Jakarta, TopBusiness – PT Kideco Jaya Agung terus konsisten dalam menyelenggarakan program Corporate Social Responsibilty (CSR) atau tanggung jawab sosial perusahaan kepada masyarakat sekitar. Sebagai perusahaan produsen komoditas batubara dengan lokasi pertambangan di Kabupaten Paser, Kalimantan Timur itu, Kideco sadar betul arti penting CSR tersebut. Makanya, dari sisi kebijakan dan tata kelola CSR ini pun menunjukkan begitu stragetisnya CSR ini, pasalnya bakal mendukung pertumbuhan dan keberlanjutan Kideco.
Hal itu terlihat dari komitmen para top management Kideco yang tertuang dalam perubahan Visi perusahaan demi untuk memprioritaskan program CSR itu. Hal ini seperti diakui oleh Leonardus Herwindo, Direktur Kideco kepada Dewan Juri saat mengikuti tahapan penjurian “TOP CSR Awards 2022” yang digelar Majalah TopBusiness, secara virtual, Jumat (25/2/2022).
“Kami mengklaim perusahaan ini sebagai perusahaan yang bertanggung jawab tidak hanya secara bisnis dan profit, tapi juga bertanggungjawab secara sosial dan keberlanjutan di daerah di semua tempat kita beroperasi saat ini,” tandas Leo, mengawali presentasi kala itu. Dalam sesi penjurian itu, dirinya didampingi tim CSR Kideco yakni, M. Luqman Hakim (CSR Manager), Suriyanto (Eksternal Relation Team Manager), dan tim CSR lainnya, Anang Bagus, Hikmatullah, Isro’ Ayyubi Rambe, Khariryan Arga, dan Achmad Ali R.
“Maka dari itu, di 2021 lalu, kami baru saja mengumumkan visi baru kami, yakni ‘Penyedia Energy Paling Andal dan Ramah Lingkungan di Indonesia yang Menciptakan Masa Depan yang Berkelanjutan’,” terangnya.
Dengan Misinya adalah: ‘Memaksimalkan nilai bagi pemangku kepentingan; bertanggung jawab secara sosial untuk Indonesia yang lebih baik; berkontribusi secara ramah lingkungan untuk kehidupan yang harmonis; terus mengembangkan sumber daya manusia untuk keunggulan organisasi.’
Selain Viai-Misi perusahaan, Kideco juga memiliki Visi-Misi CSR, yakni Visi CSR: ‘Bersama Kideco Menuju Masyarakat Mandiri.’ Dengan Misi CSR: ‘Peningkatan kapasitas masyarakat dalam berbagai bidang kehidupan; Investasi sosial yang bertanggung jawab; dan Harmonis & ramah lingkungan.’ Adapun Nilai Inti perusahaan adalah, Synergy, Ownership, Agility, Unity in Diversity, Social Responsibility, dan Integrity.
Kideco merupakan perusahaan yang sudah berdiri puluhan tahun lalu, tepatnya didirikan pada 1982 silam. Saat ini, perusahaan merupakan produsen batubara terbesar ketiga di Indonesia dengan pangsa pasar dalam negeri sebesar 37% dan luar negeri sebanyak 63%. Untuk produksi batubara pada tahun 2021 lalu sebanyak 35,8 juta ton dengan pencapaian produksi batubara kumulatif 600 juta ton. Angka ini meningkat dari 2020 lalu yang sebesar 33 juta ton batubara.
Pengoperasian Kideco sebagai penambang batubara memang berawal dari Keputusan Dirjen Pertambangan Umum Republik Indonesia Nomor 291 K/2014/DDJP/1992 yang dikantonginya. Regulasi ini menyebutkan Kideco sebagai pemegang Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B) dengan luas area 47.500 hekatre (ha).
Komitmen Perusahaan
Dalam mengusung porgram CSR Kideco, memang tak lepas dari komitmen perusahaan. Hal ini seperti dijelaskan secara gambalang oleh Lukman Hakim mulai dari kebijakan, pendanaan, keterlibatan, hingga struktur organisasi. Dalam hal kebijakan, Kideco sudah membuat SOP, membuat kebijakan dan tujuan kebijakan PPM (Pengembangan Pemberdayaan Masyarakat), menetapkan empat program prioritas, menetapkan tiga target prioritas, dan code of conduct.
Lalu dalam hal pendanaan, Kideco berkomitmen secara konsisten mengalokasikan daan CSR lebih dari 1% dari net profit, dilakukan carry over biaya atau program ke tahun berikutnya apabila belum terlaksana, dan adanya proses brokrasi terkait pendanaan ini yang mudah. Adapun terkait dengan keterlibatan, pihaknya menggelar multi stakeholder workshop, adanya biweekly meeting dengan Dept External Relation Sustainablity (ER-S), dan tentu saja melakukan kunjungan ke lokasi binaan ER-S.
“Sementara komitmen perusahaan dalam hal struktur organisasi, kami membentuk Departemen External Relation Sustainablity (ER-S), dan ini juga dipimpin langsung oleh Direktur atau Chief Corporate Servcie Officer, serta membentuk Komite CSR yang beranggotakan seluruh PIC Departemen Perusahaan,” ujar Lukman.
CSR Dukung Pertumbuhan dan Keberlanjutan
Lebih jauh ditegaskan Lukman saat penjurian itu, bahwa perusahaan telah memiliki beberapa program CSR yang dinilai turut mendukung pertumbuhan dan keberlanjutan perusahaan. Salah satunya Program Penyediaan Air Bersih bagi Masyarakat Pesisir dan Pengembangan Unit Usaha Air Minum Isi Ulang.
Dalam program ini, Desa Muara Adang dan Muara Telake merupakan dua wilayah mitra binaan Pengembangan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) Kideco yang berada di kawasan pesisir. Berdasarkan hasil pemetaan sosial dan analisa kebutuhan, penyediaan air bersih merupakan salah satu kebutuhan mendasar bagi warga kedua desa tersebut. “Maka Kideco hadir dengan memberi bantuan berupa instalasi pengelolaan air bersih (WTP) guna memenuhi kebutuhan dasar masyarakat,” ujar dia.
“Sebagai bentuk jenis usaha turunan dikembangkan pula unit usaha air minum isi ulang berbasis reverse osmosis yang dikelola secara mandiri melalui unit koperasi. Program ini sebagai upaya peningkatan ekonomi masyarakat. Dan penerima manfaat program ini sebanyak 3.658 jiwa atau 1.189 kepala keluarga dari dua desa itu. Yakni Muara Adang sebanyak 498 KK atau 1.278 jiwa dan di Muara Telake sebanyak 691 KK atau 2.380 jiwa,” sambung Lukman.
Program ini juga, ditegaskan Lukman, sudah mengadopsi prinsip Creating Shared Value (CSV) yakni Berbagi Manfaat Bersama, sehingga perusahan dan stakeholdernya, sama-sama merasakan manfaatnya. Bagi masyarakat, tentu saja kesehatan dan perilaku hidup bersihnya meningkat, lalu pengeluaran rumah tangga pun menurun. Dan dengan adanya air kemasan juga, membuat penghasian atau taraf hidup mereka turut menaik serta adanya kemandirian bagi masyarakat itu.
“Bagi pemerintah tentu saja program ini telah terbantu dalam hal sanitasi dan dukungan dananya, lalu tercipta lapangan kerja baru, serta tingka kesejahteraan masyarakat terkerek. Dan tentu saja manfaata bagi perusahaan adalah selain program tercapai ada juga manfaat zero conflict dan adanya dukungan sosial dari masyarakat. Tentu pada akhirnya, kami akan mendapat award dan nilai positif,” ungkap dia.
Program CSR selanjutnya yang turut menopang pertumbuhan dan keberlanjutan dari perusahaan adalah Program Gerakan Sadar Mandiri, Pada Kelompok Wanita Binaan Rutan Kelas IIB Tanah Grogot Berbasis Entrepreneurship.
Program Geakan Sadar Mandiri ini didasari pertimbangan upaya pemberdayaan warga binaan di RUTAN kelas IIB Tanah Grogot, Kabupaten Paser agar warga binaan ini memiliki skill dalam membuka usaha produktif. Atas dasar pemikiran itu dan upaya mempercepat peningkatan kesejahteraan masyarakat khususnya warga binaan agar selepas dari Rutan bisa memiliki usaha produktif, maka Kideco berinisiatif untuk menyediakan pelatihan dan pendampingan pada warga binaan Rutan kelas IIB Tanah Grogot itu.
“Program ini cukup berhasil karena output-nya itu peningkatan value keterampilan warga binaan Rutan atau Lapas IIB Grogot dalam mengembanagkan potensi yang bernilai ekonomi yaitu pembuatan roti, amplang, gorengan, dan lainnya. Adapun secara outcome-nya, modal investasi bagi warga binaan Lapas IIB pasca massa pemasyarakatan selesai, dari hasil penjualan roti, amplang, gorengan, kerajinan tangan, dan lainnya itu dimana sekitar 75% keuntungan tersebut dibagikan secara merata kepada warga binaan lapas IIB yang tergabung dalam kelompok Gerakan Sadar Mandiri (GSM). Dan ini jelas membuka peluang usaha baru, apalagi memang roti dan amplang itu jadi produk unggulan warga binaan itu dan mendapat izin dari BPOM serta dipasarkan secara luas,” beber Lukman.
Program CSR Unggulan
Selain dua program besar tadi, ternyata Kideco juga memiliki sederet program CSR unggulan yang patut dibanggakan dengan target dan sasarannya adalah masyarakat Kabupaten Paser itu. Tercatat secara total ada 23 program CSR unggulan dari berbagai bidang baik itu CSR yanag sifatnya internal maupun eksternal.
sebagai contoh, dalam bidang lingkungan, Kideco sudah mengembangkan program Pemberdayaan Petani Berbasis Pertanian Berkelanjutan di Desa Samurangau. Dalam program ini, disambung Suriyanto, Kideco merupakan pelopor dalam sektor tambang untuk program pertanian terpadu, hal ini dibuktikan dengan hasil penilaian Komite CSR CFCD (Corporate Forum for Community Development) dalam mengukur kinerja PPM/CID Kideco setelah dua kali berturut-turut meraih Propernas Hijau dan puncaknya meraih Proper Emas tahun 2019 baik tingkat provinsi maupun nasional.
“Dimana hasil penilaian Komite CSR CFCD memberikan penghargaan CSR Awards 2014 (Platinum) & ISDA/SDGs Awards 2017 (Platinum) memiliki dimensi kemandirian dan keberlanjutan seperti program budidaya ternak, perikanan, perkebunan, pengolahan pemanfaatan limbah pertanian-peternakan (pupuk super organic, biogas, biourine), pusat pelatihan, sentra home industri dan agrowisata yang ditempatkan dalam kawasan seluas 6,5 hektar. Ini tidak hanya untuk pertanian terpadu tetapi juga terintegrasi dengan pengelolaan/perlindungan keanekaragaman hayati atau biodiversity dan pemulihan habitat alami yang andal dengan mengedepankan konsep ‘Green Edu Eco Agro Wisata’,” jelas dia.
Lalu untuk bidang pelibatan dan pengembangan masyarakat, salah satunya ada program Kampoeng CSR to SDGs. Dalam hal ini, Kideco berkomitmen melaksanakan semua regulasi yang ditetapkan Pemerintah Republik Indonesia dan memenuhi norma-norma International (ISO 26000 dan ISO lainnya) dan berkontribusi dalam pencapaian SDGs melalui “Kampong CSR”.
“Ini tertuang di dalam; pertama, dokumen Rencana Strategis dan Rencana Kerja Community Involvement & Development/CID atau disebut Pengembangan & Pemberdayaan Masyarakat/PPM; kedua, dokumen Rencana Induk PPM KIDECO; dan ketiga, dokumen Road Map Program SDGs sampai tahun 2030,” pungkas Suriyanto.
FOTO: TopBusiness