Jakarta, TopBusiness – PT Indonesia Asahan Aluminium /Inalum (Persero), sebagai pelaku industri atau pabrikan peleburan aluminium di Indonesia yang telah beroperasi selama lebih dari 4 dekade, senantiasa konsisten menjalankan tanggungjawab sosial dan lingkungan masyarakat melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) dan program kemitraan dan bina lingkungan (PKBL). Perusahaan menyadari bahwa keberlangsungan kegiatan perusahaan, tidak dapat dipisahkan dari peran lingkungan dan masyarakat sekitar.
PT Inalum (Persero) merupakan BUMN perseroan pertama dan terbesar Indonesia di bidang industri pengolahan aluminium. Secara umum aktivitas perseroan yakni melakukan usaha bidang produksi aluminium, dimana terdapat Pabrik peleburan aluminium dan turunannya. Selain itu juga melakukan pemasaran, penjualan, dan distribusi hasil produksi dan produk sejenis lainnya, serta membangun dan mengoperasikan Pembangkit Listrik (PLTA) untuk penggunaan sendiri dan penjualan listrik serta menyewakan sarana dan prasarana yang dimilikinya.
Semua aktivitas tersebut, selain memberikan nilai ekonomi, di sisi lain juga memiliki dampak bagi kehidupan sosial, lingkungan dan masyarakat sekitar. Karena itu sebagai wujud tanggungjawab dan kepedulian perusahaan terhadap hal tersebut, Perseroan juga memiliki komitmen tinggi dengan menetapkan langkah strategis untuk memitigasi dan menekan dampak yang ditimbulkan dari operasionalnya dengan mengembangkan program-program CSR, PKBL atau TJLS (Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan) secara berkesinambungan. Seperti rehabilitasi dan penguatan ekosistem lingkungan dengan melakukan penanaman pohon (penghijauan), pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui kegiatan pelatihan dan pendanaan usaha masyarakat di sekitar perusahaan, pengembangan desa binaan, pembinaan kelompok tani, peternakan, bantuan untuk dunia pendidikan, kesehatan, perbaikan lingkungan dan lainnya.
Terkait pelestarian lingkungan, Inalum telah memperoleh Peringkat Hijau dalam “Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (PROPER)” dari KLH sebuah program untuk kinerja Perusahaan dalam melestarikan lingkungan. Dalam upaya ikut meningkatkan pendidikan, khususnya untuk masyarakat sekitar, PT Inalum antara lain melakukan perbaikan gedung-gedung sekolah, bantuan alat pendukung belajar mengajar, membangun sekolah yang dilengkapi dengan sarana dan prasarana yang lengkap. Perusahaan juga memberikan bantuan kepada universitas-universitas yang ada di Sumatera Utara, bantuan bagi siswa yang berprestasi, pelatihan guru, dan program terkait lainnya. Perusahaan juga menerima siswa dan mahasiswa untuk melaksanakan Kerja Praktek di Perusahaan.
Kepentingan dan harapan stakeholder dalam program-program CSR adalah memenuhi aspirasi dalam hal peningkatan kualitas hidup manusia dan lingkungan yang tercermin dalam peningkatan perekonomian, Sumber Daya Manusia (SDM), dan kelestarian lingkungan di wilayah kerja Inalum pada khususnya dan di Indonesia pada umumnya melalui program-program CSR yang tepat sasaran.
Bahkan perusahaan juga sudah menginisiasi program sosial yang dikaitkan dengan tujuan dan keberlangsungan usaha atau dikenal (creating share value/ CSV) yang bisa memberi manfaat ganda, baik bagi penerima bantuan maupun perusahaan.
“Untuk adopsi program yang ada kaitan CSV, kita ada program mengkonversi tanaman keras milik masyarakat di bawah jalur transmisi jaringan listrik menjadi program budidaya ternak dan tanaman palawija. Selain manfaat ekonomi bagi masyarakat, bagi perusahaan ini juga memberi manfaat, terutama memastikan keamanan pasokan listrik dari PLTA menuju pabrik menjadi lebih aman dari potensi-potensi gangguan pohon ataupun bangunan masyarakat. Selain itu, juga ada program penghijaun dan penanaman pohon di Kawasan Danau Toba, untuk menjaga kelestarian ekosistem darat dan air tetap terjaga. Selain lingkuang menjadi lebih terjaga, bagi perusahaan juga untuk memastikan level air Danau Toba tetap stabil untuk kebutuhan operasional PLTA perusahaan,” papar Ismail Midi, Kepala Departemen CSR PT Inalum saat presentasi dan wawancara penjurian “TOP CSR Awards 2021” pada 3 Maret 2021 melalui video zoom meeting di hadapan tim dewan juri terdiri Thendri Supriatno – Ketua Corporate Forum for Community Development (CFCD), Arnolia Febrianty (Konsultan CSR – ISVI) yang dipandu moderator Ahmad Churi dari Solusi Kinerja Bisnis (SKB),
Dalam presentasi berjudul “CSR yang Selaras dengan Strategi Bisnis Perusahaan”, Ismail Midi didampingi tim CSR (Tober G Sidabutar Manajer CSR, Ali Hasan Harahap, dan Ajie R), juga memaparkan banyak hal tentang inisiasi program CSR, dasar landasan program, tata kelola, dan beberapa program yang dilakukan selama dua tahun terakhir.
Selain konsisten memberikan bantuan-bantuan yang sifatnya donasi dan yang insindentil, seperti bantuan bagi korban bencana alam, bantuan sembako dan lainya, juga ada program-program yang berkelanjutan untuk mendukung bisnis perusahaan jangka panjang. Perusahaan juga melakukan inisiatif program CSR yang dilakukan di era pandemi Covid-19 dan new normal untuk mendukung operasional usaha agar tetap berjalan optimal.
Salah satu program CSR yang menjadi andalan yakni Pengembangan Desa Binaan. Disebutkan, bahwa menurut data statistik, penghasilan cabai di Desa Lubuk Cuik terus menurun. Kemudian sejak 2017, Inalum hadir dengan membangun irigasi untuk manajemen air lahan pertanian. Sejak itu, produksi cabai terus meningkat, dan tahun 2020 sudah bisa swasembada cabai. Manfaat bagi Perusahaan, terdapat 5 (lima) unit tower Transmisi milik di daerah tersebut terjaga karena adanya dukungan program dari masyarakat yang positif. Bagi masyarakat, ada kemandirian perekonomian & peningkatan kesejahteraan dari produk-produk turunan yang dihasilkan.
Dari aspek tatakelola, dalam setiap perencanaan program CSR, Inalum melakukan metode pemetaan kondisi wilayah, modal wilayah yang dimiliki, hingga permasalahan yang ada dan evaluasi dari pelaksanaan yang berbasis Manajemen Risiko. Hal ini untuk memastikan agar program CSR dapat memenuhi semua aspek yang ada dan selaras dengan tujuan organisasi. Begitu juga dalam Pelaksanaan CSR yang disusun dalam perencanaan, dilakukan dengan melibatkan stakeholder dalam bentuk koordinasi, konsultasi dan partisipasi serta memberi ruang bagi program yang merupakan aspirasi dari stakeholder.
Manajemen juga melakukan monitoring yang dilakukan pertama-tama oleh Management dalam bentuk pelaporan kegiatan berkala dan juga bersama-sama dengan stakeholder untuk memastikan tujuan program tersebut sampai kepada stakeholder dan kesesuaian dengan perencanaan yang dapat dilihat lewat indikator-indikator kinerja.
Kemudian juga dilakukan pelaooran berkala program CSR, mulai dari laporan mingguan, bulanan, triwulan semester hingga laporan tahunan. Laporan meliputi progres perkembangan, kendala, hingga dampak progam setelah program selesai dilakukan.
Dalam setiap program juga dilakukan evaluasi berpedoman terhadap sasaran progam yang telah ditetapkan dalam perencanaan dengan kondisi lapangan yang sesungguhnya. Proses evaluasi melibatkan pihak Inalum dengan pelaksana program secara langsung. “Hasil evaluasi kemudian dikomunikasikan bersama tim kerja yang telah dibentuk sebagai dasar untuk perbaikan selanjutnya,” tandas Ismail Midi.
Penulis: Ahmad Churi