Jakarta, TopBusiness – Ajang TOP BUMD Awards 2023 yang saat ini masih dalam fase penjurian terus diramaikan oleh para peserta sekaligus kandidat penerima penghargaan tahunan bergengsi yang diadakan oleh Majalah TopBusiness.
Salah satu peserta yang sudah melewati sesi penjurian adalah PDAM Kota Salatiga, Jawa Tengah. Membawakan judul presentasi ‘Inovasi dalam membangun kinerja bisnis dan layanan PDAM Kota Salatiga’, perusahaan ini mengungkap sepak terjang dan sejumlah pencapaian.
PDAM Kota Salatiga diketahui memiliki visi menjadikan perusahaan yang Maju, Mandiri, dan Profesional. Secara detail, tiga kata dalam visi PDAM Kota Salatiga itu dijabarkan antara lain:
- Maju, artinya PDAM Kota Salatiga dari tahun ke tahun memperlihatkan pertumbuhan (kenaikan) dari sisi jumlah pelanggan, kualitas, kuantitas, dan kontinuitas pelayanan, keterjangkauan tarif, kinerja keuangan, dan kontribusi PAD.
- Mandiri, artinya PDAM Kota Salatiga mampu memberdayakan potensi sumber daya perusahaan dan Pemerintah Kota Salatiga untuk memenuhi biaya operasional, setoran PAD, perawatan dan pengembangan SDM serta sarana prasarana.
- Profesional, artinya PDAM Kota Salatiga mampu menerapkan prinsip-prinsip manajemen untuk menjamin keberlanjutan perusahaan dalam dinamika otonomi daerah dan perkembangan IPTEK didukung SDM yang handal dan berkomitmen.
“Visi ini kita buat sejak tahun 2009, namun arti dari maju, mandiri, dan profesional sangat kita harapkan ke depan betul-betul menjadi perusahaan yang andal di layanan air bersih dan capaian labanya,” ujar Samino, Direktur Utama PDAM Kota Salatiga di hadapan dewan juri.
Adapun misi PDAM Kota Salatiga antara lain: Menyediakan air minum yang memenuhi standar kualitas, kauntitas, dan kontinuitas; Meningkatkan kemampuan sumber daya manusia menjadi pegawai yang memiliki etika, kinerja, dan profesionalitas; Meningkatkan pelayanan yang terjangkau dan memberikan kepuasan pelanggan; Meningkatkan cakupan pelayanan guna memenuhi kebutuhan utilitas air minum; Mengelola sumber daya perusahaan yang professional sehingga mampu memberikan pelayanan terbaik, meningkatkan kesejahteraan karyawan dan meningkatkan kontribusi bagi PAD; serta Menjaga hubungan harmonis dan peran yang seimbang dengan stakeholder dalam peningkatan pelayanan kepada pelanggan.
“Untuk misi, utamanya adalah kita utamakan terkait layanan, baru terkait ekonomi, yaitu menopang PAD di kota Salatiga,” tandas Samino.
Sebagai perusahaan penyedia air bersih dan air minum bagi masyarakat, aktivitas PDAM Kota Salatiga bisa dikatakan mirip seperti PDAM pada umumnya. Kendati demikian, sebagaimana dikatakan Samino, selain menyediakan air bersih, PDAM Kota Salatiga juga diharapkan bisa betul-betul menopang pemerintah pusat terkait dengan akses air minum dan untuk menopang ekonomi Kota Salatiga pada khususnya.
Kinerja dan Kontribusi
Ada beberapa parameter yang diungkap PDAM Kota Salatiga kaitannya dengan penilaian kinerja perusahaan, yakni berdasakan indikator dari Kementerian PUPR dan Kementerian Dalam Negeri.
“Pertama dari Kementerian PUPR, insya Allah kita sudah cukup lumayan. Di antaranya tahun 2020 kita menduduki posisi nomor satu di Jawa Tengah, dan nomor 7 di Nasional. Dan rata-rata selama sepuluh tahunan lebih sejak ada tata cara penilaian kinerja untuk PUPR, (PDAM Kota Salatiga) bernilai baik, artinya sehat,” ungkap Samino.
Berdasarkan apa yang tersaji di slide presentasi, disebutkan bahwa nilai kinerja perusahaan berdasarkan indikator Kementerian PUPR terdapat penurunan nilai kinerja sebesar 0,01 dari tahun 2020 (dari 3,80 menjadi 3,79) yang dipengaruhi oleh penurunan kinerja aspek pelayanan sebesar 0,05 dan penurunan kinerja aspek operasional sebesar 0,01.
Secara singkat, tertulis bahwa nilai kinerja PDAM Kota Salatiga pada tahun 2021 adalah 3,79 (sehat). Tercatat bahwa PDAM Kota Salatiga berada di peringkat 20 secara nasional dan peringkat 5 di provinsi Jawa Tengah.
Dari sisi pelanggan, PDAM Kota Salatiga memiliki sekitar 37.605 langganan secara cakupan layanan teknis sebesar 61,19% dan administrasi 58,41%. Kualitas air minum yang ditawarkan perusahaan juga sudah memenuhi syarat air bersih.
Adapun berdasarkan penilaian dari Kepmendagri, Samino juga menegaskan bahwa PDAM Kota Salatiga juga bernilai baik. “Jadi Insya Allah kita baik selama ini,” singkatnya.
Kendati berdasarkan indikator Kepmendagri terdapat penurunan nilai kinerja sebesar 0,52 dari tahun 2020 (dari 69,73 menjadi 69,21) yang dipengaruhi oleh penurunan kinerja aspek Operasional sebesar 0,85 dan penurunan kinerja aspek administrasi sebesar 0,42.
Selanjutnya, beralih ke target kinerja berdasarkan penugasan dari kepala daerah (walikota), di mana dalam rencana bisnis perusahaan di tahun 2020-2024 mencakup pada beberapa hal, yakni laba, PAD, dan kebocoran.
”Alhamdulillah dari tiga indikator ini tercapai, bahkan melebihi terus dari target Renbis yang kami susun pada saat agreement komitmen pada Kepala Daerah atau KPM (Kuasa Pemilik Modal) di Kota Salatiga,” ujar Samino.
Misalnya, untuk penambahan pelanggan perusahaan berhasil mencapai target 1200 pelanggan per tahun. Pun dengan laba dan PAD, di mana berdasarkan data yang tersaji, kedua hal tersebut telah melebihi target dari rencana bisnis. Untuk kebocoran pun demikian, di mana tingkat kebocoran PDAM Kota Salatiga sudah di bawah target nasional dengan angka 22,61% sementara standar nasional adalah 25%.
Inovasi dan Kontribusi
Sesuai dengan judul presentasi yang diangkat ‘Inovasi dalam membangun kinerja bisnis dan layanan PDAM Kota Salatiga’, sejumlah terobosan pun telah dilakukan perusahaan penyedia air minum ini. Misalnya, untuk membantu promosi layanan, selain dilakukan melalui diskusi di sekolah dan kampus, PDAM Kota Salatiga telah menggunakan sosialisasi secara online serta menggunakan media sosial.
Adapun untuk memberikan kemudahan pelanggan untuk melakukan pembayaran, aduan, informasi rekening, pasang baru, dan lain-lain, PDAM Kota Salatiga juga sudah memiliki apa yang disebutnya sebagai program SIAP (Sistem Informasi Aplikasi Pelanggan).
Lalu, untuk kontribusi BUMD, sebagaimana dikatakan Samino, semenjak dirinya ditunjuk menjadi direksi pada tahun 2009 hingga sekarang, PDAM Kota Salatiga mengalami kenaikan signifikan rata-rata 10-15% untuk raihan laba yang berimbas pada peningkatan setoran PAD.
Sebagai gambaran, berdasarkan informasi yang tertuang di paparan, tertulis bahwa kontribusi PAD perusahaan dari tahun ke tahun semakin meningkat. Misalnya, pada tahun 2022, PDAM Kota Salatiga berhasil menyetor PAD sebesar Rp3.335.315.000.
Tidak berhenti sampai di situ, selain dalam bentuk PAD, kontribusi PDAM Kota Salatiga juga dilakukan dalam berbagai bentuk, seperti pembebasan biaya untuk pelanggan kategori tertentu. ”Pada saat pandemi karena terpuruknya ekonomi masyarakat kita untuk membantu untuk membebaskan untuk jenis rumah tangga A dan untuk jensi social Rumah Ibadah, panti asuhan, dan sekolah swasta dan sebagainya kita bebaskan tidak bayar selama satu tahun,” ujarnya.
Kontribusi lain yang dilakukan PDAM Kota Salatiga juga dilakukan dalam bentuk pemeliharan kelestasian sumber daya alam. “Kita menjadi pilot projectnya tahun 2014 hingga sekarang, yakni pilot project untuk pembuatan sumur resapan nasional. Ada jugapenghijauan dan edukasi pada masyarakat, pelajar, dan mahasiswa, kemudian juga berbagai lembagai yang kita inisiasi menjadi ujung tombak untuk kelestasian SDA,” kata Samino.
Selanjutnya, kontribusi yang dilakukan juga mencakup dukungan pendanaan dalam berbagai program, seperti Supertangguh, stunting, donor darah, bencana alam, masyarakat tidak mampu, disabilitas, dan lain-lain.
Dikatakan Samino, di Kota Salatiga terdapat program Supertangguh. Ini adalah program integrasi yang ditangani oleh seluruh pihak, baik pemerintah, swasta yang tujuannya adalah bagaimana menangani stunting, masyarakat tidak mampu, disabilitas, dan sebagainya. Di program ini, PDAM Kota Saltiga bersama dengan SKPD mendukung pemerintah daerah dalam program Supertangguh di Kota Salatiga yang launchingnya adalah tahun 2023 ini.
“Di sisi lain juga ada kegiatan Formal (forum amal), yaitu dengan mengumulkan zakat, amal, shodaqoh yang ada di PDAM Kota Salatiga disalurkan pada masyarakat, kita berbagi kepada masyarakat yang membutuhkan,” tutup Samino.
Penulis: Fauzi