Jakarta, TopBusiness – PT Perumda BPR Bank Salatiga, Jawa Tengah terpilih menjadi salah satu finalis di ajang “Top BUMD Awards 2023” yang diselenggarakan Majalah Top Business. Pada sesi penjurian yang berlangsung secara virtual, Selasa (7/2/2023), Direktur BPR Bank Salatiga, Dartho Supriyadi hadir memaparkan sejumlah strategi bisnis dan capaian kinerja bank selama tahun 2021-2022.
Kepada Tim Dewan Juri TOP BUMD, Dartho Supriyadi mengatakan sebagai retail banking, BPR Bank Salatiga terus berupaya melakukan terobosan dan inovasi untuk memberikan layanan terbaik sebagai BUMD dan juga meraih target kinerja yang ditetapkan.
Menurut Direktur BPR Bank Salatiga Dartho Supriyadi inovasi ini patut dilakukan mengingat Perumda BPR Bank Salatiga atau Bank Salatiga baru saja keluar dari status Bank dalam Pengawasan Intensif di tahun 2020 lalu.
Meski begitu, dalam dua tahun terakhir, diketahui Bank Salatiga mampu membukukan capaian kinerja positif dan telah mengembalikan reputasinya dengan mendapat status sebagai Bank Sehat.
“Di tahun 2022 berdasar penilaian Tingkat Kesehatan berdasarkan metode CAMELS (SK Dir BI No.30/12/KEP/DIR/1997 – yakni Capital/permodalan, Asset/aset, Management/manajemen, Earning/rentabilitas, Liquidity/likuiditas, dan Sensitivity of market/sensitivitas pasar) Bank Salatiga telah memperoleh predikat sebagai ‘Bank Sehat’ dengan Nilai Komposit meningkat tipis 0,87% mengindikasikan peningkatan tingkat kesehatan Bank dan stabil sejak tahun 2021 serta secara umum tingkat kesehatan kami melampaui ketentuan OJK. Predikat sebagai Bank Sehat juga diperoleh melalui Penilaian Tingkat Kesehatan berdasarkan RGEC (risk base approach) sesuai POJK Nomor 3/POJK.03/2022,” papar Dartho.
Bank Salatiga juga mampu membukukan capaian kinerja positif tahun 2022 lalu dimana Pencapaian kredit yang disalurkan (KYD) telah melampaui Rencana Bisnis Bank (RBB) tahun 2022 yang menyentuh angka Rp121,333 miliar dari RBB yang ditetapkan di angka Rp121,210 miliar. Secara keseluruhan KYD ini mengalami peningkatan sebesar 13,66 persen atau sebesar 14,581 miliar dibanding tahun 2021 lalu. Dimana KYD Bank Salatiga tahun 2021 adalah sebesar Rp106,752 miliar.
Peningkatan juga bisa dilihat pada penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK). Dimana dana simpanan tumbuh sebesar 15,96 persen atau Rp13,251 miliar dari tahun lalu yang sebesar Rp83,043 miliar menjadi Rp96,294 miliar di tahun 2022. Dana tabungan tumbuh 24,97 persen atau sebesar Rp6,192 miliar dari tahun lalu yang sebesar Rp24,799 miliar menjadi Rp30,991 miliar di tahun 2022. Dan terakhir dana deposito juga tumbuh sebesar 12,12 persen atau sebesar Rp7,059 miliar dari tahun 2021 yang sebesar Rp58,245 miliar menjadi Rp65,303 miliar.
Pertumbuhan lainnya bisa dilihat dari kenaikan aset Bank yang menyentuh angka Rp152,594 miliar di tahun 2022 atau tumbuh 7,60 persen di tahun 2021 yang berada di angka Rp141,816 miliar. Adapun secara keseluruhan Bank Salatiga berhasil memperoleh Laba Tahun Berjalan sebesar Rp2,295 miliar di tahun 2022.
Dartho mengatakan peningkatan kinerja Bank di atas diraih berkat komitmen seluruh direksi dan pegawai untuk terus melakukan berbagai inovasi dan layanan terbaik pada masyarakat. Salah satu inovasi di bidang layanan adalah dengan menyalurkan Kredit Usaha Rakyat Daerah (KURDA) untuk membantu permodalan bagi usaha mikro kecil dan menengah (UMK) di Kota Salatiga. Adapun besaran KURDA ini, untuk setiap UMKM berkisar Rp5 juta hingga Rp20 juta, menyesuaikan kondisi dan hasil survei perbankan.
“Jadi Perumda BPR Bank Salatiga ini di tahun 2022 resmi ditunjuk menjadi satu dari 3 Bank milik Pemerintah Kota Salatiga untuk menyalurkan KUR Daerah di samping Bank Jateng dan BPR BKK Jateng,” kata Dartho.
“Adapun realisasi KURDA ini sejak September 2022 hingga Desember 2022 telah menyalurkan Rp679 juta kepada 73 usaha kecil dari yang ditargetkan sebesar Rp1 miliar,” tambah Dartho.
Selain KURDA, Perumda BPR Bank Salatiga juga mengembangkan pasar dengan menyasar pegawai swasta melalui pemasaran kredit pegawai. Ini adalah Kredit yang diperuntukan kepada pegawai (PNS/non PNS) yang sudah bekerja sama dengan Perumda BPR Bank Salatiga dengan jaminan gaji, dengan pilihan sistem angsuran EFEKTIF atau ANUITAS atau flat per bulan.
“Khusus untuk pinjaman pegawai PNS yang telah melakukan perjanjian kerja sama dengan Perumda BPR Bank Salatiga, kami sediakan plafon dengan maksimal bisa sampai Rp200 juta dan jangka waktu hingga 10 tahun,” papar dia.
Dartho menuturkan sejak dipasarkan mulai Januari 2022 hingga Desember 2022, program kredit pegawai ini telah membukukan penyaluran kredit sebesar Rp3 miliar lebih kepada 285 pegawai swasta yang bekerja di sekitar kawasan industri di Kabupaten Semarang dengan kualitas kredit sangat baik dengan NPL 0%.
Terakhir Bank Salatiga juga mengembangkan produk Tabungan Platinum, yaitu tabungan berjangka yang memberikan hadiah langsung tanpa diundi pada saat membuka rekening. Nasabah dapat memilih sendiri besarnya nilai simpanan dan jangka waktu penempatan berdasarkan hadiah yang Nasabah inginkan.
“Sejak dipasarkan mulai Januari 2022 hingga Desember 2022 Tabungan Platinum ini berhasil menghimpun dana sebesar Rp2,8 miliar dengan jumlah penabung 18 nasabah,” kata Dartho.
Penulis: Abi Abdul Jabbar Sidik