Jakarta, TopBusiness – Laju IHSG kemarin ditutup naik 0.87%, dan masih disertai dengan net buy asing Rp727 miliar. Saham yang paling banyak dibeli asing adalah BBRI, AMMN, ANTM, ASII, dan FILM.
Untuk perdagangan hari ini, Head of Retail Research BNI Sekuritas, Fanny Suherman mengatakan, laju IHSG berpotensi sideways di range 7900-8000.
“Dengan kondisi seperti itu, maka level Support IHSG diproyeksi akan berada di rentang 7850-7900 dan level Resist IHSG diperkirakan di kisaran 7950-8000,” ungkap dia dalam risetnya, Selasa (26/8/2025).
Global Overnight Review
Wall Street Terkoreksi, Nvidia Gagal Dorong Nasdaq. Indeks-indeks saham Wall Street ditutup melemah pada perdagangan Senin (25/8) waktu AS.
Investor cenderung wait and see menjelang laporan keuangan Nvidia yang akan dirilis pekan ini, meskipun saham raksasa chip AI tersebut sempat menopang Nasdaq pada awal sesi.
Indeks Nasdaq ditutup turun 0,22%, S&P 500 melemah 0,43% dan Dow Jones Industrial Average turun 0,77%. Nvidia sempat memberikan dorongan ke Nasdaq usai sahamnya menguat sekitar 1% pada awal sesi perdagangan, didukung sejumlah rekomendasi positif analis menjelang rilis kinerja QoQ yang dijadwalkan pada Rabu (27/8).
Saham Intel juga sempat melanjutkan kenaikan dari sesi sebelumnya. Setelah Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick mengungkapkan, pemerintah AS membeli 10% saham Intel pada Jumat lalu.
Langkah tersebut dipandang sebagai bagian dari strategi Presiden Donald Trump untuk membentuk sovereign wealth fund (SWF). Trump bahkan menegaskan, dirinya siap melakukan kesepakatan serupa ‘sepanjang hari’. Namun, saham Intel akhirnya berbalik melemah sekitar 1%.
Di sisi lain, mengacu pada CME FedWatch Tool, pasar memperkirakan peluang sebesar 84% bahwa The Fed akan memangkas suku bunga sebesar 25 bps pada pertemuan September mendatang.
Menurutnya, pasar masih akan menghadapi sejumlah katalis hingga rapat The Fed mendatang, sehingga potensi penguatan saham akan lebih terbatas.
Bursa Asia Kompak Menguat, dipimpin oleh ringgit Malaysia dan indeks acuan Taiwan. Bursa saham Asia dan mata uang kompak menguat pada perdagangan Senin (25/8), dipimpin oleh ringgit Malaysia dan indeks acuan Taiwan.
Rally pasar terjadi setelah Ketua the Fed Jerome Powell menyampaikan pidato bernada dovish dalam simposium Jackson Hole.
Di pasar saham, indeks Taiex Taiwan melesat 2,16%, diikuti bursa pasar saham di daratan China, CSI 300 dan Shanghai Composite melonjak masing-masing sebesar 2,08% dan 1,51%.
Sementara itu di Jepang, indeks Nikkei 225 naik 0,41% dan Topix naik 0,15%. Sedangkan di Korea Selatan, indeks Kospi menguat 1,30% dan Kosdaq menguat 1,98%.
Selain itu, Hang Seng Hong Kong menguat 1,94%, S&P/ASX 200 Australia naik tipis 0,06%, FTSE Straits Times naik 0,08% dan FTSE Malay KLCI menguat 0,31%.
Di sisi lain, pasar menanti keputusan suku bunga Bank of Korea dan Bangko Sentral Pilipinas pada Kamis (28/8). Di Singapura, inflasi inti pada bulan Juli tercatat 0,5%, lebih rendah dari ekspektasi. (Source: Investor Daily, Kontan, Bloomberg)
Trading Idea hari ini: BREN, PANI, ENRG, WIFI, PNLF, dan INET
- BREN Spec Buy dengan area beli di 8775-8925, cutloss di bawah 8775. Target dekat di 9150-9250.
- PANI Spec Buy dengan area beli di 16000, cutloss di bawah 15875. Target dekat di 16300-16800.
- ENRG Spec Buy dengan area beli di 570-585, cutloss di bawah 570. Target dekat di 600-615.
- WIFI Spec Buy dengan area beli di 2770-2800, cutloss di bawah 2750. Target dekat di 2850-2870.
- PNLF Spec Buy dengan area beli di 276-278, cutloss di bawah 274. Target dekat di 284-290.
- INET Spec Buy dengan area beli di 252-256, cutloss di bawah 250. Target dekat di 264-270.
