Jakarta, TopBusiness – PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero) atau KBI terpilih sebagai finalis ajang TOP Corporate Social Responsibility (CSR) Awards 2021 yang diselenggarakan Majalah TopBusiness bekerja sama dengan sejumlah asosiasi dan konsultan bidang CSR.
Pada awalnya, perusahaan bernama PT (Persero) Kliring dan Jaminan Bursa Komoditi (KJBK) yang didirikan 25 Agustus 1984, dengan layanan usaha melakukan registrasi atas pasar fisik komoditas karet, kopi dan kuota tekstil. Pada 18 Juni 2001, nama perusahaan berubah jadi PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero) atau dikenal PT KBI.
Saat ini, PT KBI bergerak di bidang usaha Kliring Penjaminan dan Penyelesaian Transaksi Perdagangan Berjangka dan Derivatif lainnya. Sekaligus sebagai Pusat Registrasi Sistem Resi Gudang, Penjaminan dan Penyelesaian Transaksi Pasar Fisik Komoditas, serta pengelola (administrator) Sistem Pengawasan Tunggal dalam Sistem Pedagangan Alternatif yang selanjutnya di sebut SPT-SPA
Kebijakan & Strategi Program CSR
Sebagai finalis TOP CSR Awards 2021, PT KBI telah mengikuti tahapan presentasi dan tanya-jawab dengan Dewan Juri yang diselenggarakan secara online pada Senin (8/3/2021). Mewakili perusahaan saat sesi penjurian itu adalah: Fajar Wibhiyadi, Direktur Utama; P Giri Hatmoko, Corporate Communication; dan Dihan Yusro, Corporate Secretary Coordinator.
Dalam presentasinya, Fajar Wibhiyadi menjelaskan kebijakan dan strategi CSR yang dijalankan PT KBI, “Kebijakan dan penetapan program dan anggaran CSR kami, ditetapkan dalam Risalah RUPS PT KBI (Persero) tentang Pengesahan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) setiap tahun.”
Untuk Tata Kelola Program CSR dimulai dengan perencanaan. Dan saat ini yang digunakan yaitu Risalah RUPS PT KBI (Persero) tentang Pengesahan RKAP Tahun 2019 dan 2020.
Pada tahap pelaksanaan, kata dia, ada SOP Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) atau Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) serta CSR yang wajib diikuti.
Untuk tahap monitoring & pelaporan program CSR dilakukan berupa Laporan Triwulan & Semesteran. Juga dibuat Laporan Tahunan Kegiatan.”
“Sedangkan untuk evaluasi, kami juga memiliki Key Performance Indicators (KPI) sesuai Aspirasi Pemegang Saham (APS),” ujarnya.
Kepada Dewan Juri, Fajar mengungkap efektivitas penyaluran PKBL PT KBI untuk tahun 2019 mencapai 99,82 persen. Lalu tahun 2020, efektivitas penyaluran PK mencapai 134 persen, BL 82 persen, Kolektabilitas Dana PK mencapai 76 persen, Pembinaan MB Naik Kelas 27 persen, dan Program BL Berkelanjutan 82 persen.
Ia juga menegaskan meski memiliki jumlah SDM yang terbatas yaitu 54 orang, namun pelaksanaan Program CSR perusahaannya dapat berjalan optimal karena semua karyawan terlibat. “Kami punya struktur dan tupoksi, namun terkait CSR dalam pelaksanaannya tidak kaku, semua karyawan ikut berperan.”
Program CSR Unggulan dan Adopsi Konsep CSV
Kemudian terkait Program-Program CSR dan PKBL (TJSL), Dirut PT KBI kembali melanjutkan, “Kami telah menjalankan dua program CSR, yang menurut kami dapat disebut program unggulan yang selaras dengan strategi bisnis perusahaan atau telah mengadopsi konsep Creating Shared Value (CSV).”
Pertama, Integrated Farming System (IFS). Berupa pengembangan usaha peternakan berbasis ramah lingkungan dan sumber energi terbarukan. Dengan program ini, perseroan ingin meningkatkan kemampuan peternak dalam pengelolaan usaha agribisnis peternakan. Serta menghadirkan integrasi agribisnis peternakan dengan pengembangan pangan lokal dan potensi wisata daerah.
“Untuk pengelolaan dan pendampingan Program IFS ini, kami bekerja sama dengan Dept. Teknik Pertanian & Biosistem Fakultas Teknologi Pertanian UGM,” katanya.
Program ini pertama kali dijalankan pada 2018-2019 lalu dengan kegiatan survei lapangan di Piyungan, Bantul, Provinsi DI Yogyakarta. Kemudian dilanjutkan dengan membangun instalasi biogas.
“Periode berikutnya di 2020, kegiatan yang kami lakukan meliputi pendampingan pengelolaan biogas, pengembangan daerah instalasi biogas di Imogiri dan Bantul. Lalu, melakukan integrasi pengembangan tanaman pangan lokal melalui Kelompok Wanita Tani di Imogiri dan Bantul. Serta mengintegrasikan pemasaran dengan café “Gubug Dermo” juga berlokasi di Imogiri, Bantul.”
“Nah, di 2021 ini, selain memberikan pendampingan dan pengelolaan integrasi biogas dan pengembangan tanaman lokal, kami juga sedang mengembangkan kawasan terintegrasi berbasis AgroEduWisata di wilayah Imogiri dan Bantul,” sambungnya.
Kepada Dewan juri, Fajar juga menjelaskan para penerima manfaat kegiatan pengolahan limbah menjadi biogas di 2 wilayah Kecamatan di Bantul yaitu Piyungan dan Imogiri.
“Di tahun 2018-2019, ada 6 Kepala Keluarga di Kecamatan Piyungan, dengan pengelolaan perorangan. Tahun berikutnya, bertambah dengan 1 Kelompok Ternak “Lembu Seto” di Kecamatan Imogiri yang terdiri dari 15 orang dengan 21 ekor ternak.”
“Sedangkan output dari kegiatan integrasi peternakan dan pengelolaan biogas yaitu dihasilkan biogas untuk kegiatan rumah tangga, pupuk kandang untuk pertanian dan perkebunan pangan lokal (KWT), dan dalam jangka panjang bisa punya hewan ternak.”
Menurut Fajar, Program IFS yang sudah berjalan sekitar 3 tahun itu, telah memberikan sejumlah manfaat, “Nilai manfaat dan ekonomi yaitu adanya penghematan rata-rata Rp60.000,-/bulan (untuk pembelian tabung gas 3kg) setiap KK. Adanya pendapatan dari penjualan pupuk kandang sebesar Rp8.000,-/kantong. Serta, investasi berupa hewan ternak (1-2 tahun).”
Untuk Program CSR Unggulan Kedua, yaitu Program Kemitraan Sistem Resi Gudang (SRG). Ini berupa kemitraan TJSL PT KBI melalui pembiayaan kepada pada pemilik barang (Poktan/Gapoktan/Koperasi) yang menyimpan barangnya di Gudang dan telah diterbitkan Resi Gudang (RG) sebagai bukti kepemilikan barang yang dijaminkan.
“Program kemitraan ini juga disinergikan dengan TJSL BUMN lain, yaitu PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero), untuk lebih memaksimalkan penyaluran pembiayaan di SRG.”
“Sebaran kemitraan dan komoditas dari Program SRG ini ada di Provinsi Lampung dengan Gapoktan Makmur Manunggal untuk komoditas Beras, Kelompok Tani Sido Rukun, Jawa Timur untuk Beras dan Gabah, dan Koperasi Paripurna Teknovasi Indonesia di Makassar, Sulawesi Selatan berupa komoditas Rumput Laut.”
Fajar memaparkan ada 6 manfaat dari program tersebut bagi perusahaan dan stakeholder. “Pertama, peningkatan transaksi Resi Gudang yang diregistrasikan di ISWARE yang merupakan core business PT KBI.
Sebagai informasi, ISWARE adalah aplikasi yang digunakan untuk mendukung Resi Gudang. Menggunakan aplikasi ini, pemilik komoditas yang tersebar di seluruh Tanah Air, dapat dengan mudah mendaftarkan komoditasnya ke dalam Sistem Resi Gudang untuk dapat diterbitkan dokumen Resi Gudang secara real-time. Sehingga pemilik komoditas dapat segera melakukan kegiatan penjaminan atau perdagangan agar nilai dari komoditas tersebut dapat dimanfaatkan dengan maksimal.
“Manfaat kedua, meningkatkan kepercayaan bagi Lembaga Pembiayaan dalam menggunakan dokumen RG sebagai instrument pembiayaan. Ketiga, jadi media kerjasama dan sinergi dengan BUMN lain (TJSL) dalam penyaluran pembiayaan dengan menjalankan kemitraan SRG.”
“Keempat, PT KBI dapat mengetahui dan memantau akan kebutuhan penerbitan SRG dan pembiayaan dengan RG secara langsung (data penerbitan dan pembiayaan SRG). Kelima, mempertahankan stabilitas harga komoditas sehingga sesuai dengan daya beli masyarakat.”
“Terakhir, meningkatkan kesejahteraan petani karena dapat melakukan tunda jual dan menghindari ‘keterpaksaan’ petani menjual komoditas dengan harga rendah.”
Selain Program IFS dan Sistem Resi Gudang, Program CSR lainnya dari PT KBI yang sejalan dengan bisnis intinya adalah ATM Beras. “Kami membagikan beras lewat mesin ATM untuk warga sekitar kantor pusat kami di Graha Mandiri, Jakarta yang perekonomiannya terdampak pandemi Covid-19,” ujar Fajar kepada dewan juri. “Beras yang dibagikan berasal dari kelompok petani yang masuk dalam program CSR kami.”
Program CSR Bidang Lainnya
Fajar kembali menambahkan, selain kedua program unggulan tersebut, PT KBI juga telah melaksanakan program CSR lainnya, “Di bidang Pendidikan Berkualitas, kami ada Program Bantuan Pendidikan Bagi Siswa Berprestasi, bantuan acara try out SMPIT di Bekasi, Program Belajar Online berupa bantuan paket data bagi pelajar di Bangka Belitung untuk belajar online, beasiswa mahasiswa IPB, Taman Bacaan Berkualitas sinergi dengan BUMN PT Balai Pustaka (Persero).”
“Kemudian, Program Bantuan Sosial Kemasyarakatan dan Bencana Alam, antara lain: bantuan Qur’ban, santunan kepada veteran, Mudik Gratis BUMN, bantuan ke yayasan panti asuhan, dan bantuan Banjir di Bekasi tahun 2020.
“Di masa Pandemi Covid-19 kami memberikan Program Bantuan Penanganan dan Penanggulangan Pandemik Covid-19 antara lain: bantuan APD ke 80 penerima ke nakes dan fasyankes di seluruh Indonesia, tempat tidur ICU untuk pasien Covid-19 di RS daerah Bantul, pembagian nasi bungkus dan masker untuk masyarakat, sembako untuk pekerja informal dan panti sosial, serta ojek online,” tutup Fajar.
Penulis: Teguh Imam Suyudi
FOTO: TopBusiness