Jakarta, businessnews.id — Bank Mandiri pada triwulan kedua dan ketiga mendatang akan coba menahan laju pertumbuhan kredit sebagai respons dari menurunnya realisasi pertumbuhan ekonomi nasional pada triwulan 1 2014 sebesar 5,21 dari target semula 5,5 persen hingga 5,9 persen.
Menurut Direktur Utama Bank Mandiri, Budi G. Sadikin, di Jakarta hari ini, bahwa dengan angka pertumbuhan ekonomi triwulan 1 2014 sebesar 5,21 persen, pihaknya mengasumsikan pertumbuhan ekonomi di kisaran 5,5 persen hingga 5,6 persen. ”Dan kita juga merasa untuk kondisi sekarang, lebih baik diturunin saja, dipelankan sedikit.”
Jika hal itu tidak dilakukan, tambah Budi, menimbulkan peningkatan kewajiban. Hal serupa terjadi pada masa krisis moneter 1998 di mana pertumbuhan ekonomi turun dari 6 persen menjadi minus, sehingga berdampak pada perbankan.
Untuk pulih dari krisis perlu waktu enam tahun. “Ini ibaratnya, mesin yang jika terus dipacu tanpa ada pendinginan, suatu saat meledak atau mesinnya mogok,” terang dia.
Bank Mandiri tahun ini menargetkan pertumbuhan kredit sebesar 17 persen; untuk realisasi triwulan 1 2014 tumbuh sebesar 20 persen.
Namun ada efek kurs sehingga kalau kredit USD 1 juta dikonversi ke Rupiah, jumlahnya akan naik. ”Jadi sebenarnya, kalau kita lihat dengan kurs yang sama, itu tumbuhnya kita hampir 18 persen.”
Angka pertumbuhan kredit di atas, masih lebih tinggi dari target pertumbuhan Bank Mandiri tahun 2014. “Sehingga jika pada triwulan 2 dan triwulan 3 pertumbuhan kreditnya akan diturunkan lagi, di akhir tahun 2014 diperkirakan di 17 persen,” ucap Budi. (ZIZ)
EDITOR: DHI