Jakarta, TopBusiness – Sebagai anak perusahaan PT PLN (Persero), PT PLN Batam menyadari pentingnya melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility/CSR) terhadap masyarakat dan lingkungan sekitarnya, karena dengan melakukan hal ini maka dukungan masyarakat terhadap perusahaan dalam bidang ketenagalistrikan diharapkan akan terus berkelanjutan.
Manajaer CSR PLN Batam Suprianto menjelaskan bahwa perusahaan memandang program CSR memegang peranan yang sangat besar dalam mewujudkan keberlangsungan usaha Perusahaan. Karena itulah PT PLN Batam memiliki komitmen jangka panjang untuk melaksanakan program CSR sebagai bagian dari tanggung jawab Perusahaan terhadap masyarakat dan lingkungan. Komitmen ini telah dilaksanakan secara konsisten oleh PT PLN Batam melalui penyediaan anggaran CSR setiap tahun dan melaksanakan program CSR secara sistematis dan berkelanjutan.
“Pelaksanaan program CSR yang mendukung pembangunan berkelanjutan merupakan wujud komitmen kami dalam menyeimbangkan kepentingan ekonomi dengan berbagai upaya untuk kepentingan aspek lingkungan dan sosial dengan meningkatkan hubungan dengan stakeholder dan meningkatkan citra perusahaan,”kata Suprianto dalam wawancara penjurian Top CSR Awards 2022 yang digelar Majalah Top Business secara virtual pada Jumat (4/3/2022).
Suprianto menyebut saat ini PLN Batam telah memiliki Roadmap dalam jangka 5 Tahun dan Pedoman CSR yang selalu di perbaharui sesesui dengan RJP dan kepentingan perusahaan yang berdampak terhadap lingkungan, ekonomi dan sosial masyarakat di lokasi Usaha Perusahaan.
Selain itu dalam upaya menghadirkan program CSR yang mendukung pembangunan berkelanjutan, perusahaan juga melakukan lima pendekatan dalam merumuskan progam CSR Yakni; Pertama pendekatan reable & reduction of cost, dengan engutamakan keandalan dan mempertimbangkan biaya yang optimal dan least Cost.
Kedua, pendekatan inovative yakni dengan menciptakan bisnis yang innovative dalam meningkatan Revenue PLN Batam. Ketiga pendekatan green dengan berupaya menurunkan emisi karbon dan mendukung pemerintah mengurangi impor BBM. Keempat pendekatan human capital & stakeholder relationship yakni sebuah upaya untuk meningkatkan kapasitas pegawai,memberikan kepuasan dan kwalitas Pelayanan (Stakeholder). Dan terakhir pendeketan Technology Improvement yang adaftif terhadap perubahan teknologi informasi .
Program CSR Unggulan
Dengan menggunakan pendekatan tersebut PLN Batam mampu menghasilkan program-program CSR yang sejalann dengan strategi bisnis serta mendukung pembangunan yang berkelanjutan. Diantara program-program CSR tersebut antara lain pengembangan komunitas petani rumput laut di Pulau Amat Belanda dan pulau-pulau sekitarnya di kawasan Belakangpadang, Batam, Kepulauan Riau. Ini merupakan program untuk memaksimalkan potensi kekayaaan laut di wilayah Provinsi kepulauan Riau melalui pengembangan budidaya rumput laut.
Program ini juga merupakan upaya PLN Batam untuk menangani dampak ekonomi masyarakat pada sektor kelautan dan perikanan akibat musibah pandemi Covid-19. Bekerjasama dengan DPD Posko Perjuangan Rakyat (POSPERA) Provinsi kepulauan Riau PLN Batam membangun gudang penampungan dan pengolahan rumput laut bagi masyarakat Pulau Amat Belanda. Selain itu PLN Batam juga menyalurkan bantuan bantuan sebanyak 100 unit keramba jaring apung dan 3.7 ton bibit rumput laut cottonii yang diberikan pada bulan April 2020 lalu.
“Program ini kami namai Rengkam di Perbatasan yaitu sebuah program yang juga pilot UMKM Pengelolaan Komunitas Petani Rumput Laut yang berada di Provinsi Kepri, dilaksanakan di pulau Amat Belanda yang mempunyai penduduk sekitar 100 merupakan pulau bekas tempat prostitusi yang mempunyai tingkat perekonomian,pendidikan dan sosial yang yang rendah, untuk mencukupi kebutuhanya mengandalkan bantuan dari masyarakat dan perusahaan di sekitarnya,” kata Suprianto.
Suprianto menuturkan program ini memberikan sejumlah manfaat khususnya bagi masyarakat terkait. Seperti berkembangnya ekonomi bagi kelompok petani rumput Pulau Amat Belanda dan 4 pulau lainya yang berada di Kepri. Program ini juga membantu Prospera (Posko Perjuangan Rakyat Kota Batam) membantu dalam melaksanakan pelatihan dan pengawasan untuk komunitas petani Rumput Laut.
“adapun manfaat bagi perusahaan yakni membantu UMKM untuk berkembang dan mandiri, tidak adanya tunggakan listrik dari pelanggan Pulau amat belanda, adanya peningkatan pemakaian energi listrik untuk proses rumput laut, meningkatkan hubungan yang harmonis dengan stakeholder dan meningkatkan citra positf perusahaan baik lokal maupun nasional,” ujar Suprianto.
Tentang PLN Batam
PT PLN Batam merupakan anak usaha PT PLN (persero) yang berdiri tanggal 3 Oktober 2000 dan bergerak dalam usaha penyediaan tenaga listrik bagi kepentingan umum di wilayah Pulau Batam dan sekitarnya. Pada Juni 2008 PT PLN Batam melakukan rebranding menjadi b’right PLN Batam.
Tahun 2015 bright PLN Batam membantu PT PLN (Persero) Wilayah Riau & Kepualuan Riau dengan interkoneksi Batam-Bintan. Interkoneksi kelistrikan adalah bagian program merangkai pulau.Tahap awal daya Listrik dialirkan sebesar 20 MW dari Batam ke Bintan melalui gardu induk Tanjung Uban sebagai titik terima energi dari saluran kelistrikan Batam. Proyek interkoneksi jaringan 150 KV berjarak ± 17,9 KM dari Batam ke Bintan ini digesa untuk menjawab keraguan PMA yang akan berinvestasi serta untuk menopang pertumbuhan perekonomian provinsi Kepulauan Riau menuju double digit. Hingga saat ini jumlah daya listrik yang dikirim ke Pulau Bintan adalah 60 s/d 80 MW.
Sampai dengan semester pertama tahun 2021, b’right PLN Batam memiliki kapasitas terpasang kurang lebih 623,286 MW dan daya mampu kurang lebih 551 MW dengan beban puncak Batam-Bintan 465 MW. Di sisi produksi, sejak tahun 2004 b’right PLN Batam menerapkan fuel mix strategy, dan sampai dengan tahun 2021 komposisi pemakaian energi primer tercatat sebesar 75 % menggunakan bahan bakar gas, 24,9 % menggunakan bahan bakar batu bara dan 0.1 % berbahan bakar minyak.
Di usia ke-21 bright PLN Batam telah menjadi perusahaan yang berkembang tidak hanya menyalurkan energi untuk pulau Batam namun hingga ke beberapa daerah di Indonesia. bright PLN Batam diberi penugasan oleh PT PLN (Persero) selaku holding untuk membantu program 35.000 MW yang dicanangkan oleh pemerintah saat ini demi menuntaskan masalah kelistrikan dan menaikkan rasio elektrifikasi di beberapa daerah di Indonesia. Bentuk partisipasi bright PLN Batam adalah menyediakan pembangkit listrik di beberapa daerah di wilayah usaha PT PLN (Persero) menggunakan Mobile Power Plant (MPP) berbahan bakar gas dengan total kapasitas 500 MW. Untuk proyek MPP 500 MW bright PLN Batam membentuk unit bisnis agar fokus terhadap proyek tersebut yaitu bright Energy Services (bES).
Penulis: Abi Abdul Jabbar S