Jakarta, TopBusiness – PT Bank Riau Kepri Syariah (Perseroda) atau BRK Syariah terus menorehkan prestasi dan kinerja yang cemerlang di tengah persaingan bisnis perbankan di Provinsi Riau dan Kepulauan Riau yang makin ketat.
Dalam sesi presentasi penjurian TOP BUMD Awards 2025 yang dilakukan secara daring, Rabu (22/1/2025), Direktur Dana dan Jasa BRK Syariah MA Suharto memaparkan berbagai pencapaian kinerja bisnis, inovasi-inovasi yang dilakukan manajemen, serta kontribusi BRK Syariah terhadap pembangunan daerah.
Pada 2024, bank andalan masyarakat ‘Bumi Lancang Kuning’ itu sudah masuk tiga besar bank syariah di Indonesia dari sisi total aset yang dimiliki. “Posisi September 2024 kami masih nomer tiga dari sisi aset, di bawah BSI dan Bank Muamalat. Mudah-mudahan kami masih bisa menempati di posisi tiga besar bank umum syariah di Indonesia,” ujar MA Suharto.
Dalam presentasinya, Suharto membawakan materi berjudul “BRK Syariah: Driving the Inclusive Development of the Riau Region and Riau Islands”.
Berdasarkan laporan kinerja keuangan per Desember 2024, total aset BRK Syariah mencapai Rp 30,9 triliun, di atas target dalam Rencana Bisnis Bank sebesar Rp 30,5 triliun.
Sementera itu, realisasi deposito atau dana pihak ketiga pada akhir 2024 sebesar Rp 24,3 triliun dan pembiayaan BRK Syariah di angka Rp 21,6 triliun. Realisasi laba BRK Syariah pada akhir Desember 2024 mencapai Rp 393,4 miliar, meningkat dibandingkan 2023 sebesar Rp 382,53 miliar.
Sebagai bank BUMD, kata Suharto, saham BRK Syariah saat ini dimiliki oleh dua pemerintah provinsi, yakni Riau (42,93 persen) dan Kepulauan Riau (0,99 persen). Saham lainnya dimiliki empat pemerintah kota dan 15 pemerintah kabupaten yang ada di Provinsi Riau dan Kepri.
Untuk mendukung layanan kepada masyarakat, BRK Syariah memiliki satu kantor pusat (Menara Dang Merdu BRK Syariah di Pekanbaru), 179 Kantor Layanan (23 Kantor Cabang, 40 Kantor Cabang Pembantu, 51 Kedai yang lebih banyak pembiayaan untuk UMKM, 47 Kantor Kas, 17 Payment Point, dan satu Butik).
Selain itu, BRK Syariah juga memiliki 16 Mobil Kas Keliling (Otobanking), 375 Unit (ATM, CDM, CRM), 77.000 unit jaringan ATM Bersama, serta 120.000 unit jaringan ATM Prima.
Inovasi Produk dan Layanan
Dalam presentasinya, Suharto banyak memaparkan soal inovasi digital yang dilakukan manajemen BRK Syariah untuk mendukung layanan dan operasional bank, serta untuk membantu pemerintah daerah dalam mengoptimalkan pendapatan.
“Untuk pengembangan digital banking platform, BRK Syariah memiliki brks mobile. Tahun ini kami juga sedang mengembangkan dan segera launching New Mobile Banking yang lebih user friendy dan lebih interaktif,” ujar dia.
BRK Syariah juga mengembangkan CMS brksyariah untuk sistem pembayaran, khususnya untuk dana-dana pemerintah. Saat ini, jumlah pengguna News CMS brksyariah mencapai 8.981 user.
“Kami juga memiliki 610 unit EDC Machine. Tahun ini BRK Syariah akan menambah 75 unit EDC Machine dengan modul terbaru yang berbasis android,” tuturnya.
Selain itu, BRK Syariah mengembangkan QRIS dan sekarang sudah menggunakan QRIS dinamis atau tanpa tatap muka.“Kami juga sedang mengembangkan QRIS crossborder. Saat ini sedang proses pengembangan sistemnya, sehingga QRIS brksyariah bisa digunakan di tiga negara, yaitu Malaysia, Singapura, dan Thailand,” kata dia.
Untuk New BRKS Mobile saat ini ada 204.256 user, SMS Banking ada 270.977 user, dan call center BRK Syariah sudah menggunakan layanan omni dan berbasis artificial intelligence (AI). Sedangkan untuk QRIS Merchant jumlahnya mencapai 5.349 merchant.
“Kami juga memiliki call center 1500470 yang sudah mendapat juara lima kali berturut-turut di antara BUMD di seluruh Indonesia,” ujar Suharto.
BRK Syariah juga sedang meng-upgrade agen Laku Pandai. Agen Laku Pandai BRK Syariah saat ini ada 862 agen. “Ini akan kami tingkatkan statusnya menjadi agen Laku Pandai kategori B, yakni bisa melakukan transfer antarbank. Selama ini kita masih mengacu pada basic saving account,” tutur dia.
Untuk New Mobile Banking BRK Syariah, menurut Suharto, pihaknya telah menambahkan menu-menu spiritual seperti arah kiblat, quote terkait dakwah ke-Islaman, juga aspek sosial seperti kerja sama dengan berbagai lembagai amil zakat seperti LazizMu, LazizNu, Dompet Dhuafa dan lainnya. “Secara finansial, kami tetap berpedoman bahwa bank ini harus tumbuh. Bagaimana pun bank syariah juga berbisnis, bukan lembaga sosial,” kata Suharto.
Dukung Pembangunan Daerah
Suharto menambahkan, BRK Syariah juga mengembangkan digital payment untuk mendukung optimalisasi pendapatan daerah, ada e-Retribusi, e-Tax (PBB dan PDL), SIPD RI, e-Samsat, Cash Management System, SIPD e-BLUD untuk Kesehatan, E-Money dan Tap Cash, QRIS Payment, Pendidikan (Oncard & Pintro), serta Desa Digital (Siskeudes).
BRK Syariah juga mengelola opsen atau pungutan tambahan pajak menurut persentase tertentu. Ada tiga jenis pajak daerah yang dikenai opsen, yaitu opsen Pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor (PKB), opsen Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKN) dan Opsen Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan (MLBB).
“Alhamdulillah kami dua tahun berturut-turut bisa mengantarkan Provinsi Riau dan Kepri menjadi Terbaik 1 dan 3 sebagai daerah yang memenangi TP2DD (Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah) Terbaik Tingkat Provinsi. Dan satu kabupaten, yaitu Kampar sebagai TP2DD Terbaik tingkat Kota Region Sumatera,” ujar Suharto.
Berkat kinerja, inovasi dan kontribusinya tersebut, BRK Syariah tahun 2025 ini kembali terpilih menjadi finalis TOP BUMD Awards, sebuah ajang penghargaan bagi BUMD-BUMD terbesar di Indonesia. Tahun 2024, BRK Syariah dianugerahi penghargaan TOP BUMD Awards 2024 kategori Bintang 5.