Jakarta, TopBusiness – Dampak pandemi Covid-19 turut dirasakan oleh PT BPR BKK Muntilan (Perseroda). Kendati demikian perusahaan yang bergerak di bidang layanan perbankan masih berada pada tren positif. Hal itu seperti terlihat dari hasil paparan perusahaan pada sesi penjurian TOP BUMD Awards 2022 yang digelar secara virtual, Jumat (18/3/2022) lalu.
Agustinus Subekti Rahyuwono selaku Direktur Umum dan Kepatuhan PT BPR BKK Muntilan, mengungkap secara ringkas kinerja bisnis berdasarkan tingkat kesehatan bank di periode tahun 2021, yakni antara lain CAR 29,81%, modal inti 28,44%, KAP 7,28%, PPAPWD 100,00%, NPL Gross 10,08%, ROA 2,08%, NIM 7,73%, BOPO 82,04%, Cash Ratio 17,15%, dan LDR 79,23%.
Untuk diketahui, PT BPR BKK Muntilan memiliki aktivitas penghimpunan dana masyarakat dalam bentuk tabungan dan deposito dan penyaluran kredit kepada masyarakat. Perusahaan ini memiliki visi untuk mewujudkan Bank yang semakin sehat, kuat dan efisien. Dengan misi antara lain Memperbaiki kinerja dan kualitas sumber daya manusia; Meningkatkan kualitas bank; Memperkuat daya saing; serta Mendorong bekerja lebih profesional dan efisien.
Kembali ke soal kinerja perusahaan, Agustinus mengakui bahwa dikarenakan dampak pandemi Covid-19 yang sangat berpengaruh bagi perusahaan perbankan, target yang telah ditetapkan oleh pemegang saham di tahun 2021 belum sesuai dengan Rencana Bisnis Bank yang telah disahkan melalui RUPS
“Asset direncanakan Rp226.330.573 ribu terealisasi Rp 222.268.263 ribu (98,20%), Damas direncanakan Rp192.036.172 ribu terealisasi Rp191.172.923 ribu (99,55%), Kredit direncanakan Rp187.343.413 ribu terealisasi Rp173.880.768 ribu (92,81%), Pendapatan direncanakan Rp28.982.030 ribu terealisasi Rp25.898.922 ribu (89,36%), Biaya direncanakan Rp24.268.198 ribu terealisasi Rp21.386.753 ribu (88,12%) dan Laba direncanakan Rp4.713.832 ribu terealisasi Rp4.512.168 ribu (95,72%),” ungkapnya.
Inovasi
Walaupun pandemi Covid-19 dirasa cukup memiliki dampak untuk kinerja bisnis, sejatinya BPR BKK Muntilan sudah melakukan beberapa terobosan atau inovasi. Upaya ini dilakukan perusahaan, baik dalam rangka mencapai target maupun agar produk yang ditawarkan dapat bersaing di pasar, khususnya di masa pandemi.
“Di saat pandemic covid-19 belum berakhir, kita masih selektif untuk mengucurkan produk kredit. Misalnya dengan variasi suku bunga dan jangka waktu serta skim produk menyesuaikan dengan kondisi usaha masyarakat,” kata Agustinus.
Tidak berhenti sampai di situ, masih seputar inovasi yang telah dilakukan, BPR BKK Muntilan juga melakukan terus berupaya mengoptimalisasi pemanfaatan teknologi informasi untuk menunjang kelancaran operasional, pelaporan maupun pelayanan yang prima dan lebih baik sesuai dengan peraturan berlaku.
“Untuk saat ini kita sudah memulai pelayanan pembayaran realtime dengan menggunakan smartphone, pelayanan jemput bola di lapangan dilakukan petugas untuk melayani nasabah dengan IBS Branchless, tujuannya untuk memudahkan akses pelayanan kepada masyarakat,” tandasnya.
Sejurus dengan inovasi yang dilakukan, dalam hal penilaian tata kelola perusahaan atau GCG (Good Corporate Governance), BPR BKK Muntilan juga telah melakukan assessment. Seperti dikatakan Agustinus,Skor Penilaian GCG untuk periode pelaksanaan tahun 2021 berdasarkan self assesment yang dibuat oleh bidang manajemen resiko perusahaan memperoleh score komposit 1,29, dengan Predikat Komposit: Sangat Baik.
“Kami dapat simpulkan bahwa secara keseluruhan PT. BPR BKK Muntilan (Perseroda) telah menerapakan tata kelola dengan baik sesuai dengan ketentuan aturan yang berlaku,” jelas Agustinus.
Kontribusi
Seperti BUMD lainnya, BPR BKK Muntilan juga memiliki peran bagi daerah, di mana menjadi salah satu sumber pendapatan asli daerah (PAD). Untuk diketahui pada tahun 2021 lalu berdasarkan hasil kinerja yang sudah diaudit, BPR BKK Muntilan disebut memperoleh laba Rp4.512.169.000 dari target yang ditetapkan sebesar Rp 4.713.832.000.
Kendati belum maksimal, namun BPR BKK Muntilan seperti dikatakan Agustinus tetap berperan untuk kontribusi daerah, baik untuk pendapatan provinsi maupun kabupaten.
“Di antaranya untuk Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk hasil usaha tahun 2021 kita dapat memberikan deviden Rp1.048.842.347, sedangkan deviden untuk Pemerintah Kabupaten Magelang sebesar Rp1.007.711.275,“ kata Agustinus.
Selain dalam bentuk setoran dividen, BPR BKK Muntilan juga memiliki kontribusi dalam pembangunan daerah.
“(BPR BKK Muntilan) ikut berperan atau berpartisipasi dengan program yang ada di pemerintah yang ada di kabupaten maupun provinsi, kita manfaatkan dana CSR untuk mendukung program-program pemerintah,” tutup Agustinus.
Penulis: Fauzi