Jakarta, TopBusiness – Ketua Umum Komite Rempah Nusantara, Khairul Mahali, mendorong agar Indonesia bisa fokus kepada komoditas rempah-rempah, sehingga menjadi produk ekspor unggulan di kancah dunia internasional.
“Kita belum pernah fokus pada rempah, padahal rempah ini lebih dulu dari kelapa sawit dan komoditas lainnya. Tapi karena tidak fokus, maka yang kita ekspor dari Indonesia itu hanya CPO dan turunannya, kemudian karet, kopi, teh dan sebagainya,” tutur dia saat memaparkan presentasi bertema Rempah Indonesia Membumbui Dunia, di DIALOG NASIONAL via online [zoom] dengan thema “Spice Up The World with Added Value yang digelar Lembaga Kajian NawaCita (LKN), di Jakarta, Kamis.
Menurut Khairul, ekspor produk pertanian Indonesia mengalami pertumbuhan, yang salah satunya adalah rempah-rempah. Indonesia menjadi salah satu produsen rempah-rempah dan termasuk dalam 5 negara produsen rempah-rempah terbesar di dunia. Saingan Indonesia, adalah Madagaskar, Vietnam, India dan China.
“Indonesia harusnya terbesar, tapi saingan kita itu Madagaskar, yang notabene barang atau produk kita juga. Ekspor kita tidak bisa direct langsung, karena ada beberapa hal yang belum di endorse di WTO. Jadi kadang-kadang ekspor kita itu via vietnam, via India, via China. Padahal, itu produk-produk kita,” ungkap Khairul.
Ekspor rempah Indonesia mengalami pertumbuhan 45 kali lipat dari tahun 1990-2015. Namun setelah itu mengalami penurunan sekitar 27,2 persen hingga 2019.
Kembali Khairul menegaskan, kenapa rempah ini perlu sekali mendapatkan perhatian. Pertama adalah healthy product. Ini adalah organik, bahan-bahan yang tanpa bahan kimia. Yang kalau berbicara tentang rempah tentunya ini yang betul-betul 100 persen murni. Kedua, good quality and competitive price.
Selain itu, dia menambahkan ada peluang produk rempah di pasar ekspor. Sebab, pertama, kebutuhan terhadap rempah diekspor cenderung stabil dan tumbuh, baik untuk bahan makanan, parfum, maupun farmasi.
Kedua, tren penggunaan rempah organik yang terus meningkat di ekspor.
Ketiga, Vietnam dan China sebagai pemasok utama saat ini mengalami measures terkait penggunaan pestisida.
Keempat, cita rasa rempah Indonesia yang khas karena volcano land.