Setiap orang berusaha untuk mencapai zona nyaman impiannya. Ketika seseorang telah berada pada zona nyamannya, mereka ingin berlama-lama di sana kemudian enggan untuk keluar darinya. Padahal saat zona nyaman terlalu lama disinggahi, ia akan berubah menjadi jebakan bagi seseoarang karena tidak lagi maju dan berkembang. Zona nyaman itu ada masa kadaluarsa. Menaklukkan zona tantangan baru akan membuat seseorang menemukan zona nyaman berikutnya di masa depan. Zona tantangan itu bernama wirausaha.
Penulis: Paroji (Pegawai Bea & Cukai Semarang)
Ketika kita masih bekerja dan berpenghasilan di saat pandemi seperti sekarang ini, tentu kita termasuk orang yang beruntung karena di saat yang sama sebagian orang dirumahkan atau di-PHK oleh pemberi kerja atau anda termasuk korban PHK. Menurut para pengamat, pola krisis ekonomi mengalami pengulangan setiap sepuluh tahunan (1998, 2008, 2019-2021). Bukan hal yang mustahil pada tahun 2030-an juga akan terjadi hal yang sama.
Apakah di tahun itu kondisi kita akan seberuntung sekarang, masih bekerja atau mengulangi ketidakberuntungan yang sama yakni menjadi korban pemutusan hubungan kerja. Mungkin kita pernah berpikir bahwa saat ini penghasilan masih berlebih bahkan bisa menabung dan rekreasi menikmati hidup. Beberapa tahun ke depan, punya kesempatan promosi, naik jabatan, tambahan penghasilan yang semakin besar.
Baiklah. Anggap saja rencana kenaikan jabatan dan penghasilan adalah rencana A. Bagaimana jika rencana A tersebut tidak terjadi. Apa rencana B-nya? Nah, selanjutnya kita bahas rencana B. Berangkat dari asumsi awal bahwa kita sebagai masyarakat pekerja (gajian) yang tidak memiliki skill/ketrampilan usaha.
Rencana B, menciptakan penghasilan tambahan dari luar pekerjaan saat ini. Bagaimana bisa? Usaha itu kan susah kalau tidak ada bakat? Iya, memang susah. Ketrampilan usaha juga bisa dilatih sebagaimana teori kepemimpinan, ketrampilan usaha memang ada yang bawaan lahir (bakat), ada pula yang tumbuh karena latihan.
Pada kesempatan inilah kita akan membahas langkah-langkah awal menumbuhkan benih ketrampilan berusaha bagi pemula. Oleh karena itu, langkah yang paling aman bagi pemula adalah melatih ketrampilan dagang/usaha sembari melakukan pekerjaan saat ini. Kebutuhan hidup sehari-harinya telah dicukupi oleh gajinya.
Ada dua syarat etis yang harus dipenuhi ketika melatih ketrampilan usaha ini. Pertama, kegiatan usaha tidak boleh mengganggu waktu dan pekerjaan saat ini. Kegiatan usaha sepantasnya mengurangi waktu istirahat Anda bukan waktu pekerjaan. Pastikan juga performa kerja Anda saat ini tidak menurun karena melakukan usaha sampingan. Itu sebuah pengobanan yang pantas untuk masa depan.
Kedua, kegiatan usaha tidak boleh berhubungan dengan pekerjaan saat ini agar tidak timbul konflik kepentingan dalam diri. Tetap menjaga profesionalisme pekerjaan. Pada tahap awal ini, semua kegiatan usaha kita lakukan secara mandiri tanpa bantuan pekerja/anak buah agar dapat merasakan sendiri pengalaman menjalankan usaha. Kalaupun dibantu cukup dibantu oleh orang-orang terdekat,kakak-adik atau pasangan dengan bantuan sukarela. Usaha anda belum mampu membiayai hidupnya sendiri, apalagi menggaji orang lain. Manfaat lainnya, kita benar-benar menguasai bidang usaha yang ditekuni agar terhindar dari penipuan dan ketidakjujuran pekerja di masa yang akan datang ketika usaha semakin berkembang.
Memilih jenis dan bidang usaha
Pilihan usaha paling sederhana antara menjual jasa atau barang. Jasa berhubungan ketrampilan yang dimiliki oleh seseorang. Ketrampilan secara umum tidak perlu dibeli, bahkan cukup dipelajari dan dikuasai secara otodidak. Ia tidak akan akan habis walaupun dijual setiap hari. Menjual barang secara sederhana dapat diartikan memindahkan suatu barang dari suatu tempat berharga murah menuju tempat dimana barang tersebut lebih mahal. Selisih harga dikurangi biaya opersional itulah keuntungan. Pilihan bidang usaha bisa dimulai dari hal-hal yang disenangi/hobi atau dari hal-hal kecil yang bisa segera menghasilkan omzet penjualan yang bagus.
Keuntungan bukan tujuan utama dalam menjalankan usaha masa awal. Tujuan utamanya pembelajaran menjadi wirausaha. Mengasah mental dan jiwa wirausaha. Namun demikian, proses pembelajaran yang segera menghasilkan keuntungan merupakan sebuah berkah tersendiri karena akan memicu dan mengobarkan semangat berwirausaha. Anggaplah itu sebagai nilai bonus.
Masuklah kedalam lingkungan orang-orang positif
Memasuki dunia usaha/bisnis tentu banyak hambatan dan tantangan yang akan menguras tenaga, pikiran, dan mental. Dibutuhkan ketahanan mental yang kuat untuk menghadapinya. Pengusaha pemula butuh lingkungan yang selalu mendukungnya. Milikilah sahabat yang selalu mendukung hal-hal positif yang anda lakukan atau carilah komunitas bisnis yang sedang dijalani di dunia nyata maupun maya (media sosial) kemudian cari orang yang berpikiran positif dan mau berbagi ilmu. Ia akan memberikan masukan dan semangat ketika melihatmu terjatuh dan patah semangat.
Mulailah usaha lebih awal di usia muda, bangunlah lebih cepat saat terjatuh. Jangan takut dengan kegagalan karena sejatinya kegagalan adalah anak tangga menjuju kesuksesan. Ketika anda sudah sukses jualan, langkah selanjutnya adalah memiliki produk sendiri. Ketika telah sukses jualan produk sendiri, langkah selanjutnya scale-up yaitu meningkatkan skala bisnis usaha dari UKM (usaha kecil dan menengah) menjadi sebuah perusahaan.
Ciri-ciri UKM yang sudah siap ditingkatkan antara lain, usaha sudah kewalahan dan menolak order, membutuhkan tenaga ahli yang akan mengambil alih sebagian pekerjaan pemilik usaha, memiliki konsumen loyal ditandai dengan penjualan konsisten dan repeat order.
Kapan boleh resign dari pekerjaan saat ini
Tidak ada aturan baku dalam hal ini tetapi paling tidak usaha yang akan menjadi tulang punggung tunggal kebutuhan anda seharusnya melebihi penghasilan anda dari pekerjaan saat ini. Dari sisi nominal uang misalnya, usaha anda sudah menghasilkan rasio 200% atas penghasilan dari pekerjaan saat ini. Syarat aman berikutnya, usaha anda sudah di-scale up artinya usaha sudah mapan, sudah bisa membiayai kelangsungan hidupnya dan berisiko kecil gagal.