Jakarta, TopBusiness – Dampak wabah virus Corona (Covid-19) tidak hanya merugikan sisi kesehatan. Virus yang bermula dari Kota Wuhan ini juga mempengaruhi perekonomian di tanah air, terutama masyarakat kelas menengah ke bawah. Bahkan sebagian dari mereka terseok-seok mempertahankan usahanya. Oleh karena itu, BPR Artha Sukma berupaya untuk tetap menyalurkan kredit terhadap masyarakat yang membutuhkan.
“Meski covid-19 kami tetap menyalurkan kredit tapi kami tetap memperhatikan tingkat situasi ekonomi masyarakat yang memang benar-benar membutuhkan, kami salurkan,” Demikian pernyataan Zulkipli selaku Direktur Utama BPR Artha Sukma saat mengikuti wawanjara penjurian TOP BUMD Award 2020 yang berlangsung secara virtual pada Rabu, (22/4/2020).
Penyaluran kredit tersebut, lanjut Zul, lebih banyak diperuntukan bagi pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), mulai dari dua juta hingga seratus juta. Ada juga untuk konsumtif yang didominasi oleh kalangan ASN yakni sebesar sepuluh persen. “Penyaluran kredit kami bagi pelaku UKM udah 63 persen, konsumtif 10 persen dan sisanya bagi perdagangan besar,” ujar dia saat ditanya oleh dewan juri.

Masih menurut Zulkipli, dari sekian banyak pelaku UMKM, 80 persenya adalah pedagang sembako (sembilan bahan pokok) baik di pasar maupun di rumah. Sedangkan 20 persennya bagi pelaku usaha di bidang kerajinan, termasuk di dalamnya bidang produksi kerupuk. “UKM yang kami biayai rata-rata merupakan pedagang sembako, 80 persenlah, sisanya kerajinan-kerajinan, seperti kerupuk karena di Sukamara dikenal dengan kerupuknya,” imbuhnya.
Untuk diketahui, neraca pembiayaan yang dilakukan BPR Arta Sukma mengalami kenaikan, terutama di bidang kredit, yakni sebesar 12 persen dari 33 miliar menjadi 38 miliar.
Penulis: Abdullah Suntani
Dok foto: penjurian TOP BUMD 2019