Jakarta, TopBusiness – Kandidat peraih penghargaan TOP Human Capital (HC) Awards 2024 Perum Perumnas telah menyelesaikan sesi penjurian yang digelar Majalah TopBusiness secara virtual pada Kamis (17/10/2024) lalu.
Hadir memberikan paparan pada sesi penjurian kali ini Wakil Direktur Utama Perumnas, Tambok Setyawati. Dia adalah figur yang memiliki segudang pengalaman baik di sektor perbankan dan instansi pemerintah yang membawakan presentasi berjudul ‘Aligning The Organization to Business Growth Strategy’: HR sebagai partner strategic untuk mendorong pertumbuhan perusahaan.
Tidak sendiri, ikut hadir mewakili Perum Perumnas dalam sesi penjurian ini adalah Dwi Anggraeni, selaku Kepala Divisi SDM.
Berdiri sejak tahun 1974, Perumnas, seperti dikatakan Tambok, sudah membangun lebih dari 2 juta hunian, dan menjadi satu-satunya pengembang BUMN di antara banyak pengembang swasta lainnya. “Sebaran kami di seluruh Indonesia, ada dari ujung barat sampai ujung timur,” tandasnya.
Perumnas memiliki empat portofolio produk, antara lain Landed yang terdiri dari Rumah Sederhana Tapak (RST) dan Rumah Sederhana; High Rise yang terdiri dari Rumah Susun Sederhana Milik (Rusunami) dan Apartemen Sederhana Milik; Commercial Area (Kerja sama dalam pengembangan area komersial dan tenant kebutuhan harian); serta Building Management, yakni pengelolaan tempat tinggal dan penyewaan rusun.
Berperan Besar dalam Industri Properti
Punya kiprah cukup panjang dari tahun 1974, sebagai perusahaan pengembangan permukiman dan perumahan rakyat, Perumnas terus mengikuti tren dan perkembangan pasar serta berinovasi.
“Dan inovasi tidak hanya sekadar kami mau membentuk rumah sekadar maunya kami, tapi bagaimana rumah/permukiman tersebut tetap memperhitungkan dengan kondisi lahan yang terbatas, namun memberikan value kepada konsumennya dengan mengikuti tren bisnis dan mengikuti tren perilaku serta kebutuhan masyarakat,” ujar Tambok.
Lebih lanjut Tambok mencontohkan, misalnya pada tahun 1974, saat itu tanah dan trafik manusia belum se-haptic sekarang, Perumnas sudah merintis pengembangan kota baru, terutama untuk pembangunan perumahan bagi masyarakat berpenghasilan rendah.
“Sehingga kami ikut berperan dalam penataan kawasan permukiman. Kita lihat di situ ada kawasan Beji (Depok), kita lihat bahwa waktu itu belum ada apa-apa, tapi kita sudah bangunkan. Termasuk ada kota baru juga di Medan, Helvetia, Ilir Barat Palembang, dan Banyumanik Semarang,” ujar Tambok
“Termasuk kota Mandiri Bekala, kami kerja sama dengan PTPN, karena mereka punya lahan begitu besar, tetapi waktu itu masih hutan, hari ini bisa dilihat sudah menjadi kota yang terhubung langsung dengan Kampus USU yang baru,” lanjutnya.
Tidak hanya itu, untuk perumahan vertikal, Perumnas juga terus melakukan pengembangan meskipun konsepnya masih low rise housing seperti di Rumah Susun Kebon Kacang, Klender, dan Kemayoran.
“Lagi-lagi ini pembangunan juga harus manusianya (HC)-nya juga mengerti tentang produk, tetapi mengerti kebutuhan konsumen dan mengerti tentang tata perkembangan kota,” jelas Tambok.
Selanjutnya, pada tahun 2015 hingga 2022, Perumnas juga berperan dalam program revitalisasi rumah susun & berinovasi melalui pengembangan hunian millenial di kawasan berorientasi transit (TOD).
“Karena kita sudah punya perhitungan sampai tahun 2050, bagaimana mencapai tempat mereka bekerja waktunya semakin panjang. Hari ini saja kita sudah perhitungkan, dari tempat mereka bekerja ke kota makan waktu 1,5 jam sampai 2 jam. Jadi, bagaimana (mereka) tetap bisa mendapatkan rumah berkualitas dan tetap mempunyai kualitas hidup, makanya kita buat mulai Transit Oriented Development di Tanjung Barat, Pondok Cina, Serpong, termasuk Parayasa rumah landed-nya dan di kanan juga kami lakukan revitalisasi,” tutur Tambok.
Lalu untuk tahun 2023, Perum Perumnas menjadi bagian dalam Ekosistem Pembiayaan Perumahan yang diinisiasi oleh Kementerian PUPR. Dalam hal ini Perumnas telah melakukan Pengembangan Ekosistem Pembiayaan Perumahan.
Strategi dan Kinerja Perusahaan
Sekilas mengenai Perumnas, perusahaan umum ini memiliki profil bisnis dengan sektor usaha sebagai Agent of Development, Land Bank, dan Building Estate. Ada empat pilar strategis yang diusung perusahaan, yakni Restrukturisasi dan Peningkatan Kinerja Keuangan, Reposisi Customer Value Proposition, Peningkatan Efektivitas dan Efisiensi Proses Bisnis, dan Ekosistem Bisnis Perusahaan MBR yang Berkelanjutan.
Adapun untuk kinerja perusahaan, seperti ditegaskan Tambok pada tahun 2023, perusahaan berhasil meraih pertumbuhan year-on-year sebesar 30% dari sisi net revenue. Angka pertumbuhan tersebut berada di atas rata-rata pertumbuhan sektor industri yang hanya 5%.
Tidak hanya berhasil meraih pertumbuhan pendapatan, Perumnas juga memiliki prestasi lain yang cukup membanggakan.
“Kami bangga, ini luar biasa, karena kami perusahaan umum non Tbk, perusahaan tertutup belum terbuka, tetapi kami meraih penghargaan sebagai Badan Publik Informatif dengan skor nilai Keterbukaan Informasi Public sebesar 97,20. Paling tidak walaupun kami masih perusahaan umum tapi kami bisa minimal sama dengan standar perusahaan-perusahaan terbuka,” tandasnya.
“(Pencapaian) yang lain adalah capaian index implementasi budaya yang secara langsung berdampak terhadap capaian bisnis perusahaan, nilai kami juga 80,52 tumbuh luar biasa dibanding tahun sebelumnya. Dan bahkan tahun ini (2024), kami masuk peringkat dengan budaya dan manajemen risiko yang juga di atas perusahaan-perusahaan yang lain,” sambung Tambok.
Atas pencapaian tersebut, Tambok tak menampik bahwa hal itu bisa diraih berkat dukungan sumber daya manusia yang kolaboratif.
“Ini dicapai berkat kolaborasi individu-individu yang kita berusaha terus lakukan perbaikan sustainability dengan budaya, terus kita tingkatkan untuk budaya transparan dan kolaboratif untuk mencapai hasil terbaik,” ujarnya.
HCMS
Turut memberikan paparan di hadapan dewan juri, Dwi Anggraeni, menjelaskan lebih lanjut soal Human Capital Management System (HCMS) yang diterapkan, yang disebut menjadi fokus besar bagi perusahaan tersebut.
“HCMS itu memang menjadi fokus besar karena sebagai strategic business partner itu bagaimana kita untuk mem-boosting kinerja perusahaan. Di sini memang ada proses shifting yang semula kita sebagai change agent kemudian kita pada saat di tahun 2020 pada saat kondisi Covid itu kita mulai shifting ke Strategic Partner. Jadi, ibaratnya sebagai tim HC, kita menempatkan beberapa tim-tim kita untuk menjadi business partner untuk terjun langsung ke core business,” jelas Dwi Anggraeni yang akrab di sapa Heni ini.
Lebih lanjut mengenai penerapan HCMS, di sini Heni mengungkap penjabarannya, baik dari sisi Organisasi, People, Performance Management, serta System & Culture. Di mana unsur tersebut telah diselaraskan dengan program bisnis perusahaan serta diaplikasikan ke seluruh tataran organisasi untuk mem-boosting pencapaian kinerja perusahaan.
“Di mana dari sisi organisasi kita lebih agile. Jadi kita melakukan perampingan, kita melakukan task force-task force yang ibaratnya untuk mempercepat kinerja perusahaan. Jadi, kita tidak kaku dari sisi organisasi,” ujarnya.
Lalu, dari sisi People, perusahaan juga memberikan apresiasi kepada talent-talent SDM untuk saling bersaing melalui job hosting, serta memberikan kesempatan-kesempatan berkarier melalui task force yang disesuaikan dengan individual carrier plan-nya.
“Dan untuk Performance Management, di sini kita sifatnya juga berdasarkan hasil cascade yang kemudian itu turunan dari aspirasi pemegang saham. Namun, kita selalu fokus kepada performance management cycle, di situ kita sudah menempatkan proses bimbingan kinerja yang align dengan proses coaching dan mentoring. Kita mewajibkan seluruh tim kita itu dalam waktu satu tahun itu melakukan proses coaching dan mentoring itu tiga kali, dari sini kita bisa melakukan evaluasi secara berkala apa yang kemudian harus kita lakukan apa yang harus kita percepat dan kita evaluasi untuk kemudian bisa mencapai target perusahaan,” jelas Heni.
Adapun yang terakhir itu dari sisi System dan Culture ini, Heni menegaskan bahwa Perumnas melakukan pembenahan dari sistem SDM dan budaya organisasi.
“Ini memang tidak hanya menjadi konsen Perumnas saja, tetapi ini turunan mandatori dari Kementerian BUMN yang memang kita fokus kepada AKHLAK (Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif). Jadi, dari sisi top level management ini kita jadikan brand ambassador untuk memberikan contoh bagi seluruh karyawan bagaimana AKHLAK itu menjadi salah satu peran penting untuk kemudian bisa membawa Perumnas ini menjadi lebih baik lagi.”
“Dari sini kita sudah melibatkan seluruh top level management mulai dari Dewan Pengawas, BOD, bahkan turun langsung untuk kemudian memberikan contoh, kemudian sharing session atau bahkan beberapa inspirasi-inspirasi yang kemudian bisa memacu kinerja para karyawan Perum Perumnas,” kata Heni.
Tidak berhenti sampai di situ, hal yang menjadi fokus Perumnas adalah berkaitan dengan inovasi. Di mana untuk berkembang dan tumbuh inovasi merupakan hal yang tidak bisa dielakkan. “Sehingga yang menjadi titik fokus kita adalah bagaimana kita bisa meningkatkan ide-ide baru, inovasi terhadap produknya Perumnas,” tandasnya.
Editor: Busthomi