Jakarta, TopBusiness—Dalam menjalankan program CSR (corporate social responsibility), PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) mulai terfokus kepada sejumlah poin tujuan dalam SDGs (Sustainable Development Goals).
“Dari 17 tujuan yang ada dalam SDGs, CSR kami memfokuskan kepada lima di antara itu,” kata Corporate Secretary ASDP Indonesia Ferry, Shelvy Arifin, hari ini, dalam presentasi untuk Dewan Juri Top CSR Awards 2021—suatu ajang penilaian-penghargaan program CSR yang digelar Majalah TopBusiness bersama sejumlah lembaga.
Shelvy mengatakan bahwa salah satu contoh pemfokusan tersebut, adalah program CSR untuk peningkatan kualitas pendidikan.
Dalam menghubungkan program CSR dengan SDGs pun, ASDP selalu membuat pemetaan tertentu. “Kami mempetakan, mana yang dampaknya bersifat tidak langsung, bersifat langsung, dan mana yang moderat,” Shelvy menjelaskan lagi.
Pada kesempatan presentasi tersebut, Shelvy juga menjelaskan adanya program CSR yang mengandung aspek CSV (creating shared value). Program tersebut adalah pemberdayaan wanita yang merupakan pasangan dari para perantara tiket yang banyak beroperasi di pelabuhan.
Dalam hal tersebut, ASDP memberikan bantuan mesin jahit. “Juga, kami memberikan bantuan edukasi UMKM (usaha mikro, kecil, dan menengah) untuk para wanita tersebut.”
Shelvy pun menjelaskan bahwa, saat dampak Covid-19 terjadi di wilayah operasional pelabuhan, ASDP memberikan bantuan kepada wanita-wanita tersebut.
Saat masa dampak Covid-19 pun, perusahaan tersebut melalui program CSR menggelar sejumlah program penanggulangan. Hal tersebut bersifat internal atau juga eksternal.
Untuk yang internal, contohnya adalah pembagian makanan ekstra ke karyawan, serta pembagian masker untuk karyawan. Contoh yang bersifat eksternal adalah program Senyum Peduli ASDP, yang tertuju kepada pengemudi truk.
Sementara, pada presentasi yang sama, Manajer Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) ASDP Indonesia Ferry, Mario Sardadi, mengatakan bahwa pihaknya saat ini sedang dalam proses untuk mengintegrasikan CSR dengan ISO 26000. Ada konsultan eksternal yang membantu persiapan tersebut.
“Dan selanjutnya, tentunya kami segera menerapkan ISO 26000 dalam CSR,” kata Mario.
CSR yang digelar ASDP pun, Mario menambahkan, mulai menggunakan indikator acuan tertentu dalam mengukur dampak positif untuk perusahaan. Itu adalah SROI (social return on investment). “Kami juga sedang menyusun SR (social responsibility) Index,” Mario menjelaskan.