Jakarta, TopBusiness – Sebagai BUMN yang bergerak di sektor properti, PT PP (Persero) Tbk mendukung pembangunan berkelanjutan yang mengintegrasikan aspek ekonomi, sosial, lingkungan serta hukum dan tata kelola.
Ini tentu sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (PJOK) Nomer 51/PJOK.03/2017 yang diterapkan oleh PT PP sejak tahun 2021.
Komitmen itu diterapkan dengan fokus pada pembangunan berkelanjutan dan mengacu pada empat pilar Tujuan Pembanggunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), serta mengikuti panduan ISO 26000.
Salah satu implementasi dari komitmen terhadap pembangunan berkelanjutan ini, PT PP memiliki Program Pengelolaan Air Bersih Tirto Kamulyan yang dilaksanakan di Dusun Bulu, Desa Pasekan, Kecamatan Eromoko, Kabupaten Wonogiri, Provinsi Jawa Tengah.
Selama ini, masyarakat Kecamatan Eromoko kesulitan dalam mengakses sumber air bersih karena jarak yang jauh. Di sisi lain, biaya untuk pembangunan sumur gali di daerah tersebut cukup besar.
“Program Pengelolaan Air Bersih Tirto Kamulyan dilakukan untuk mengembangkan sistem pengelolaan air bersih di daerah, ini termasuk pembangunan infrastruktur seperti sumur, pipa air, dan reservoir yang menyediakan akses yang lebih baik terhadap air bersih bagi penduduk setempat,” ujar Manager Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PT PP Tbk Panji Decca dalam presentasi penjurian TOP CSR Awards 2024 yang dilakukan secara daring, Rabu (15/5/2024).
Hadir pula dalam sesi presentasi ini antara lain Firmansyah (Corporate Secretary PT PP) dan Mardiana (Junior Officer TJSL PT PP).
Menurut Panji, program TJSL atau CSR ini juga dilakukan untuk meningkatkan kapasitas masyarakat setempat dalam pengelolaan air bersih. Ini melibatkan pelatihan teknis dan edukasi tentang cara menjaga kebersihan air, perawatan infrastruktur, serta praktik berkelanjutan dalam pengelolaan sumber daya air.
“Program Pengelolaan Air Bersih Tirto Kamulyan juga untuk mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pemeliharaan sistem pengelolaan air bersih,” tuturnya.
Menurut dia, upaya ini tidak hanya meningkatkan akses air bersih tetapi juga memperhatikan dampak jangka panjang terhadap lingkungan dan kesejahteraan masyarakat.
Saat ini, kata Panji, terdapat 172 kepala keluarga (KK) yang mendapatkan air bersih dengan harga lebih murah, hemat waktu dan efektif dengan program tersebut. Selain itu, terdapat 1 KK pemilik lokasi sumur bor menerima fasilitas air bersih dengan gratis.
“Sebanyak 16 orang tim pengelolaan air bersih mendapatkan uang air per meter kubik dari penerima manfaat untuk keperluan masyarakat kembali,” tuturnya.
Di samping itu, kata Panji, ada sebanyak 4 orang kelompok pengelola air mendapatkan lapangan pekerjaan tambahan. Selain itu, masyarakat sekitar Dusun Bulu mendapatkan bantuan fasilitas jenset gratis dari kelompok pengelola air untuk situasi darurat misalkan kematian, mati lampu, dan hajatan.
“Masyarakat sekitar Dusun Bulu juga mendapatkan bantuan swadaya dana dari kelompok pengelola air bersih untuk pembuatan lapangan voli sebesar Rp 2 juta, pembuatan bok desa, dan jalan tani,” kata Panji.
Tak hanya itu, Pemerintah Desa Pasekan mendapatkan kontribusi dari kas pengelola air untuk pembuatan jalan usaha tani. Di sisi lain, Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) mendapatan pendapatan uang kas dari kontribusi pengelola air.
Terapkan Green Construction
Terkait implementasi ESG (Environment, Social, Governance), menurut Panji, PTPP secara konsisten menerapkan Green Construction dan Sustainability. Hal ini dibuktikan dengan diperolehnya sertifikasi Green Building untuk gedung-gedung yang dibangun oleh PT PP.
Sampai September 2023, total ada 108 unit bangunan yang mendapat sertifikat Green Building dengan rincian kategori Platinum (9 gedung), Silver (55 gedung), Gold (21 gedung), EDGE (13 gedung), dan BGH PUPR Madya (10 gedung).
Beberapa proyek yang mendapat sertifikat Green Building untuk kategori Platinum antara lain proyek Singapore Embassy, Kantor Manajemen Pusat (Kampus) Dahana, Gedung Kementerian PUPR, Gedung ASEC, BRI Tower, JIS Sunter, dan PT Mandiri Slipi.
“Proyek Green Building lainnya adalah Benoa Port Package B, Bagong Dam, Senayan Diesel Power Plant 101 MW, IT Mandri Building, dan MPP S Kendari,” ujar Panji.
PT PP juga memiliki program sosial seperti penanaman 10 ribu pohon Mangrove di Jawa Tengah, bantuan pembangunan jembatan pedestrian di Riau, serta pengadaan monster sampah di Bali.
Tahun 2022, PTPP mengucurkan dana CSR sebesar Rp 6 miliar, meningkat dibandingkan 2021 sebesar Rp 5 miliar.