TopBusiness
  • Home
  • Economic
  • Business Info
  • Capital Market
  • Finance
  • BUMN
  • BUMD
  • DAERAH
  • Marketing
  • Event
  • CSR
No Result
View All Result
  • Home
  • Economic
  • Business Info
  • Capital Market
  • Finance
  • BUMN
  • BUMD
  • DAERAH
  • Marketing
  • Event
  • CSR
No Result
View All Result
TopBusiness
No Result
View All Result

Kinerja Moncer di Tengah Pandemi, Bank Sumut Optimistis Aksi Korporasi IPO di Tahun Ini Sukses

Busthomi
14 April 2022 | 13:53
rubrik: BUMD, Event
Kinerja Moncer di Tengah Pandemi, Bank Sumut Optimistis Aksi Korporasi IPO di Tahun Ini Sukses
Share on FacebookShare on Twitter

Jakarta, TopBusiness – PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara atau Bank Sumut terus menancapkan kinerja positifnya selama pandemi Covid-19 ini. Apalagi memang dengan adanya bonus demografi di Sumut yang terbesar se-Sumatera telah dimanfaatkan dengan apik selama ini oleh bank kebanggaan masyarakat Batak ini, sehingga justru turut mendongkrak performa mereka.

Alhasil, dari beberapa rasio dan parameter perbankan, kiprah Bank Sumut ini memang terus meningkat. Baik itu secara bisnis maupun dilihat dari kontribusinya ke pemerintah daerah terus menaik. Salah satu parameternya adalah terkait kinerja pencapaian aset bank yang merupakan terbesar se Pulau Andalas.

“Hingga saat ini, kinerja kami masih positif. Bahkan terkait asset kami merupakan terbesar se-Sumatera dan kelima seluruh Indonesia, setelah Bank BJB, Bank Jateng, Bank Jatim, dan Bank DKI,” jelas Direktur Kepatuhan Bank Sumut, Eksir dalam presentasi penjurian TOP BUMD Awards 2022 yang digelar Majalah TopBusiness, Jumat (9/4/2022) secara virtual.       

Tercatat, asset Bank Sumut sendiri per akhir 2021 lalu mencapai Rp38,012 triliun atau meningkat cukup tajam dari tahun 2020 di angka Rp33,53 triliun. Sementara untuk pengucuran kredit atau pembiayaan juga di angka Rp25,188 triliun atau meningkat dari tahun sebelumnya di angka Rp23,612 triliun. Adapun untuk Dana Pihak Ketiga terhimpun sebanyak Rp30,979 triliun juga terkerek dibanding tahun lalu di angka Rp26,948 triliun.

“Dengan pencapaian laba bersih kami juga sangat positi di masa pandemic ini yakni meningkat 19,21% secara year on year dari Rp514,6 miliar menjadi Rp613,5 miliar di akhir 2022 lalu,” katanya.

Sedangkan untuk rasio kunci perbankan per akhir 2021 lalu, kata Eksir, juga tumbuh positif. Seperti Loan to Deposit Ratio (LDR) di posisi stabil 81,3% lebih baik dari tahun sebelumnya yang cukup tinggi di 87,6%, sehingga saat itu cukup membebani likuiditas. Sebab aturan Bank Indonesia (BI) di kisaran 78%-92%.

BACA JUGA:   Perumda Air Minum Tirta Nauli, PDAM Nomor Satu di Sumatera Utara

Lalu rasio Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) juga menurun dari 80,2% menjadi 78,1%. Jauh di bawah aturan yang di angka kurang dari 94%. Lalu kecukupan modal (Capiotal Adequacy ratio/CAR) di posisi sehat 20,4% di atas ketentuan di posisi 8% dengan rasio kredit macet (NPL) yang juga terus menurun di posisi 1,8% lebih rendah dari sebelumnya di 2,2%.

Selanjutnya, untuk rasio rentabilitas dari sisi Return on Asset (ROA), Return on Equity (ROE), dan net Interest Margin (NIM) atau keuntungan dari bunga bersih juga masih positif. Masing-masing ada di posisi 2,0% (dari ketentuan lebih dari 1,25%), 16,6% (dari ketentuan lebih dari 12,5%), dan 6,5% (dari ketentuan lebih dari 2%).

Juga dilihat dari peringkat komposit bank berada di level 2 atau Sehat dan Stabil. Dengan masing-masing unsurnya adalah, profil risiko, praktik Good Corporate Governance (GCG), faktor rentabilitas, dan aspek permodalan semuanya berada di PK 2.

“Jadi, selama Pandemi Covid-19 ini, memang mempengaruhi tingkat Risiko di Bank. Namun begitu, tidak signifikan. Hal tersebut dilihat dari hasil Self Assessment Tingkat Kesehatan Bank SUMUT posisi 31 Desember 2021 yang berada pada Peringkat 2 (PK 2) dengan predikat ‘Sehat’atau Stabil,” jelasnya.

Aksi Korporasi IPO

Dengan kondisi keuangan yang sehat itu, lanjut Eksir, pihaknya siap mewujudkan target untuk aksi korporasi perusahaan yakni berupa penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO). Rencana aksi korporasi perusahaan tersebut bisa dilaksaankan di akhir 2022 ini.

Bahkan dengan kondisi yang positif tersebut, pihaknya optimistis bisa mewujudkan target tersebut. “Kami itu baru kemarin (beberapa waktu lalu) terima surat dari OJK (Otoritas Jasa Keuangan) terkait dengan tingkat kesehatan kami dan hasilnya berada di Komposit 2. Berarti Sehat. Artinya dalam dua tahun berturut-turut kami bisa menjaga performa di 2020 dan 2021. Bahwa secara tingkat kesehatan yang diukur dari tata kelola, profil risiko, kemampuan kami menciptakan rentabilitas, dan kemampuan kami menjaga permodalan itu di level 2,” terang dia lagi.

BACA JUGA:   Temuan Penting, Kinerja dan Layanan BUMD Peserta TOP BUMD Awards Meningkat

Bahkan dia juga yakin rencana IPO ini bisa direspon positif para investor nantinya. Mengingat dari beberapa indicator yang bisa menopang kinerja Bank Sumut sangat positif. Seperti dari sisi pertumbuhan ekonomi. Kata dia, Sumut termasuk yang terbaik di Indonesia. Hal ini lantaran didukung oleh kawasan industri perkebunannya yang sangat kuat.

“Mohon maaf, daerah lain boleh terjadi resesi (beberapa waktu lalu) tapi di Sumut dengan kapasitas pengembangan sawitnya, tetap (pertumbuhan ekonomi) cukup baik,” ujar Eksir.

Selanjutnya, di Sumut juga mempunyai bonus demografi dengan jumlah penduduknya kurang lebih 14 jutaan. Ini penduduk paling banyak di provinsi se-Sumatera. Dan terakhir, dari sisi aspek pengembangan ekonomi regional, mungkin Sumut dan juga Kepulauan Riau dan Riau, adalah provinsi yang berbatasan langsung dengan dua atau tiga negara tetangga. Sehingga kalau bicara trade finance itu bisa dikembangkan secara maksimal.

“Potensi ini yang bakal kita jual ke masyarakat (investor), bahwa kita punya keunikan dalam hal potensi binis, demografi, dan ekonomi regional serta kapasitas dari kita sendiri. Termasuk dari sisi APBD juga menjadi yang terbesar se-Sumatera. Jadi kami optimistis dengan IPO ini,” tandasnya. “Itu keyakinan kami, apalagi dari sisi pengawasan di regulator bilang kami sehat. Kalau regulator bilang sehat, maka pasti sehat, karena kami diawasi langsung setiap hari.”

Inovasi dan Kontribusi

Hingga akhir 2021 lalu, Bank Sumut sudah tersebar di hampir daerah di provinsi ini. Dengan total kantor cabangnya adalah 232, plus 333 ATM, 1.041 SDM, 2.122.925 dengan 2 juta transaski per bulan, lalu ada 527.739 kartu ATM dengan 2,5 juta transaksi per bulan, juga 273.467 mobile banking ditopang 2,4 juta transaksi per bulan. “Plus, adanya 183.599 debitur dengan 20.386 NoA baru dan 23.259 NoA top up,” kata Eksir.

BACA JUGA:   Kinerja Apik Jamkrida Jatim, Setoran PAD Terus Meningkat

Dengan kondisi yang seperti itu, maka agar tetap dicintai di hati nasabah, pihaknya terus mengembangkan pelayanan dan inovasi. Salah satunya dalam hal pemanfaatan teknologi dan informasi (TI).

Kata dia, sepanjang tahun 2021 Divisi Teknologi Informasi telah melaksanakan beberapa gerakan untuk mendukung digitalisasi perbankan, adapun jenis pengembangan produk dan layanan IT tersebut antara lain: new inisiatif dan pengembangan produk baru, enhancement atau peningkatan kualitas produk, bug fixing atau perbaikan atas system yang telah berjalan, serta peningkatan sistem keamana (Security IT).

“Adapun program kerja TI tahun 2021 adalah, new e-Samsat, e-porm, KMG online fase II, ATM multi rekening, e-lelang, Kartu Debit, Laku Pandai, pengembangan mobile banking, penyediaan perangkat security IT, e-document, cloud system, enhancement test, software monitoring system,” jelasnya.

Dalam hal ini, Bank Sumut juga sudah mengembangkan produk dana dan jasa di tahun 2021, seperti kartu debit, e-Samsat Sumut Bermartabat, tarik tunai Indomaret, penambahan jaringan link, pembayaran disdukcapil Medan, Samsat digital nasional, pembayaran pajak daerah via pos, serta top e-wallet (Gopay, Ovo, Paytren, asuransi Car).

Bahkan dengan pemanfaatan IT juga menjadi sarana mempermudah Bank Sumut dalam berkontribusi terhadap pembangunan di daerah. Seperti terkait Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) untuk Pemkab atau Pemkot se-Sumut bisa dilakukan via ATM, teller, SMS Banking, Mobile banking, atau Gopay. Lalu Retribusi seperti BPHTB, KIR, dan pajak lainnya bisa via ATM, teller, SMS dan Mobile banking. Juga untuk produk-produk layanan yang digunakan oleh masyarakat bisa menggunakan jasa dan layanan perbankan ini.

“Dan terakhir, untuk kontribusi Bank Sumut terkait dengan Visi Presdien RI ini berupa pemberdayaan ekonomi UMKM Sumut, mendukung pembangunan tol Trans Sumatera, host to host dengan Pemda, pengembangan fitur e-channel, dan program transformasi BPD,” pungkas Eksir.

FOTO: TopBusiness

Tags: bank sumutTOP BUMD Awards 2022
Previous Post

Waskita Karya Raih Kontrak Baru Rp 5,68 Triliun, Ini Kontribusinya

Next Post

Presiden Resmikan Jalur Alternatif Baru, Jalan Lingkar Brebes-Tegal

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Info Iklan
  • Disclaimer
  • Email

TopBusiness - Inspire Great Business Performance | All Rights Reserved

  • Home
  • Economic
  • Business Info
  • Capital Market
  • Finance
  • BUMN
  • BUMD
  • DAERAH
  • Marketing
  • Event
  • CSR