Jakarta, TopBusiness – Ada kado istimewa di HUT ke-31 PT Bank Perekonomian Rakyat (BPR) Perseroda Tulungagung, yang jatuh di bulan Februari tahun ini. Bank kebanggaan masyarakat Tulungagung ini, kembali berhasil menjadi Finalis atau kandidat meraih penghargaan TOP BUMD Awards. Di penyelenggaraan tahun 2024, Bank Tulungagung telah meraih penghargaan TOP BUMD Awards tertinggi, yaitu Bintang 5.
TOP BUMD Awards adalah kegiatan pembelajaran bersama sekaligus pemberian penghargaan tingkat nasional kepada BUMD-BUMD Terbaik di Indonesia, yang dinilai berprestasi, berkinerja baik, dan telah banyak melakukan perbaikan/improvement, serta berkontribusi besar dalam pembangunan daerah.
Kegiatan TOP BUMD Awards diselenggarakan oleh majalah TopBusiness bekerja sama dengan Institut Otonomi Daerah (i-OTDA) serta sejumlah Tim Penilai, antara lain Lembaga Kajian Nusantara (LKN) Asta Cita, Sinergi Daya Prima, Dwika Consulting, Melani K Harriman &Associate, Solusi Kinerja Bisnis (SKB) serta pakar/akademisi dari perguruan tinggi terkemuka di Tanah Air.
Bertindak selaku Dewan Juri TOP BUMD Awards 2025, secara online, Selasa, 04/02/2025, yaitu Prof. Wahyudin Zarkasyi (akademisi), Dwinda Ruslan (Yayasan Pakem), dan Febrizal Effendi (Aspiluki).
Selaras dengan tema TOP BUMD Awards 2025, yaitu “Tata Kelola dan Digitalisasi Dalam Membangun Kinerja Bisnis dan Layanan BUMD”, Suhermin, selaku Direktur Utama, dalam sesi Presentasi dan Pendalaman, memaparkan capaian positif bank terkait kinerja bisnis, layanan, tata kelola, dan digitalisasi.
“Di usia yang ke-31 tahun, Bank Tulungagung terus berinovasi dan meningkatkan kualitas layanan guna mendorong pertumbuhan ekonomi daerah, khususnya dalam pemberdayaan UMKM,” katanya kepada Dewan Juri TOP BUMD Awards 2025.
Kemudian, berkontribusi terhadap pemda dan pembangunan daerah yang bersifat kuantitatif, yaitu: PAD kepada Pemda, corporate social responsibility (CSR) yang mendukung pembangunan daerah, penciptaan lapangan kerja buat masyarakat sekitar dengan keberadaan bank, dan pemberian kredit untuk pelaku UMKM untuk mengembangkan usaha.
Sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat, di HUT ke-31, 2/2/2025, Bank Tulungagung menggelar berbagai program CSR. Yakni 10 pelaku UMKM berupa gerobak untuk mendukung usaha mereka, 10 pelaku UMKM penyandang disabilitas yang masing-masing mendapatkan bantuan modal usaha senilai Rp 1 juta, dan 10 keluarga kurang mampu yang menerima bantuan token listrik sebesar Rp 200 ribu.
“Juga kontribusi kualitatif, dengan pemberdayaan ekonomi masyarakat dimana BPR ikut mendukung pertumbuhan umkm di daerah, dan menjaga stabilitas ekonomi daerah yaitu BPR ikut mendukung inklusi keuangan,” ujar Suhermin.
Kinerja Bisnis
Lebih lanjut, kepada dewan juri, Suhermin memaparkan aspek kinerja keuangan, antara lain: total asset mengalami kenaikan dibanding tahun 2023 dengan pertumbuhan 1.7% atau sekitar Rp.4.317.699.884. Total pendapatan tahun 2024 mengalami peningkatan Rp.2.552.806.783 . Total biaya tahun 2024 mengalami kenaikan Rp.1.999.150.966 dibanding tahun sebelumnya.
Kemudian, laba mengalami kenaikan Rp.396.464.766 dibanding tahun 2023. Tabungan dan kredit mengalami kenaikan dibanding tahun sebelumnya Rp.11.303.124.961 dan 10.280.297.590. Sedangkan deposito mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya sekitar Rp.14.756.400.000.
“Dari keseluruhan, analisis terlihat bahwa Bank Tulungagung menunjukkan pertumbuhan yang positif dalam banyak aspek terutama dalam pendapatan, laba dan tabungan. Juga masuk kategori sehat,” ungkap Suhermin.
Inovasi yang berdampak pada kinerja keuangan 2023 & 2024 antara lain: digitalisasi layanan perbankan mobile banking dan internet banking serta TulungagungPay (Tulpay), adanya produk program multiguna Haramain, edukasi financial literacy kepada nasabah, kerjasama Payroll ke beberapa dinas, penerapan teknologi Blockchain CBS, tabungan simpel, tabungan Simarta, Simarmas GO, dan deposito berhadiah.
Inovasi Tata Kelola dan Digitalisasi
Berdasarkan asesmen yang dilakukan Otoritas Jasa Keuangan, “Sejak tahun 2022 hingga 2024, Bank Tulungagung meraih skor 2 dengan predikat Baik,” kata Suhermin menjelaskan penerapan tata kelola di bank yang dipimpinnya.
Sedangkan untuk digitalisasi, lanjutnya, bank telah menggunakan SIPA (Sistem Informasi Pengambilan Agunan), absensi karyawan secara digital, Report Harian Marketing, e-ATK, SIAK, dan TulungagungPay (Tulpay).
Menurut Suhermin digitalisasi tersebut menghasilkan sejumlah perbaikan di internal, seperti: meningkatkan efisiensi operasional, proses kerja lebih rapi, otomatisasi mengurangi manual. Sehingga menghemat waktu dan sumber daya. Karyawan pun bisa fokus pada tugas yang lebih strategis dan produktif.
“Sedangkan perbaikan di eksternal, meningkatkan pengalaman nasabah berinteraksi dengan bank. Nasabah merasa terlayani dan memperoleh akses yang lebih mudah. Pada akhirnya berdampak pada kepuasaan dan loyalitas nasabah,” kata Suhermin.
Dalam sesi Nilai Tambah, dewan juri memberikan apresiasi atas pencapaian Bank Tulungagung. Mereka juga memberikan sejumlah saran dari aspek kinerja, layanan, tata kelola, pengelolaan SDM dan digitalisasi.