Jakarta, TopBusiness – PDAM Surya Sembada Kota Surabaya konsisten mencatatkan kinerja terbaik di setiap tahunnya. Baik dari sisi, kinerja keuangan dengan raihan laba yang tinggi, kontribusi ke Pemkot Surabaya berupa setoran dividen, maupun dalam peningkatan jumlah pelanggan.
Untuk itu, PDAM Surya Sembada yang sudah meraih Bintang 5 TOP BUMD Awards 2023 dan 2024 ini kembali masuk nominasi peraih penghargaan di ajang TOP BUMD Awards 2025. Dan bahkan bukan tidak mungkin, berkat kinerja apiknya di tahun lalu, PDAM ini bakal kembali mendulang Bintang 5 yang berarti siap meraih penghargaan Golden Trophy.
Kinerja hebat PDAM Kota Surabaya ini terungkap dalam proses penjurian TOP BUMD Awards 2025 yang digelar Majalah TopBusiness secara online, pada Rabu (15/1/2025) lalu. Di sesi itu, Direktur Operasional PDAM Surya Sembada, Nanang Widyatmoko ST membeberkan keberhasilan PDAM, baik dari sisi kinerja keuangan, pengembangan di ranah digital, hingga sukses melakukan harmonisasi tarif yang sudah sekitar 16 tahun tak pernah dinaikkan.
“Aktivitas usaha kami adalah menyediakan air minum yang aman dan layak ke seluruh pelanggan di wilayah pelayanan PDAM Surya Sembada Kota Surabaya. Ini dilakukan melalui 6 Instalasi Pengolahan Air Minum di Surabaya, 1 Instalasi Luar kota yang terletak di kabupaten Pasuruan, serta pembelian air curah dari PT. Air Bersih Jatim. Dengan proporsi orientasi usaha kami adalah 43% laba dan 57% layanan publik atau sosial,” terang dia.
Dengan layanan tersebut, PDAM Surya Sembada berhasil menggenjot kinerja dan konsisten meriah laba tinggi dalam setiap tahunnya. Tercatat, untuk pendapatan di 2023 lalu, dari target Rp997,42 miliar, bisa tercapai sebesar Rp1,007 triliun. Ini berarti pencapaiannya hingga 101.02%.
“Dan di tahun 2024, target kami untuk pendapatan di angka Rp1,071 triliun, dan hingga Oktober 2024 sudah terkumpul Rp886,14 miliar atau baru tercapai di 82,72%. Tapi kami optimistis bisa mencapai target,” tegas Nanang.
Kinerja keuangan yang positif itu, paralel dengan peningkatan jumlah pelanggan. Tercatat, selama 20213, PDAM Surya Sembada menargetkan pelanggan 616.418 dan bisa terkumpul di angka 618.436 atau tercapai 100.33%. Bahkan di tahun 2024 dari target 623.439, hingga Oktober 2024 sudah tercapai 628.417, atau berarti sudah melewati target atau setara 100.80%.
“Makanya dengan kinerja seperti itu, sangat tergambar dari sisi survey kepuasan pelanggan yang berhasil mengantongi nilai tinggi. Bahkan meningkat dari tahun sebelumnya. Pada 2024 lalu, indeks kepuasan pelanggan PDAM Surya Sembada Kota Surabaya sebesar 87,15% atau meningkat dari tahun 2023 di angka 85.01%,” ujarnya.
Postur performa PDAM Surya Sembada yang ciamik itu memang sangat gamblang terlihat dari posisi Perusahaan di industry PDAM, baik tingkat provinsi maupun nasional.
Menurut penilaian peringkat berdasar Kementerian PUPR di tahun 2023, posisi PDAM Surya Sembada secara nasional di peringkat ke-12 dan untuk peringkat di provinsi Jawa Timur di level empat, dengan nilai kinerja 4.04. Sedang berdasarkan Indikator Kepmendagri No.47/1999 di 2023 lalu mendapat total angka 77,51.
Kondisi itu ditopang jumlah pelanggan 644.275 SR, cakupan layanan baik teknis maupun administrasi sudah mencapai 100%, dengan rata-rata jam layanan 24 Jam dan kualitas air “Memenuhi Kualitas Air Bersih”. Hanya saja memang, masih ada ‘PR’ besar dari PDAM Surya Sembada untuk menurunkan tingkat kehilangan air (non revenue water) yang masih tinggi di angka 31,06%.
Inovasi dan Kontribusi
Dalam kiprahnya, PDAM Surya Sembada memang sudah banyak melakukan inovasi yang bisa mendongkrak kinerja. Salah satu yang patut diapresiasi adalah harmonisasi tarif. Kata Nanang, untuk meningkatkan pelayanan dan kepuasan pelanggan secara profesional, pada tahun 2023 PDAM Surya Sembada Kota Surabaya telah menetapkan rangkaian program-program strategis.
Antara lain, Harmonisasi Tarif, pemenuhan kebutuhan air dengan cakupan layanan 100%, serta pemerataan tekanan (2 mka/24 jam), investasi strategis berupa rehabilitasi pipa sepanjang 142 km, pembangunan infrastruktur reservoir, sampai dengan upaya Pengendalian NRW.
Dalam implementasi harmonisasi tarif tersebut, kata dia, tidak semua tarif air mengalami kenaikan. Terdapat beberapa jenis pelanggan yang tarifnya turun bahkan digratiskan dengan tujuan asas keadilan.
“Implementasi program Harmonisasi Tarif untuk asas keadilan masyarakat telah memberikan dampak positif bagi pelanggan PDAM karena subsidi yang diberikan lebih tepat sasaran,” kata dia.
Selain itu, program rehabilitasi pipa sepanjang 142 km yang bertujuan untuk meningkatkan 3K (Kuantitas, Kontinyuitas, dan Kualitas) dilakukan dengan sukses, juga terus berusaha untuk menurunkan tingkat kehilangan air teknis.
“Investasi infrastruktur juga dilakukan dengan dibangunnya Reservoir untuk meningkatkan kontinuitas suplai air terutama untuk wilayah yang berada di titik terjauh layanan dan juga untuk mengoptimalkan supply air, sehingga memenuhi Zero TDA (tidak dapat air) ke pelanggan,” ujar dia.
Tentu saja, ada juga inovasi dalam menggelar digitalisasi. Dalam hal ini, PDAM Surya Sembada melakukan pengembangan Customer Information System (CIS) dimana telah ditambahkan menu pengecekan tagihan, pembayaran rekening air, serta monitoring aduan. Serta melakukan penjualan air tangki dengan menggunakan Mobile Apps.
Kembali ditegaskan Nanang, kinerja apik PDAM yang dikelolanya bersama jajaran direksi lainnya yakni Sang Direktur Utama Ir. Arief Wisnu Cahyono, ST, Direktur Pelayanan Agung Pribadhi, SE, dan Direktur Keuangan, Achmad Prihadi, M.Si, Ak, CA itu, tetap tak melupakan kontribusinya ke Pemerintah Daerah selaku pemegang saham.
Potret kontribusi tersebut tergambar dalam setoran dividen yang tinggi. Selama lima tahun terakhir, dividen yang disetorkan sangat tinggi. Pada 2019, dengan pendapatan air sebesar Rp779,102 miliar dan laba bersih Rp255,43 miliar, PDAM ini setor dividen sebesar Rp124,71 miliar.
Lalu di 2020, pendapatan air Rp795,92 miliar, laba bersih Rp257,20 miliar, dividennya sebesar Rp133,46 miliar. Selanjutnya di 2021 pendapatan air Rp766,30 miliar, laba bersih Rp205,95 miliar, setoran dividen sebanyak Rp134,39 miliar.
Berlanjut di 2022, dengan pendapatan air Rp782,18 miliar, laba bersih Rp176,74 miliar, dividen yang disetorkan sebanyak Rp107,60 miliar. Dan di 2023 pendapatan air mencapai Rp1,007 triliun, laba bersih Rp269,75 miliar, dividennya di angka Rp92,34 miliar. Dan tahun 2024 bisa saja dividennya lebih besar lagi.
Digitalisasi
Nanang melanjutkan, untuk menggenjot performa perusahaan, di era disruption technology ini, PDAM Surya Sembada juga tak alpa mengembangkan digitalisasi. Beberapa aplikasi sudah berhasil diusung PDAM kebanggaan warga Surabaya itu.
Salah satunya IoT As A Services yang diimplementasikan tahun 2022. Ini adalah solusi bisnis dengan pemanfaatan perangkat keras, perangkat lunak dan jaringan IoT untuk mengoptimalkan operasi dan pelayanan.
Dengan fitur unggulannya, menganalisa data yang mendalam untuk mengidentifikasi tren dan pola dalam penggunaan air dan kualitas air. Dengan begitu, kata Nanang, melalui aplikasi ini, manfaat atau dampak untuk perusahaan adalah berhasil memantau kualitas air, tekanan jaringan, dan konsumsi air secara real time.
Lalu ada Penjualan Air Curah melalui Mobile Apps yang diimplementasikan tahun 2023. Mobile Apps ini berupa pengelolaan air yang lebih efisien, praktis, berkelanjutan dan monitoring secara online. Dengan fitur unggulannya, pelacakan penjualan secara online melalui posisi truk tangki air, sehingga berdampak positif ke Perusahaan berupa pengoptimalan distribusi air dengan lebih baik.
Bahkan, kata dia, dalam hal digitalisasi ini sudah bisa disebut membanggakan. Pasalnya, untuk pengembangan aplikasi CIS (Customer Information System) misalnya, itu sangat memudahkan pelanggan untuk melapor sekaligus memonitor aduan, melakukan pembayaran rekening dan pencatatan meter air secara mandiri.
Lalu ada juga SOCC (service and operation command center) sebagai one stop place untuk memantau operasi dan pelayanan PDAM secara real time. Dan Personal Assistant, untuk membantu pegawai dalam menjalani berbagai aktivitas pekerjaan agar lebih efisien.
“Jadi, PDAM Surya Sembada terus berinovasi secara kreatif dengan berbagai langkah strategis perusahaan yang dilakukan. Seperti peremajaan serta relokasi pipa, pembangunan reservoir dan rumah pompa, penggantian meter, sampai dengan harmonisasi tarif untuk mewujudkan asas keadilan tarif bagi pelanggan,” kata dia.
“Dan inovasi bisnis yang berkaitan dengan digitalisasi di antaranya proses bisnis, adaptasi penggunaan teknologi mutakhir pada transmisi dan distribusi air, program monitoring aset, dan lain-lain,” pungkas Nanang.