Jakarta, TopBusiness – PT Asuransi BRI Life (BRI Life) kembali ambil bagian sebagai salah satu finalis ajang TOP CSR Awards 2023 yang diselenggarakan Majalah TopBusiness. Dalam rangka untuk menggali program CSR yang dijalankan, BRI Life telah menjalani sesi penjurian TOP CSR Awards 2023 beberapa waktu lalu. Hadir pada sesi penjurian kali ini adalah Susanna C Sanger, Head of Corporate Communication BRI Life.
Sebagai perusahaan jasa keuangan yang bergerak di bidang asuransi jiwa, BRI Life diketahui memiliki visi Menjadi Perusahaan Asuransi Jiwa yang Terpercaya dan Terkemuka.
Adapun misi yang dicanangkan antara lain:
- Melaksanakan Bisnis Asuransi Jiwa Secara Profesional.
- Memberikan Pelayanan yang prima kepada nasabah melalui jaringan usaha yang luas.
- Memberikan Nilai Tambah keepada seluruh stakeholders.
Berkaitan dengan implementasi CSR, Susanna, menegaskan bahwa BRI Life bakal menuju pada penerapan ISO 26000 di masa yang akan datang.
“(Program CSR kami) memang sangat jauh dari sempurna, apalagi kalau dikaitkan dengan ISO 26000. Namun demikian, dari BRI Life sendiri segenap manajemen memang berkomitmen untuk ke arah sana (adopsi ISO 26000),” ujar Susanna mengawali presentasinya di hadapan dewan juri.
Sebelum melangkah ke soal program CSR yang dijalankan, Susanna sempat memaparkan terkait latar belakang terciptanya produk dan layanan BRI Life, sekaligus berkaitan juga dengan tanggung jawab perusahaan terhadap sosial dan lingkungan.
“Kalau boleh kami sampaikan bahwa ada terdapat hal-hal yang yang mendorong BRI Life untuk menciptakan produk dan akses layanan lebih ke pemenuhan dari market conduct, pemenuhan dari anjuran pemerintah dan seterusnya. Tapi di samping itu juga kita melihat adanya kebutuhan di masyarakat mikro, karena selama ini asuransi dikenal oleh sebagian besar masyarakat itu ‘mahal’, bayarnya juga membutuhkan nilai uang yang cukup tinggi, kemudian susah untuk diperoleh, serta memerlukan proses yang panjang untuk katakanalah menjadi peserta dan seterusnya,” ungkap Susanna.
Sehingga, lanjut Susanna, akhirnya berdasarkan isu-isu tersebut kalau BRI Life tidak memutuskan untuk membuat suatu produk yang katakanlah memenuhi kebutuhan masyarakat yang mikro dan kemudian sekaligus juga mengakomodir anjuran pemerintah maka sebagian besar dari program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) perusahaan yang kita lakukan atau tidak akan selaras dan tidak tepat sasaran. Hal itu juga disebut Susanna, akan membuka peluang bagi BRI Life untuk mendapatkan teguran dari pihak otoritas.
“Karena kami di bawah pengawasan OJK juga harus memenuhi ketentuan-ketantuan ini. Di sisi lain masyarakat tentunya juga akan tertutup atas akses produk dan layanan yang ada,” sambungnya.
Artinya, kata Susanna, banyak masyarakat yang hidup di kalangan menengah ke bawah yang tidak terproteksi. Sehingga dari latar belakang tersebut maka perusahaan mengambil keputusan untuk menyelaraskan program TJSL itu dengan rencana bisnis kemudian mensinergikan dengan kebijakan pemerintah.
“(Maka) ujung-ujungnya, di bidang CSR kita di sana lahir penciptaan produk-produk khusus yang dikhususkan untuk masyarakat menengah ke bawah, kemudian perluasan akses layanan, kemudian ada literasi keuangan juga. Dan juga pemberdayaan masyarakat yang berfokus kepada UMKM,” ungkap Susanna.
Lalu apa saja program CSR unggulan dari BRI Life, berikut di antaranya.
Pertama, Program Pemberdayaan UMKM dan literasi keuangan. Program yang masuk dalam kategori Sosial/Market Conduct ini merupakan program Pembinaan UMKM, literasi keuangan disertai pemberian asuransi mikro. Program ini memiliki keterkaitan dengan bisnis berkelanjutan, yakni sebagai salah satu target pasar BRI Life adalah SMES khususnya para pelaku UMKM, di mana Perusahaan induk memiliki program-program khusus bagi UMKM di Indonesia. Selain itu program ini juga memiliki potensi dalam peningkatan produktivitas UMKM.
Kedua, program Pemenuhan kebutuhan asuransi bagi SMES dari kategori social/tata kelola. Adanya kebutuhan asuransi di masyarakat SMES, dorongan pemerintah dalam rangka inklusi keuangan, maka perusahaan membuat produk asuransi mikro dalam rangka membantu masyarakat SMES untuk menciptakan produk dan seterusnya.
Program pemenuhan kebutuhan asuransi bagi SMES disebut memiliki keterkaitan dengan bisnis berkelanjutan, yakni BRI Life mendukung UMKM selaras dengan program pemerintah dengan menyelenggarakan literasi keuangan, khususnya Asuransi disertai dengan pemberikan Asuransi Mikro AMKKM dalam rangka inklusi keuangan yang selaras dengan goal perusahaan induk.
Selanjutnya, yang ketiga ada program DIgitalisasi untuk kategori Lingkungan, Sosial dan tata kelola. Dengan program digitalisasi diharapkan tercipta percepatan layanan, pengurangan kertas, dan penghematan listrik. Program digitalisasi memiliki keterkaitan dengan bisnis berkelanjutan, yakni
- Efektif dan efisien dalam proses bisnis
- Meminimalkan penggunaan kertas dan penghematan listrik
- Memudahkan akses produk dan layanan
- Meningkatkan image positif perusahaan
- Membuka peluang penjualan
Keempat, Program Greenergy untuk kategori Lingkungan Hidup. Dalam implementasinya lewat program ini, BRI Life secara rutin aktif melaksanakan penanaman pohon, restorasi air laut , penggunaan tumbler dan menghindari penggunaan plastik. Dalam hal kaitannya dengan bisnis berkelanjutan dengan program ini BRI Life turut menjaga kelestarian alam, kepedulian atas perubahan iklim global, dan lain-lain.
Yang kelima, program Pengelolaan Pemberitaan Negatif yang masuk dalam kategori sosial/ tata Kelola /market conduct. Program ini diimplemantasikan dengan cara melakukan monitoring harian, mingguan dan bulanan, disertai dengan perlakukan atas berita negative yang timbul di media.
Penulis: Fauzi