaan limbah minyak jelantah yang baik dan bertanggungjawab tentunya perlu dilakukan secara masif di berbagai tempat, salah satunya di sekolah,” kata Benny.
Program Sekolah Tersenyum -Sedekah Minyak Jelantah telah dilaksanakan sejak Agustus 2023 hingga Februari 2024. Ada 45 sekolah SD di Jakarta Pusat yang terlibat dalam program ini dengan total minyak jelantah yang terkumpul sebanyak 6.840 liter. Sedangkan dana yang tersalurkan kepada 45 sekolah tersebut sebesar Rp 47,5 juta.
Berdasarkan perhitungan SROI (social return on investment) secara internal, Program Sekolah Tersenyum-Sedekah Minyak Jelantah mencatat skor 63.75.
Program CSR lainnya yang juga selaras dengan ESG adalah Pengaliran Jaringan Gas Kota (Jargas). Program ini sejalan dengan Peraturan Presiden Nomor 6 Tahun 2019 tentang Penyediaan dan Pendistribusian Gas Bumi Melalui Jaringan Transmisi dan/atau Distribusi Gas Bumi untuk Rumah Tangga dan Pelanggan Kecil di mana disebutkan bahwa tujuan dari program pembangunan jargas antara lain memberikan akses energi kepada masyarakat, memberikan dampak positif kepada masyarakat melalui penghematan biaya bahan bakar, mewujudkan ekonomi masyarakat mandiri dan ramah lingkungan, serta mengurangi beban subsidi BBM dan/atau LPG pada sektor rumah tangga.
Kontribusi TGI pada pembebasan tarif jargas periode 2022-2023 setara dengan nilai Rp 3,66 miliar.