Jakarta, TopBusiness — Laju IHSG ditutup naik 0.89% kemarin, dan akhirnya disertai dengan net buy asing ~290 Miliar. Saham yang paling banyak dibeli asing adalah BBCA, ASII, TPIA, BBNI dan BMRI.
Untuk perdagangan hari ini, menurut Head of Research Retail BNI Sekuritas Fanny Suherman, pergerakan IHSG berpotensi sedikit terkoreksi hari ini jelang pengumuman BI rate.
“Dengan kondisi itu, level Support IHSG akan berada di rentang 7520-7570 dan level Resist IHSG diproyeksi berada di kisaran 7670-7700,” ujar Fanny, dalam risetnya, Rabu (16/10/2024).
Global Overnight Review. Wall Street Anjlok, Terdorong Penurunan Saham Chip dan Harga Minyak.
Indeks utama Wall Street ditutup melemah pada perdagangan Selasa (15/10), dengan indeks Nasdaq turun 1% karena anjloknya saham chip di tengah kekhawatiran permintaan. Sementara sektor energi anjlok 3% karena harga minyak turun.
Indeks Dow Jones turun 0,75% ke level 42.740,42, S&P 500 turun 0,76% menjadi 5.815,26 dan Nasdaq Composite turun 1,01% menjadi 18.315,59.
Saham Nvidia turun 4,7% setelah laporan media bahwa pemerintahan Biden sedang mempertimbangkan pembatasan ekspor chip AI oleh perusahaan-perusahaan AS.
Saham chip merosot secara luas setelah hasil pembuat peralatan chip ASML Holdings menunjukkan ekspektasi yang suram untuk penjualan tahun 2025.
Saham ASML yang terdaftar di AS anjlok 16% dan menyeret indeks semikonduktor Philadelphia turun 5,3% untuk penurunan satu hari terbesar sejak awal September. Sementara, saham teknologi Apple berakhir naik 1,1% setelah sebelumnya menyentuh rekor tertinggi.
Pasar Saham Asia Pasifik Menguat Menyusul Rekor Wall Street.
Pasar saham Asia Pasifik ditutup lebih tinggi pada Selasa (15/10). Kenaikan ini menyusul penguatan di Wall Street yang menyebabkan Dow Jones, S&P 500 dan Nasdaq Composite mencapai rekor tertinggi.
Investor menilai data perdagangan dari Korea Selatan, menunjukkan surplus perdagangan sebesar US$ 6,6 miliar pada September 2024.
Indeks Nikkei 225 Jepang naik 0,77%, Kospi Korea Selatan menguat 0,39%, ASX 200 Australia naik 0,79%. Sedangkan, indeks berjangka Hang Seng (HSI) Hong Kong merosot 3,67% dan indeks Shanghai Composite China turun 2,53%.
Di domestik, BPS merilis data neraca perdagangan Indonesia periode September 2024 pada Selasa (15/10), mengalami surplus sebesar US$ 3,26 miliar. Adapun ekspor Indonesia mencapai US$ 22,08 miliar sepanjang September 2024. Sementara impor US$ 18,82 miliar. (Source: Kontan, Investor Daily, Bloomberg)
Trading Idea hari ini: ASII, TINS, LABA, BREN, PNLF, dan BIRD
–ASII Spec Buy dengan area beli di 4900, cutloss jika break di bawah 4800. Jika tidak break di bawah 4800, potensi naik ke 5025-5100 short term.
–TINS Spec Buy dengan area beli di 1370, cutloss jika break di bawah 1350. Jika tidak break di bawah 1370, potensi naik ke 1400-1430 short term.
–LABA Spec Buy dengan area beli di 520, cutloss jika break di bawah 510. Jika tidak break di bawah 520, potensi naik ke 535-560 short term.
–BREN Buy on Weakness dengan area beli di 6500, cutloss jika break di bawah 6400. Jika tidak break di bawah 6400, potensi naik ke 6625-6725 short term.
–PNLF Spec Buy dengan area beli di 440, cutloss jika break di bawah 436. Jika tidak break di bawah 436, potensi naik ke 448-458 short term.
–BIRD Spec Buy dengan area beli di 2050, cutloss jika break di bawah 2010. Jika tidak break di bawah 2050, potensi naik ke 2100-2120 short term.